2024-03-29T07:42:03Z
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/oai
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/35
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Usulan Waktu Penggantian Pahat Optimal di Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis Berdasarkan Metode Six Sigma untuk Meminimasi Cacat Produk Eye End CH1899-0009 (Studi Kasus di PT. Pudak Scientific)
Usulan Waktu Penggantian Pahat Optimal di Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis Berdasarkan Metode Six Sigma untuk Meminimasi Cacat Produk Eye End CH1899-0009 (Studi Kasus di PT. Pudak Scientific)
Norina, Rida
Silangit, Billy Fernando
Quality
Preventive Maintenance
Six Sigma
Age Replacement
Biaya kualitas
Quality
Preventive Maintenance
Six Sigma
Age Replacement
Biaya kualitas
PT. Pudak Scientific merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengerjaan komponen berbahan baja. Penelitian dilakukan pada proses produksi pembuatan spare part pesawat terbang (aeronautical parts). Terdapat peningkatan produk yang ditolak di bulan Januari 2016, sehingga perusahaan tidak mampu mengejar target produksi. Dari 4.416 unit yang dikerjakan terdapat 43 unit cacat. Produk tertinggi yang ditolak adalah Eye End CH1899-0009 yaitu sebanyak 9 unit yang menimbulkan kerugian senilai Rp 2.385.000. Untuk memecahkan permasalahan sistem pengendalian kualitas tersebut digunakan pendekatan Six Sigma. Hasil analisis menunjukan bahwa yang menyebabkan cacat tidak simetris pada produk adalah proses pemakanan tidak optimal pada Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis. Hal ini dikarenakan tidak memperhatikan umur pemakaian pahat hasil Matriks USG (Urgency, Seriousness, & Growth). Tujuan penelitian ini adalah menentukan waktu penggantian pahat optimal di Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis sehingga biaya perawatan menjadi minimum. Hasil perhitungan waktu penggantian pahat optimal untuk pahat Center Drill ø 3 adalah 55 jam dengan biaya Rp 23.829, untuk pahat Drill CBD ø 6 adalah 130 jam dengan biaya Rp 12.765, untuk pahat End Mill Carbide ø 6 S2 adalah 68 jam dengan biaya Rp 22.918, dan untuk pahat End Mill CBD ø 6 S4 adalah 68 jam dengan biaya Rp 22.535.
PT. Pudak Scientific merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengerjaan komponen berbahan baja. Penelitian dilakukan pada proses produksi pembuatan spare part pesawat terbang (aeronautical parts). Terdapat peningkatan produk yang ditolak di bulan Januari 2016, sehingga perusahaan tidak mampu mengejar target produksi. Dari 4.416 unit yang dikerjakan terdapat 43 unit cacat. Produk tertinggi yang ditolak adalah Eye End CH1899-0009 yaitu sebanyak 9 unit yang menimbulkan kerugian senilai Rp 2.385.000. Untuk memecahkan permasalahan sistem pengendalian kualitas tersebut digunakan pendekatan Six Sigma. Hasil analisis menunjukan bahwa yang menyebabkan cacat tidak simetris pada produk adalah proses pemakanan tidak optimal pada Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis. Hal ini dikarenakan tidak memperhatikan umur pemakaian pahat hasil Matriks USG (Urgency, Seriousness, & Growth). Tujuan penelitian ini adalah menentukan waktu penggantian pahat optimal di Mesin CNC Vertical Milling 3-Axis sehingga biaya perawatan menjadi minimum. Hasil perhitungan waktu penggantian pahat optimal untuk pahat Center Drill ø 3 adalah 55 jam dengan biaya Rp 23.829, untuk pahat Drill CBD ø 6 adalah 130 jam dengan biaya Rp 12.765, untuk pahat End Mill Carbide ø 6 S2 adalah 68 jam dengan biaya Rp 22.918, dan untuk pahat End Mill CBD ø 6 S4 adalah 68 jam dengan biaya Rp 22.535.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/35
10.26874/jt.vol16no2.35
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 36-44
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 36-44
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/35/8
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/41
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Analisis Pengaruh Aliansi Stratejik Terhadap Kinerja Rantai Pasokan: (Studi Kasus Pada CV Sampurna Part Niaga)
Analisis Pengaruh Aliansi Stratejik Terhadap Kinerja Rantai Pasokan: (Studi Kasus Pada CV Sampurna Part Niaga)
Muttaqien, Zaenal
Putra, Ferdy Edha
Kepercayaan
Komitmen
Komunikasi
Aliansi Stratejik
Kinerja Rantai Pasokan
Kepercayaan
Komitmen
Komunikasi
Aliansi Stratejik
Kinerja Rantai Pasokan
Suatu perusahaan memerlukan kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas jangkauan distribusi atau penjualan, demikian pula dengan CV Sampurna Part Niaga, sebagai perusahaan distributor suku cadang otomotif yang berlokasi di Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor aliansi stratejik yang terdiri dari kepercayaan, komitmen, dan komunikasi terhadap kinerja rantai pasokan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 (seratus) responden yaitu toko yang bekerjasama dengan CV Sampurna Part Niaga. Alat Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan menggunakan SPSS 21.0 for windows. Hasil analisis data menunjukkan model dapat diterima dengan baik dan dapat membuktikan bahwa: (1) kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (2) komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (3) komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (4) aliansi stratejik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Diantara variabel kepercayaan, komitmen, dan komunikasi, yang paling besar pengaruhnya terhadap kesuksesan aliansi stratejik adalah komunikasi, yaitu sebesar 59,7%. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,368 atau 36,8% menunjukkan variabel aliansi strategis mempunyai pengaruh yang tidak besar terhadap kinerja rantai pasokan CV Sampurna Part Niaga.
Suatu perusahaan memerlukan kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas jangkauan distribusi atau penjualan, demikian pula dengan CV Sampurna Part Niaga, sebagai perusahaan distributor suku cadang otomotif yang berlokasi di Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana pengaruh faktor-faktor aliansi stratejik yang terdiri dari kepercayaan, komitmen, dan komunikasi terhadap kinerja rantai pasokan perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 (seratus) responden yaitu toko yang bekerjasama dengan CV Sampurna Part Niaga. Alat Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur dengan menggunakan SPSS 21.0 for windows. Hasil analisis data menunjukkan model dapat diterima dengan baik dan dapat membuktikan bahwa: (1) kepercayaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (2) komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (3) komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap aliansi stratejik, (4) aliansi stratejik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja rantai pasokan. Diantara variabel kepercayaan, komitmen, dan komunikasi, yang paling besar pengaruhnya terhadap kesuksesan aliansi stratejik adalah komunikasi, yaitu sebesar 59,7%. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,368 atau 36,8% menunjukkan variabel aliansi strategis mempunyai pengaruh yang tidak besar terhadap kinerja rantai pasokan CV Sampurna Part Niaga.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/41
10.26874/jt.vol17no2.41
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 53-59
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 53-59
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/41/16
Copyright (c) 2018 Zaenal Muttaqien, Ferdy Edha Putra
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/42
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Peningkatan Kualitas Bahan Cylinder Liner Produk Lokal pada Sepeda Motor Empat Langkah Melalui Proses Nitriding
Peningkatan Kualitas Bahan Cylinder Liner Produk Lokal pada Sepeda Motor Empat Langkah Melalui Proses Nitriding
Putra, Adi Ganda
Triantoro, Toto
Suparman, Maman
Besi cor kelabu
cylinder liner
Nitriding
Kekerasan
Lapisan Nitrida
Liquid Nitriding
Besi cor kelabu
cylinder liner
Nitriding
Kekerasan
Lapisan Nitrida
Liquid Nitriding
Cylinder liner merupakan komponen penting dari suatu mesin kendaraan bermotor, di mana komponen tersebut akan menentukan besarnya volume silinder dan unjuk kerja. Komposisi kimia material cylinder liner lokal, original dan spesial kompetisi (racing), mengacu berdasarkan standar ASTM A.159 yaitu spesifikasi standar untuk aplikasi besi cor kelabu pada automotif, tergolong grade 2500.
Proses pengerasan permukaaan liquid nitriding pada permukaan material dasar komponen cylinder liner ini pada prinsipnya adalah dengan teknik yang sederhana yaitu dengan mencelupkan substrat ke dalam lelehan garam cair pada temperatur 580oC dengan variasi waktu selama 3 dan 9.
Lapisan nitrida dengan waktu proses liquid nitriding 3 jam menghasilkan kekerasan permukaan sebesar 825 VHN, sedangkan waktu proses 9 menghasilkan kekerasan permukaan sebesar 733 VHN. Ketebalan optimum lapisan nitrida diperoleh dari hasil proses liquid nitriding dengan waktu 9 jam yaitu rata-rata 77 μm atau 0,077 mm (pengukuran berdasarkan struktur) atau sebesar 60 μm atau 0,06 mm (pengukuran berdasarkan DIN 50 190-3).
Cylinder liner merupakan komponen penting dari suatu mesin kendaraan bermotor, di mana komponen tersebut akan menentukan besarnya volume silinder dan unjuk kerja. Komposisi kimia material cylinder liner lokal, original dan spesial kompetisi (racing), mengacu berdasarkan standar ASTM A.159 yaitu spesifikasi standar untuk aplikasi besi cor kelabu pada automotif, tergolong grade 2500.
Proses pengerasan permukaaan liquid nitriding pada permukaan material dasar komponen cylinder liner ini pada prinsipnya adalah dengan teknik yang sederhana yaitu dengan mencelupkan substrat ke dalam lelehan garam cair pada temperatur 580oC dengan variasi waktu selama 3 dan 9.
Lapisan nitrida dengan waktu proses liquid nitriding 3 jam menghasilkan kekerasan permukaan sebesar 825 VHN, sedangkan waktu proses 9 menghasilkan kekerasan permukaan sebesar 733 VHN. Ketebalan optimum lapisan nitrida diperoleh dari hasil proses liquid nitriding dengan waktu 9 jam yaitu rata-rata 77 μm atau 0,077 mm (pengukuran berdasarkan struktur) atau sebesar 60 μm atau 0,06 mm (pengukuran berdasarkan DIN 50 190-3).
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/42
10.26874/jt.vol16no2.42
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 29-35
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 29-35
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/42/9
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/43
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Penerapan Peta Hotelling’s T untuk Melihat Keterkendalian Proses
Penerapan Peta Hotelling’s T untuk Melihat Keterkendalian Proses
Arifin, Dadang
Peta Hotelling
varians
kovarians
kapabilitas
variabilitas
Peta Hotelling
varians
kovarians
kapabilitas
variabilitas
Penelitian mengenai penerapan metode analisis multivariat dalam menyelesaikan permasalahan kualitas proses pembuatan produk. Hampir semua produk apakah itu produk jadi atau produk setengah jadi memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu. Sebagai contoh kualitas sebuah komponen bantalan (bearing) bisa ditentukan oleh beberapa dimensi yang terukur misalnya diameter dalam, diameter luar, ketebalan dan lain sebagainya. Permasalahan akan menjadi semakin kompleks jika pengukuran melibatkan dimensi yang tidak terukur (unmeasurable dimension). Jika sebuah produk memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu dengan kajian dilakukan secara parsial akan menyebabkan kesalahan ganda atau berulang, karena setiap dimensi yang diamati melalui proses sampling akan memberikan nilai kesalahan sebesar α. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana metode pengendalian kualitas statistik mampu memantau kualitas proses setiap dimensi dilakukan secara simultan sehingga resiko kesalahan yang akan diterima hanya satu kali. Atas dasar itulah dalam tulisan ini akan dibahas mengenai penerapan salah satu metode analisis multivariat yang dikembangkan oleh Harold Hotelling dalam pengendalian kualitas. Penelitian dilakukan di CV. Laksana Metal Industri, yakni sebuah perusahaan yang membuat salah satu produk elektronik dengan kondisi pada saat ini cacat dominan terdapat pada posisi lubang yaitu sekitar 51%. Cacat posisi lubang ini yang akan dijadikan sebagai bahan kajian dalam penerapan metode tersebut di atas.
Penelitian mengenai penerapan metode analisis multivariat dalam menyelesaikan permasalahan kualitas proses pembuatan produk. Hampir semua produk apakah itu produk jadi atau produk setengah jadi memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu. Sebagai contoh kualitas sebuah komponen bantalan (bearing) bisa ditentukan oleh beberapa dimensi yang terukur misalnya diameter dalam, diameter luar, ketebalan dan lain sebagainya. Permasalahan akan menjadi semakin kompleks jika pengukuran melibatkan dimensi yang tidak terukur (unmeasurable dimension). Jika sebuah produk memiliki karakteristik kualitas lebih dari satu dengan kajian dilakukan secara parsial akan menyebabkan kesalahan ganda atau berulang, karena setiap dimensi yang diamati melalui proses sampling akan memberikan nilai kesalahan sebesar α. Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah bagaimana metode pengendalian kualitas statistik mampu memantau kualitas proses setiap dimensi dilakukan secara simultan sehingga resiko kesalahan yang akan diterima hanya satu kali. Atas dasar itulah dalam tulisan ini akan dibahas mengenai penerapan salah satu metode analisis multivariat yang dikembangkan oleh Harold Hotelling dalam pengendalian kualitas. Penelitian dilakukan di CV. Laksana Metal Industri, yakni sebuah perusahaan yang membuat salah satu produk elektronik dengan kondisi pada saat ini cacat dominan terdapat pada posisi lubang yaitu sekitar 51%. Cacat posisi lubang ini yang akan dijadikan sebagai bahan kajian dalam penerapan metode tersebut di atas.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/43
10.26874/jt.vol16no2.43
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 11-16
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 11-16
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/43/4
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/44
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Pengembangan dan Uji Kinerja Reaktor Biogas Tipe Fixed Dome Multi Input
Pengembangan dan Uji Kinerja Reaktor Biogas Tipe Fixed Dome Multi Input
Ilham, Jumiati
Ridwan, Wrastawa
Harun, Ervan Hasan
biogas
reaktor fixed dome
sensor gas
sampah organik
energi alternatif
biogas
reaktor fixed dome
sensor gas
sampah organik
energi alternatif
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji reaktor biogas yang telah dibuat sebelumnya. Kekurangan dari reaktor gas sebelumnya adalah bahan organik yang digunakan hanya dari satu jenis (kotoran sapi) serta tidak ada pendeteksi gas yang dapat mengukur konsentrasi gas yang dihasilkan. Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini berupa penambahan konstruksi mesin penghancur sampah organik dan sensor pengukur konsentrasi gas. Selain itu dilakukan penyempurnaan instalasi penyaluran gas menjadi reaktor gas tipe fixed dome. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode perancangan, implementasi dan pengujian. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah reaktor biogas tipe fixed dome dengan spesifikasi teknis yaitu digester berbentuk tabung dibuat dari bahan plat seng, diameter 40 cm, tinggi keseluruhan 55 cm, kapasitas penampungan bahan organik 43.96 liter. Alat pencacah terbuat dari plat seng kapasitas 23 liter. Dengan pencacah ini bahan baku sayuran dan buah-buahan dapat dicacah sampai membentuk seperti bubur. Volume campuran bahan organik dengan air yang dapat masuk ke dalam tabung biogas adalah 27,5 liter atau 62,5% dari kapasitas penampungan bahan organik. Alat reaktor biogas ini dapat digunakan di laboratorium sebagai sarana pembelajaran maupun digunakan di rumah. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat mengubah limbah rumah tangga menjadi energi alternatif berupa biogas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menguji reaktor biogas yang telah dibuat sebelumnya. Kekurangan dari reaktor gas sebelumnya adalah bahan organik yang digunakan hanya dari satu jenis (kotoran sapi) serta tidak ada pendeteksi gas yang dapat mengukur konsentrasi gas yang dihasilkan. Pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini berupa penambahan konstruksi mesin penghancur sampah organik dan sensor pengukur konsentrasi gas. Selain itu dilakukan penyempurnaan instalasi penyaluran gas menjadi reaktor gas tipe fixed dome. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode perancangan, implementasi dan pengujian. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah reaktor biogas tipe fixed dome dengan spesifikasi teknis yaitu digester berbentuk tabung dibuat dari bahan plat seng, diameter 40 cm, tinggi keseluruhan 55 cm, kapasitas penampungan bahan organik 43.96 liter. Alat pencacah terbuat dari plat seng kapasitas 23 liter. Dengan pencacah ini bahan baku sayuran dan buah-buahan dapat dicacah sampai membentuk seperti bubur. Volume campuran bahan organik dengan air yang dapat masuk ke dalam tabung biogas adalah 27,5 liter atau 62,5% dari kapasitas penampungan bahan organik. Alat reaktor biogas ini dapat digunakan di laboratorium sebagai sarana pembelajaran maupun digunakan di rumah. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat mengubah limbah rumah tangga menjadi energi alternatif berupa biogas.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/44
10.26874/jt.vol16no2.44
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 25-28
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 25-28
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/44/6
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/45
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Desain Bahan Dasar Campuran Bata Ringan dari Limbah Tambang Emas Pongkor
Desain Bahan Dasar Campuran Bata Ringan dari Limbah Tambang Emas Pongkor
Majid, Abdul
Rohman, Abdul
Isda, Raiyyan Rahmi
Bata Ringan
Tailing
Densitas
Penyerapan Air
Kuat Tekan
Kuat Tarik Belah
Kuat Lentur
Bata Ringan
Tailing
Densitas
Penyerapan Air
Kuat Tekan
Kuat Tarik Belah
Kuat Lentur
Hasil limbah dari tambang emas Pongkor yang berupa tailing diteliti pemanfaatannya sebagai bahan dasar campuran bata ringan. Variasi perbandingan rasio volume semen dengan tailing adalah 1 : 2, 1 : 4, dan 1 : 6 dengan waktu pengerasan 7, 14, 21, dan 28 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi densitas (dry density), penyerapan air (water absorption), kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur. Pencampuran tailing sebagai bahan dasar campuran bata ringan menggunakan metode Cellular Lightweight Concrete (CLC) dengan variasi komposisi yang memenuhi syarat ASTM C 969 yaitu densitas < 700 kg/m3, penyerapan air < 25%, dan kuat tekan > 1.4 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah > 0.25 MPa, yaitu sekitar 10-15% dari kekuatan tekan (Nawy 1998:41) dan kuat lentur > 0,59 MPa (Yothin Ungkoon, 2007). Dari hasil penelitian variasi dengan campuran 1 : 2 (1 semen dan 2 tailing) dengan waktu pengeringan selama 28 hari memiliki hasil pengujian terbaik dan memenuhi semua yang disyaratkan. Pada komposisi tersebut, bata ringan yang dihasilkan memiliki densitas 692 kg/m3, penyerapan air 20,81%, kuat tekan 3,77 MPa, kuat tarik belah 0,48 MPa, dan kuat lentur 0,65 MPa.
Hasil limbah dari tambang emas Pongkor yang berupa tailing diteliti pemanfaatannya sebagai bahan dasar campuran bata ringan. Variasi perbandingan rasio volume semen dengan tailing adalah 1 : 2, 1 : 4, dan 1 : 6 dengan waktu pengerasan 7, 14, 21, dan 28 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi densitas (dry density), penyerapan air (water absorption), kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur. Pencampuran tailing sebagai bahan dasar campuran bata ringan menggunakan metode Cellular Lightweight Concrete (CLC) dengan variasi komposisi yang memenuhi syarat ASTM C 969 yaitu densitas < 700 kg/m3, penyerapan air < 25%, dan kuat tekan > 1.4 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah > 0.25 MPa, yaitu sekitar 10-15% dari kekuatan tekan (Nawy 1998:41) dan kuat lentur > 0,59 MPa (Yothin Ungkoon, 2007). Dari hasil penelitian variasi dengan campuran 1 : 2 (1 semen dan 2 tailing) dengan waktu pengeringan selama 28 hari memiliki hasil pengujian terbaik dan memenuhi semua yang disyaratkan. Pada komposisi tersebut, bata ringan yang dihasilkan memiliki densitas 692 kg/m3, penyerapan air 20,81%, kuat tekan 3,77 MPa, kuat tarik belah 0,48 MPa, dan kuat lentur 0,65 MPa.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/45
10.26874/jt.vol17no1.45
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 09-18
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 09-18
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/45/10
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/46
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Analisis Pilin Struktur Balok Baja Berpenampang I dengan Metode Elemen Hingga
Analisis Pilin Struktur Balok Baja Berpenampang I dengan Metode Elemen Hingga
Isda, Raiyyan Rahmi
batang penampang terbuka
pilin
torsi
metode elemen hingga
pengaku
batang penampang terbuka
pilin
torsi
metode elemen hingga
pengaku
Struktur baja berprofil tertutup seperti profil lingkaran atau persegi mempunyai kemampuan yang relatif cukup baik dalam menahan torsi (St. Venant torsion). Sedangkan untuk baja berpofil penampang terbuka, seperti penampang I, T, L, C, maupun Z mempunyai alur tegangan geser yang tidak menerus, sehingga sangat memungkinkan terjadinya torsi dan juga pilin (warping). Kasus-kasus instabilitas umumnya ditangani dengan menggunakan pengaku (bracing atau stiffeners). Hal ini menjadi topik utama dalam penelitian ini. Profil I yang berpenampang terbuka dipilih untuk dianalisis secara linier elastis terhadap stabilitas komponen dengan penggunaan pengaku. Metode elemen hingga digunakan sebagai model diskrit sistem struktur, menggunakan elemen persegi empat yang mengakomodasi ragam lentur dan ragam membran. Analisis struktur dituliskan dalam formulasi matriks dan dituangkan dalam satu paket program komputer yang dituliskan dalam bahasa Fortran. Program kemudian digunakan untuk melakukan analisis sistem struktur dengan atau tanpa menggunakan balok pengaku, baik pengaku vertikal maupun diagonal. Kedua hasil kemudian dibandingkan untuk menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan komponen pengaku terhadap perilaku sistem struktur balok. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan komponen pengaku mempengaruhi kekakuan sistem balok, baik dalam ragam lentur, aksial, maupun ragam torsi dan pilin.
Struktur baja berprofil tertutup seperti profil lingkaran atau persegi mempunyai kemampuan yang relatif cukup baik dalam menahan torsi (St. Venant torsion). Sedangkan untuk baja berpofil penampang terbuka, seperti penampang I, T, L, C, maupun Z mempunyai alur tegangan geser yang tidak menerus, sehingga sangat memungkinkan terjadinya torsi dan juga pilin (warping). Kasus-kasus instabilitas umumnya ditangani dengan menggunakan pengaku (bracing atau stiffeners). Hal ini menjadi topik utama dalam penelitian ini. Profil I yang berpenampang terbuka dipilih untuk dianalisis secara linier elastis terhadap stabilitas komponen dengan penggunaan pengaku. Metode elemen hingga digunakan sebagai model diskrit sistem struktur, menggunakan elemen persegi empat yang mengakomodasi ragam lentur dan ragam membran. Analisis struktur dituliskan dalam formulasi matriks dan dituangkan dalam satu paket program komputer yang dituliskan dalam bahasa Fortran. Program kemudian digunakan untuk melakukan analisis sistem struktur dengan atau tanpa menggunakan balok pengaku, baik pengaku vertikal maupun diagonal. Kedua hasil kemudian dibandingkan untuk menarik kesimpulan mengenai pengaruh penggunaan komponen pengaku terhadap perilaku sistem struktur balok. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan komponen pengaku mempengaruhi kekakuan sistem balok, baik dalam ragam lentur, aksial, maupun ragam torsi dan pilin.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/46
10.26874/jt.vol16no2.46
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 1-10
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 1-10
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/46/3
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/55
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Validasi Model pada Pengeringan Batch Pada Wortel
Validasi Model pada Pengeringan Batch Pada Wortel
Triyastuti, Meilya Suzan
Finarianingrum, Tania
Octaviani, Trisya
Wortel
Batch Drying
Model Pengeringan
Wortel
Batch Drying
Model Pengeringan
Wortel mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Wortel dikeringkan dengan metode pengeringan batch pada suhu 70 dan 80oC dengan laju pengeringan 0,42 m/s. Penurunan kadar air digunakan untuk memperkirakan perubahan moisture ratio dengan waktu pengeringan. Membandingkan hasil penelitian dan tujuh model pengeringan untuk mendapatkan model yang sesuai berdasarkan parameter statistik. Model model Newton, Henderson dan Pabis, Logarithmic, Two Term, dan pendekatan difusi pada suhu 70 oC dan 80oC merupakan model yang terbaik dengan R2 sebesar 0,9999.sehingga model ini mempunyai error yang kecil.
Wortel mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Wortel dikeringkan dengan metode pengeringan batch pada suhu 70 dan 80oC dengan laju pengeringan 0,42 m/s. Penurunan kadar air digunakan untuk memperkirakan perubahan moisture ratio dengan waktu pengeringan. Membandingkan hasil penelitian dan tujuh model pengeringan untuk mendapatkan model yang sesuai berdasarkan parameter statistik. Model model Newton, Henderson dan Pabis, Logarithmic, Two Term, dan pendekatan difusi pada suhu 70 oC dan 80oC merupakan model yang terbaik dengan R2 sebesar 0,9999.sehingga model ini mempunyai error yang kecil.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/55
10.26874/jt.vol17no1.55
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 48-53
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 48-53
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/55/11
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/57
2019-04-23T03:43:33Z
jt:RST
driver
Pengaruh Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur terhadap Masa Simpan Tahu pada Suhu Kamar dalam Lingkungan Asam: Bahan Pengawet Tahu
Pengaruh Bubuk Bawang Putih dan Garam Dapur terhadap Masa Simpan Tahu pada Suhu Kamar dalam Lingkungan Asam: Bahan Pengawet Tahu
Nuranisa, Hida Arliani
Prasetyaningsih, Yusi
Marlina, Lusi
Bubuk bawang putih
konsentrasi garam
jeruk nipis
tahu
Bubuk bawang putih
konsentrasi garam
jeruk nipis
tahu
Industri tahu harus menghasilkan tahu berkualitas yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan untuk bertahan dalam persaingan bisnis saat ini. Alternatif pengawetan tahu dengan menggunakan bahan pengawet alami tunggal, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda nyata, yaitu masing-masing pengawet hanya mampu mempertahankan mutu tahu yang baik dikonsumsi hanya sampai dua sampai tiga hari masa simpan. Oleh karena itu, pada penelitian menggunakan kombinasi dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh serbuk bawang putih dan garam (NaCl) terhadap tahu selama penyimpanan pada suhu kamar pada kondisi asam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu kombinasi bubuk bawang putih [A] Garam (NaCl) 5% + Jeruk nipis; (B): bubuk bawang putih (7%) + jeruk nipis; (C), Bawang putih bubuk (7%), dan garam (NaCl) 5%; [D] bubuk bawang putih (7%) + garam (NaCl) 5% dan jeruk nipis. Parameter yang dianalisis adalah total mikroba, pH tahu, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bubuk bawang putih berpengaruh sangat signifikan terhadap total mikroba, pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Konsentrasi garam berpengaruh sangat nyata terhadap pH tahu, pH larutan terendam, kadar air, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, dan rasa). Interaksi kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (aromatik dan bumbu). Konsentrasi bubuk bawang putih 7%, konsentrasi garam 5% dan nipis jeruk merupakan pengawet terbaik untuk kualitas tahu. Skor rata-rata tertinggi terhadap kesukaan tekstur, persen skor rata-rata terkecil pada uji visual kerusakan tahu selama masa penyimpanan (tekstur tidak kompak, adanya lender, adanya aroma asam tahu rusak) serta masih dapat mengawetkan tahu kurang lebih tujuh sampai sembilan hari.
Industri tahu harus menghasilkan tahu berkualitas yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan untuk bertahan dalam persaingan bisnis saat ini. Alternatif pengawetan tahu dengan menggunakan bahan pengawet alami tunggal, menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda nyata, yaitu masing-masing pengawet hanya mampu mempertahankan mutu tahu yang baik dikonsumsi hanya sampai dua sampai tiga hari masa simpan. Oleh karena itu, pada penelitian menggunakan kombinasi dimana penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh serbuk bawang putih dan garam (NaCl) terhadap tahu selama penyimpanan pada suhu kamar pada kondisi asam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua faktor, yaitu kombinasi bubuk bawang putih [A] Garam (NaCl) 5% + Jeruk nipis; (B): bubuk bawang putih (7%) + jeruk nipis; (C), Bawang putih bubuk (7%), dan garam (NaCl) 5%; [D] bubuk bawang putih (7%) + garam (NaCl) 5% dan jeruk nipis. Parameter yang dianalisis adalah total mikroba, pH tahu, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bubuk bawang putih berpengaruh sangat signifikan terhadap total mikroba, pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, rasa, dan tekstur). Konsentrasi garam berpengaruh sangat nyata terhadap pH tahu, pH larutan terendam, kadar air, dan karakteristik sensorik (warna, aromatik, dan rasa). Interaksi kedua faktor tersebut memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pH tahu, pH larutan terendam, dan karakteristik sensorik (aromatik dan bumbu). Konsentrasi bubuk bawang putih 7%, konsentrasi garam 5% dan nipis jeruk merupakan pengawet terbaik untuk kualitas tahu. Skor rata-rata tertinggi terhadap kesukaan tekstur, persen skor rata-rata terkecil pada uji visual kerusakan tahu selama masa penyimpanan (tekstur tidak kompak, adanya lender, adanya aroma asam tahu rusak) serta masih dapat mengawetkan tahu kurang lebih tujuh sampai sembilan hari.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-03-03
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/57
10.26874/jt.vol16no2.57
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 16 No. 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 17-24
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 16 No 2 (2017): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 17-24
2580-2615
10.26874/jt.vol16no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/57/5
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/59
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Pengaruh Pemasangan Peredam Getaran Eksternal Tipe Viscous terhadap Kinerja Struktur Gedung
Pengaruh Pemasangan Peredam Getaran Eksternal Tipe Viscous terhadap Kinerja Struktur Gedung
Muzahab, Laode Azan
Kinerja Struktur
Pushover
Time History
Viscous Damper
Kinerja Struktur
Pushover
Time History
Viscous Damper
Selama ini, energi getaran gempa yang besar pada struktur gedung diatasi secara konvensional dengan meningkatkan kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi in-elastik terhadap persyaratan keamanan beban dengan mengkombinasikan komponen struktur seperti dinding geser (shear walls), braced frames, kerangka penahan momen, diafragma dan rangka batang horisontal. Saat ini telah dikembangkan metode baru untuk mengatasi energi getaran gempa yang besar dengan cara memasang peredam getaran eksternal. Terdapat beberapa tipe peredam getaran eksternal salah satunya Bracing Viscous Damper. Peredam ini akan mendisipasi energi gempa yang masuk ke dalam struktur. Energi yang terdisipasi selanjutnya akan mempengaruhi respon dan kinerja struktur gedung.
Penelitian ini akan mengkaji pengaruh peredam getaran eksternal tipe Bracing Viscous Damper terhadap respon dan kinerja struktur gedung menggunakan analisis Nonlinier Pushover yang evaluasi kinerjanya merujuk pada SNI 03-1726-2012, ATC-40, dan FEMA-273.
Hasil analisis diperoleh: (1) Peredam eksternal mereduksi besar simpangan lateral sebesar 9.58% dan simpangan time history struktur gedung sebesar 58%, (2) Mereduksi Story Driff sebesar 22.9%, (3) Mereduksi gaya geser tingkat (Shear Story) sebesar 53.5%. Kinerja struktur gedung ber-peredam lebih baik jika dibanding tanpa peredam, hal ini tercermin dari titik kinerja struktur (Performance Point) yang diperoleh dari analisis Pushover. Berdasarkan batas kinerja menurut ATC-40 struktur ber-peredam masuk pada level Immediate Occupancy (IO) dan tanpa peredam masuk pada level Demage Control.
Selama ini, energi getaran gempa yang besar pada struktur gedung diatasi secara konvensional dengan meningkatkan kekuatan, kekakuan dan kapasitas deformasi in-elastik terhadap persyaratan keamanan beban dengan mengkombinasikan komponen struktur seperti dinding geser (shear walls), braced frames, kerangka penahan momen, diafragma dan rangka batang horisontal. Saat ini telah dikembangkan metode baru untuk mengatasi energi getaran gempa yang besar dengan cara memasang peredam getaran eksternal. Terdapat beberapa tipe peredam getaran eksternal salah satunya Bracing Viscous Damper. Peredam ini akan mendisipasi energi gempa yang masuk ke dalam struktur. Energi yang terdisipasi selanjutnya akan mempengaruhi respon dan kinerja struktur gedung.
Penelitian ini akan mengkaji pengaruh peredam getaran eksternal tipe Bracing Viscous Damper terhadap respon dan kinerja struktur gedung menggunakan analisis Nonlinier Pushover yang evaluasi kinerjanya merujuk pada SNI 03-1726-2012, ATC-40, dan FEMA-273.
Hasil analisis diperoleh: (1) Peredam eksternal mereduksi besar simpangan lateral sebesar 9.58% dan simpangan time history struktur gedung sebesar 58%, (2) Mereduksi Story Driff sebesar 22.9%, (3) Mereduksi gaya geser tingkat (Shear Story) sebesar 53.5%. Kinerja struktur gedung ber-peredam lebih baik jika dibanding tanpa peredam, hal ini tercermin dari titik kinerja struktur (Performance Point) yang diperoleh dari analisis Pushover. Berdasarkan batas kinerja menurut ATC-40 struktur ber-peredam masuk pada level Immediate Occupancy (IO) dan tanpa peredam masuk pada level Demage Control.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/59
10.26874/jt.vol17no1.59
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 36-47
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 36-47
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/59/12
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/60
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Analisis Karakteristik Saluran Komunikasi Satelit Bergerak Berdasarkan Rasio S/N Daerah Makassar Kondisi Clear Sky
Analisis Karakteristik Saluran Komunikasi Satelit Bergerak Berdasarkan Rasio S/N Daerah Makassar Kondisi Clear Sky
Hidayat, Muhammad Reza
Arif, Munawwar
Hasanuddin, Zulfajri Basri
Palantei, Elyas
GPS
LOS
NLOS
S/N
signal strength
GPS
LOS
NLOS
S/N
signal strength
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis signal strength GPS dengan menguji software berbasis PC dengan sistem operasi Linux. Menggunakan beberapa sofware untuk pengambilan data, pengolahan dan pengujian GPS receiver yang memiliki kemampuan menentukan posisi user pada kondisi mobile (bergerak) dengan tampilan visual pada MAP (peta). Penelitian dilakukan pada beberapa lokasi yang memiliki topografi yang diinginkan. Software-software berbasis PC yang digunakan pada Sitem Operasi Linux (Ubuntu v 10.10) yaitu GPSd (GPS Daemon), GPSpipe, XGPS, dan Tango GPS untuk Map (Peta) sedangkan untuk software berbasis PC pada Windows yaitu Matlab v 7.6. Software-software tersebut sudah mempunyai kemampuan menampilkan posisi satelit dan user beserta informasi yang sangat penting tanpa harus menerima data mentah lagi pada NMEA 0183 dalam kondisi mobile. Pengamatan dilakukan dengan mengumpulkan nilai S/N dari masing-masing satelit yang tertangkap oleh penerima di daerah kota Makassar.Penelitian ini terfokus pada tiga titik 3 (tiga) kondisi yakni LOS (line of sight), NLOS Moderate dan NLOS Heavy. Data yang diinput dari NMEA GPS pipe untuk 12 PRN disortir dan output yang dihasilkan dalam bentuk grafik kualitas signal strength setiap PRN satelit, untuk tampilan visual pada XGPS.
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis signal strength GPS dengan menguji software berbasis PC dengan sistem operasi Linux. Menggunakan beberapa sofware untuk pengambilan data, pengolahan dan pengujian GPS receiver yang memiliki kemampuan menentukan posisi user pada kondisi mobile (bergerak) dengan tampilan visual pada MAP (peta). Penelitian dilakukan pada beberapa lokasi yang memiliki topografi yang diinginkan. Software-software berbasis PC yang digunakan pada Sitem Operasi Linux (Ubuntu v 10.10) yaitu GPSd (GPS Daemon), GPSpipe, XGPS, dan Tango GPS untuk Map (Peta) sedangkan untuk software berbasis PC pada Windows yaitu Matlab v 7.6. Software-software tersebut sudah mempunyai kemampuan menampilkan posisi satelit dan user beserta informasi yang sangat penting tanpa harus menerima data mentah lagi pada NMEA 0183 dalam kondisi mobile. Pengamatan dilakukan dengan mengumpulkan nilai S/N dari masing-masing satelit yang tertangkap oleh penerima di daerah kota Makassar.Penelitian ini terfokus pada tiga titik 3 (tiga) kondisi yakni LOS (line of sight), NLOS Moderate dan NLOS Heavy. Data yang diinput dari NMEA GPS pipe untuk 12 PRN disortir dan output yang dihasilkan dalam bentuk grafik kualitas signal strength setiap PRN satelit, untuk tampilan visual pada XGPS.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/60
10.26874/jt.vol17no1.60
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-08
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-08
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/60/13
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/62
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Desain Dan Implementasi Sistem Absensi Mahasiswa Menggunakan Fingerprint Berbasis Mikrokontroler
Desain Dan Implementasi Sistem Absensi Mahasiswa Menggunakan Fingerprint Berbasis Mikrokontroler
Prini, Salita Ulitia
Iskandar, Handoko Rusiana
Absensi
Fingerprint Scanner Sensor
Sistem Informasi
Mikrokontroler
Absensi
Fingerprint Scanner Sensor
Sistem Informasi
Mikrokontroler
Pada suatu universitas, kehadiran siswa adalah salah satu hal yang dapat mendukung atau memotivasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Perguruan Tinggi. Selain itu, kehadiran siswa juga bisa menjadi informasi tentang bagaimana kedisiplinan siswa tersebut. Suatu mikrokontroler dapat dimanfaatkan sebagai suatu sistem baru dengan penambahan sensor-sensor sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diinginkan. Sistem absensi menggunakan fingerprint telah banyak digunakan di berbagai instansi baik berbasis web online ataupun offline, akan tetapi untuk implementasi pada mikrokontroler sistem yang portable dengan fingerprint sensor sejauh ini belum dikembangkan. Penelitian ini akan mencoba merancang dan mengimplementasikan sistem absensi mahasiswa menggunakan fingerprint sensor berbasis mikrokontroler yang nantinya akan terhubung dalam suatu database pada desktop dengan sifat yang user-friendly dan dengan biaya yang tidak begitu besar. Sistem ini diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah kecurangan absensi yang sering terjadi serta memberikan kemudahan untuk melakukan rekapitulasi absensi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk menghasilkan sistem monitoring absensi yang nantinya dapat dikembangkan keluarannya pada sistem informasi Universitas Jenderal Achmad Yani.
Pada suatu universitas, kehadiran siswa adalah salah satu hal yang dapat mendukung atau memotivasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan di Perguruan Tinggi. Selain itu, kehadiran siswa juga bisa menjadi informasi tentang bagaimana kedisiplinan siswa tersebut. Suatu mikrokontroler dapat dimanfaatkan sebagai suatu sistem baru dengan penambahan sensor-sensor sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diinginkan. Sistem absensi menggunakan fingerprint telah banyak digunakan di berbagai instansi baik berbasis web online ataupun offline, akan tetapi untuk implementasi pada mikrokontroler sistem yang portable dengan fingerprint sensor sejauh ini belum dikembangkan. Penelitian ini akan mencoba merancang dan mengimplementasikan sistem absensi mahasiswa menggunakan fingerprint sensor berbasis mikrokontroler yang nantinya akan terhubung dalam suatu database pada desktop dengan sifat yang user-friendly dan dengan biaya yang tidak begitu besar. Sistem ini diharapkan dapat membantu menanggulangi masalah kecurangan absensi yang sering terjadi serta memberikan kemudahan untuk melakukan rekapitulasi absensi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian awal untuk menghasilkan sistem monitoring absensi yang nantinya dapat dikembangkan keluarannya pada sistem informasi Universitas Jenderal Achmad Yani.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/62
10.26874/jt.vol17no1.62
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 19-26
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 19-26
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/62/14
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/67
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Pemodelan Kekuatan Bilah Turbin Angin Horisontal Multimaterial
Pemodelan Kekuatan Bilah Turbin Angin Horisontal Multimaterial
Ikaningsih, Manty Aldilani
Saefudin, Deny Bayu
Bilah turbin angin
CFRP
EPS
Lembaran vinil
FEA
Bilah turbin angin
CFRP
EPS
Lembaran vinil
FEA
Pada penelitian ini, bilah turbin multimaterial yang akan dibuat adalah bilah tipe sumbu horisontal (HAWT). Bilah ini dibuat dengan menggunakan material batang Carbon Fiber Reinforced Plastic (CFRP), Expandable Polystyrene (EPS) dan lembaran vinil (vynil sheet). Bagian inti bilah dibuat dari EPS yang disisipi dengan 2 batang CFRP berpenampang lingkaran berdiameter 2 mm. Bagian permukaan bilah dilapisi dengan lembaran vinil. Gaya aerodinamika yang digunakan sebagai data masukan FEA diperoleh dari hasil perhitungan pada kecepatan angin maksimum 7 m/s dengan kecepatan putar rotor 650 rpm. Gaya aerodinamika tersebut merupakan hasil analisa dengan menggunakan Blade Element-Moementum Theory (BEMT) pada penelitian yang terpisah. Hasil simulasi FEA menunjukkan bahwa tegangan Von Mises maksimum sebesar 473,3 MPa terjadi pada bagian CFRP, tepatnya pada batang CFRP yang terletak pada titik pusat penampang airfoil bilah (CFRP-A). Oleh karena itu, dilakukanlah perbaikan desain dengan cara mengubah dimensi penampang CFRP yang menerima tegangan maksimum (CFRP-A) dari diameter 2 mm menjadi 3 mm. Dengan penambahan ukuran diameter batang CFRP, diharapkan tegangan Von Mises maksimum akan mengalami penurunan. Hal tersebut terbukti, hasil simulasi bilah dengan diameter CFRP-A 3 mm menghasilkan tegangan Von Mises maksimum yang lebih kecil dari bilah dengan CFRP-A 2 mm, yakni 60,45 MPa. Faktor keamanan minimum dari bilah pun berubah dari semula 0,63 menjadi 4,96, diikuti dengan pengurangan harga defleksi total dari 6,42 mm menjadi sekitar 1,6 mm.
Pada penelitian ini, bilah turbin multimaterial yang akan dibuat adalah bilah tipe sumbu horisontal (HAWT). Bilah ini dibuat dengan menggunakan material batang Carbon Fiber Reinforced Plastic (CFRP), Expandable Polystyrene (EPS) dan lembaran vinil (vynil sheet). Bagian inti bilah dibuat dari EPS yang disisipi dengan 2 batang CFRP berpenampang lingkaran berdiameter 2 mm. Bagian permukaan bilah dilapisi dengan lembaran vinil. Gaya aerodinamika yang digunakan sebagai data masukan FEA diperoleh dari hasil perhitungan pada kecepatan angin maksimum 7 m/s dengan kecepatan putar rotor 650 rpm. Gaya aerodinamika tersebut merupakan hasil analisa dengan menggunakan Blade Element-Moementum Theory (BEMT) pada penelitian yang terpisah. Hasil simulasi FEA menunjukkan bahwa tegangan Von Mises maksimum sebesar 473,3 MPa terjadi pada bagian CFRP, tepatnya pada batang CFRP yang terletak pada titik pusat penampang airfoil bilah (CFRP-A). Oleh karena itu, dilakukanlah perbaikan desain dengan cara mengubah dimensi penampang CFRP yang menerima tegangan maksimum (CFRP-A) dari diameter 2 mm menjadi 3 mm. Dengan penambahan ukuran diameter batang CFRP, diharapkan tegangan Von Mises maksimum akan mengalami penurunan. Hal tersebut terbukti, hasil simulasi bilah dengan diameter CFRP-A 3 mm menghasilkan tegangan Von Mises maksimum yang lebih kecil dari bilah dengan CFRP-A 2 mm, yakni 60,45 MPa. Faktor keamanan minimum dari bilah pun berubah dari semula 0,63 menjadi 4,96, diikuti dengan pengurangan harga defleksi total dari 6,42 mm menjadi sekitar 1,6 mm.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-07-08
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/67
10.26874/jt.vol17no1.67
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 27-35
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 1 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 27-35
2580-2615
10.26874/jt.vol17no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/67/15
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/80
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Kajian Keserupaan Parameter Kinerja Miniatur dan Prototipe Turbin Angin Sumbu Horisontal
Kajian Keserupaan Parameter Kinerja Miniatur dan Prototipe Turbin Angin Sumbu Horisontal
Saefudin, Deny Bayu
Piseno, Wirawan
Hakim, Rachman
Turbin angin
miniatur
efisiensi
bilangan Reynolds
keserupaan
Turbin angin
miniatur
efisiensi
bilangan Reynolds
keserupaan
Pengujian kinerja turbin angin sumbu horisontal yang berukuran besar dapat disederhanakan dengan prinsip keserupaan. Prinsip tersebut memungkinkan prediksi karakter turbin berukuran besar (prototipe) dapat dilakukan dengan menggunakan model yang berukuran lebih kecil (miniatur). Ukuran miniatur yang cenderung kecil diharapkan dapat memudahkan proses pengujian dan meminimalisir biaya pembuatan spesimen uji. Teori keserupaan dapat digunakan pada kasus aerodinamika dengan syarat kesamaan nilai bilangan Reynolds dan bilangan Mach dari prototipe dan miniatur terpenuhi. Penelitian kali ini membahas keserupaan parameter kinerja prototipe dan miniatur turbin dari hasil simulasi numerik dengan menggunakan teori momentum-elemen bilah yang dilengkapi beberapa faktor koreksi. Hasil ini nantinya digunakan sebagai dasar pengujian kinerja pada penelitian selanjutnya. Pada awal proses simulasi, terdeteksi bahwa kesamaan nilai bilangan Reynolds antara prototipe dan miniatur dapat terjaga. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan nilai kecepatan angin pengujian miniatur secara proporsional sesuai dengan pengecilan dimensi turbin akibat proses penskalaan. Namun, nilai bilangan Mach keduanya terlihat berbeda cukup besar. Tercatat di posisi sekitar 50% hingga 80% panjang bilah, nilai rerata bilangan Mach untuk prototipe sebesar 0,02 dan miniatur sebesar 0,191. Terlihat bahwa nilai bilangan Mach pada prototipe turbin termasuk pada kategori incompressible sedangkan pada miniatur sudah masuk di kategori compressible. Meski begitu, ternyata perbedaan nilai bilangan Mach tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan karakter kinerja prototipe dan miniatur turbin. Hal ini dapat dilihat dari rerata simpangan koefisien daya sebesar dan koefisien gaya tangensial sebesar 2,3% serta koefisien gaya dorong yang hanya sebesar 1,4%.
Pengujian kinerja turbin angin sumbu horisontal yang berukuran besar dapat disederhanakan dengan prinsip keserupaan. Prinsip tersebut memungkinkan prediksi karakter turbin berukuran besar (prototipe) dapat dilakukan dengan menggunakan model yang berukuran lebih kecil (miniatur). Ukuran miniatur yang cenderung kecil diharapkan dapat memudahkan proses pengujian dan meminimalisir biaya pembuatan spesimen uji. Teori keserupaan dapat digunakan pada kasus aerodinamika dengan syarat kesamaan nilai bilangan Reynolds dan bilangan Mach dari prototipe dan miniatur terpenuhi. Penelitian kali ini membahas keserupaan parameter kinerja prototipe dan miniatur turbin dari hasil simulasi numerik dengan menggunakan teori momentum-elemen bilah yang dilengkapi beberapa faktor koreksi. Hasil ini nantinya digunakan sebagai dasar pengujian kinerja pada penelitian selanjutnya. Pada awal proses simulasi, terdeteksi bahwa kesamaan nilai bilangan Reynolds antara prototipe dan miniatur dapat terjaga. Hal ini dilakukan dengan cara menaikkan nilai kecepatan angin pengujian miniatur secara proporsional sesuai dengan pengecilan dimensi turbin akibat proses penskalaan. Namun, nilai bilangan Mach keduanya terlihat berbeda cukup besar. Tercatat di posisi sekitar 50% hingga 80% panjang bilah, nilai rerata bilangan Mach untuk prototipe sebesar 0,02 dan miniatur sebesar 0,191. Terlihat bahwa nilai bilangan Mach pada prototipe turbin termasuk pada kategori incompressible sedangkan pada miniatur sudah masuk di kategori compressible. Meski begitu, ternyata perbedaan nilai bilangan Mach tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan karakter kinerja prototipe dan miniatur turbin. Hal ini dapat dilihat dari rerata simpangan koefisien daya sebesar dan koefisien gaya tangensial sebesar 2,3% serta koefisien gaya dorong yang hanya sebesar 1,4%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/80
10.26874/jt.vol17no2.80
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 60-68
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 60-68
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/80/17
Copyright (c) 2018 Deny Bayu Saefudin, Wirawan Piseno, Rachman Hakim
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/81
2019-08-14T05:35:22Z
jt:RST
driver
Rancang Bangun Antena Log Periodic Dipole Array untuk Aplikasi Energy Harvesting Gelombang Seluler
Rancang Bangun Antena Log Periodic Dipole Array untuk Aplikasi Energy Harvesting Sinyal Seluler
Setiawan, Antrisha Daneraici
Ramdani, Dani
Charisma, Atik
Najmurrokhman, Asep
CST
energy harvesting
LPDA
sinyal seluler
CST
energy harvesting
LPDA
sinyal seluler
Energy harvesting adalah proses mengambil energi dari alam untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya alternatif. Dalam dunia telekomunikasi, sebagian besar sinyal seluler yang dipancarkan oleh base transreceiver station (BTS) tidak akan diterima oleh pengguna telepon seluler. Hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi antara pengguna dan BTS. Sinyal ini dapat dipanen dengan menggunakan antena dengan frekuensi kerja yang sesuai. Sinyal yang akan dipanen adalah sinyal pada frekuensi sekitar 1,8 GHz. Antena log periodic dipole array (LPDA) memiliki gain yang tinggi sehingga dapat memanen sinyal seluler dengan baik jika diarahkan ke sumber sinyal atau BTS. Perancangan antena LPDA dilakukan dengan melakukan simulasi pada perangkat lunak CST. Ukuran antena LPDA dihitung berdasarkan persamaan yang telah ada dan dilakukan optimasi untuk mendapatkan spesifikasi yang diinginkan. Antena LPDA berbahan dasar alumunium. Hasil simulasi memiliki rentang frekuensi kerja pada 1,7764 – 1,9044 GHz dengan bandwidth antena sebesar 128 MHz. Nilai S11 minimum terdapat pada frekuensi 1,8308 GHz sebesar -56,6837 dB. Sedangkan antena fabrikasi memiliki rentang frekuensi 1,738 – 1,846 GHz dengan bandwidth 108 MHz. Nilai minimum S11 sebesar -35,7 dB berada pada frekuensi 1,792 GHz.
Energy harvesting adalah proses mengambil energi dari alam untuk dimanfaatkan sebagai sumber daya alternatif. Dalam dunia telekomunikasi, sebagian besar sinyal seluler yang dipancarkan oleh base transreceiver station (BTS) tidak akan diterima oleh pengguna telepon seluler. Hanya sebagian kecil saja yang dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi antara pengguna dan BTS. Sinyal ini dapat dipanen dengan menggunakan antena dengan frekuensi kerja yang sesuai. Sinyal yang akan dipanen adalah sinyal pada frekuensi sekitar 1,8 GHz. Antena log periodic dipole array (LPDA) memiliki gain yang tinggi sehingga dapat memanen sinyal seluler dengan baik jika diarahkan ke sumber sinyal atau BTS. Perancangan antena LPDA dilakukan dengan melakukan simulasi pada perangkat lunak CST. Ukuran antena LPDA dihitung berdasarkan persamaan yang telah ada dan dilakukan optimasi untuk mendapatkan spesifikasi yang diinginkan. Antena LPDA berbahan dasar alumunium. Hasil simulasi memiliki rentang frekuensi kerja pada 1,7764 – 1,9044 GHz dengan bandwidth antena sebesar 128 MHz. Nilai S11 minimum terdapat pada frekuensi 1,8308 GHz sebesar -56,6837 dB. Sedangkan antena fabrikasi memiliki rentang frekuensi 1,738 – 1,846 GHz dengan bandwidth 108 MHz. Nilai minimum S11 sebesar -35,7 dB berada pada frekuensi 1,792 GHz.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/81
10.26874/jt.vol17no2.81
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 84-93
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 84-93
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/81/18
Copyright (c) 2018 Antrisha Daneraici Setiawan, Dani Ramdani, Atik Charisma, Asep Najmurrokhman
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/82
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Sistem Monitoring Cerdas pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel dan Aplikasi Blynk Server
Sistem Monitoring Cerdas pada Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel dan Aplikasi Blynk Server
Iskandar, Handoko Rusiana
Juniarto, Eko
Heryana, Nana
Blynk cloud server
NodeMCU ESP8266
motor 3 fasa
overload
unbalance voltage
Blynk cloud server
NodeMCU ESP8266
motor 3 fasa
overload
unbalance voltage
Suatu rancang bangun sistem monitoring berbasis jaringan sensor nirkabel dibuat untuk mendapatkan informasi kondisi terkini suatu peralatan listrik. Informasi kondisi memberikan diagnosa dan aksi pemeliharaan yang dilakukan untuk memperpanjang umur layan suatu peralatan listrik. Isu kehandalan teknologi yang diiringi oleh digitalisasi sistem informasi telah mendorong manusia untuk berinovasi menciptakan perangkat monitoring dan data logging di segala bidang keteknikan. Makalah ini menjelaskan rancang bangun sistem monitoring cerdas untuk motor induksi 3 (tiga) fasa menggunakan jaringan sensor nirkabel dan aplikasi Android. Sistem ini dibuat untuk mendeteksi ketidakseimbangan tegangan dan beban lebih pada motor induksi 3 fasa. Rancang bangun sistem ini terdiri dari NodeMCU ESP8266 yang berfungsi sebagai unit kendali, modul ADS1115 sebagai multiplexer untuk input sensor ACS712 dengan arus operasi maksimal 20 A, dan sensor tegangan untuk motor induksi 3 fasa, serta dilengkapi disain sistem antarmuka aplikasi Android menggunakan Blynk cloud server. Pengujian skala laboratorium telah dilakukan yang menghasilkan akurasi sensor tegangan (R-S, S-T dan R-T) rata-rata sebesar 0,3 % dan sensor arus sebesar 2,8%, kemudian pengujian ketidakseimbangan tegangan sebesar 7,2 V. Masing-masing fasa motor memiliki toleransi 3% dari nilai tegangan sumber catu daya modul trainer 240 VAC 50 Hz dan data dimonitor secara real time kemudian disimpan dalam server (cloud server).
Suatu rancang bangun sistem monitoring berbasis jaringan sensor nirkabel dibuat untuk mendapatkan informasi kondisi terkini suatu peralatan listrik. Informasi kondisi memberikan diagnosa dan aksi pemeliharaan yang dilakukan untuk memperpanjang umur layan suatu peralatan listrik. Isu kehandalan teknologi yang diiringi oleh digitalisasi sistem informasi telah mendorong manusia untuk berinovasi menciptakan perangkat monitoring dan data logging di segala bidang keteknikan. Makalah ini menjelaskan rancang bangun sistem monitoring cerdas untuk motor induksi 3 (tiga) fasa menggunakan jaringan sensor nirkabel dan aplikasi Android. Sistem ini dibuat untuk mendeteksi ketidakseimbangan tegangan dan beban lebih pada motor induksi 3 fasa. Rancang bangun sistem ini terdiri dari NodeMCU ESP8266 yang berfungsi sebagai unit kendali, modul ADS1115 sebagai multiplexer untuk input sensor ACS712 dengan arus operasi maksimal 20 A, dan sensor tegangan untuk motor induksi 3 fasa, serta dilengkapi disain sistem antarmuka aplikasi Android menggunakan Blynk cloud server. Pengujian skala laboratorium telah dilakukan yang menghasilkan akurasi sensor tegangan (R-S, S-T dan R-T) rata-rata sebesar 0,3 % dan sensor arus sebesar 2,8%, kemudian pengujian ketidakseimbangan tegangan sebesar 7,2 V. Masing-masing fasa motor memiliki toleransi 3% dari nilai tegangan sumber catu daya modul trainer 240 VAC 50 Hz dan data dimonitor secara real time kemudian disimpan dalam server (cloud server).
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/82
10.26874/jt.vol17no2.82
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 94-102
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 94-102
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/82/19
Copyright (c) 2018 Handoko Rusiana Iskandar, Eko Juniarto, Nana Heryana
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/85
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Kinerja Jaringan W-LAN untuk Komunikasi Pasca Bencana
Kinerja Jaringan W-LAN untuk Komunikasi Pasca Bencana
Basuki, Sofyan
Dharmi, Ni Ketut Hariyawati
balon
bencana
internet
NS2
WLAN
balon
bencana
internet
NS2
WLAN
Setelah terjadi bencana, suplai daya listrik terputus dan infrastruktur sistem komunikasi pada umumnya mengalami kerusakan. Tim evakuasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau BASARNAS dan paramedik memerlukan komunikasi untuk kegiatan penyelamatan dan koordinasi. Dengan bantuan balon udara sebagai repeater, fotovoltaik dan baterai cadangan sebagai catu dayanya, maka teknologi komunikasi W-LAN dapat digunakan untuk menggantikan sistem komunikasi lainnya dan menjangkau lebih luas di area bencana. Modifikasi topologi jaringan W-LAN ini di simulasikan menggunakan Network Simulator NS2 untuk mengetahui kelayakan dan kinerjanya. Pada skenario jarak, ketinggian balon udara dari 100 sampai 150 meter memberikan kinerja yang stabil dan pada skenario jumlah host dari 15 sampai 45 user, sistem masih mampu memenuhi trafik transfer dokumen elektronik, komunikasi media sosial dan gambar bergerak sesuai standar yang ditetapkan IEEE_802.11b-1999.
Setelah terjadi bencana, suplai daya listrik terputus dan infrastruktur sistem komunikasi pada umumnya mengalami kerusakan. Tim evakuasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau BASARNAS dan paramedik memerlukan komunikasi untuk kegiatan penyelamatan dan koordinasi. Dengan bantuan balon udara sebagai repeater, fotovoltaik dan baterai cadangan sebagai catu dayanya, maka teknologi komunikasi W-LAN dapat digunakan untuk menggantikan sistem komunikasi lainnya dan menjangkau lebih luas di area bencana. Modifikasi topologi jaringan W-LAN ini di simulasikan menggunakan Network Simulator NS2 untuk mengetahui kelayakan dan kinerjanya. Pada skenario jarak, ketinggian balon udara dari 100 sampai 150 meter memberikan kinerja yang stabil dan pada skenario jumlah host dari 15 sampai 45 user, sistem masih mampu memenuhi trafik transfer dokumen elektronik, komunikasi media sosial dan gambar bergerak sesuai standar yang ditetapkan IEEE_802.11b-1999.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/85
10.26874/jt.vol17no2.85
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 69-75
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 69-75
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/85/20
Copyright (c) 2018 Sofyan Basuki, Ni Ketut Hariyawati Dharmi
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/87
2019-04-23T03:43:32Z
jt:RST
driver
Pengambilan Kembali Vanadium Pentaoksida dari Katalis Bekas
Pengambilan Kembali Vanadium Pentaoksida dari Katalis Bekas
Aliwarga, Lienda
Soerawidjaja, Tatang Hernas
Victoria, Agnes Veronica
., Reynard
Vanadium
Oksida
Ekstraksi
Katalis
Katalis vanadium bekas diperkirakan akan menjadi salah satu sumber utama persediaan vanadium di masa mendatang. Hasil analisis vanadium dalam katalis vanadium bekas menunjukkan bahwa kadar V2O5 nyamasih cukup banyak untuk diambil dan diolah kembali. Dalam penelitian ini, suatu prosedur telah dikembangkan untuk mengesktraksi vanadium dari katalis vanadium bekas berdasarkan prosedur yang dikembangkan oleh peneliti terdahulu. Katalis vanadium bekas uji coba prosedur menunjukkan bahwa metode gabungan ekstraksi vanadium dari katalis vanadium bekas menggunakan pelarut basa Na2CO3 dan H2O2 pada umpan (tahap ekstraksi pertama) dan NaOH (tahap ekstraksi kedua) yang diikuti dengan netralisasi filtrat dengan asam H2SO4 merupakan prosedur terbaik. Lebih lanjut, terdapat tiga variabel yang sangat berpengaruh dalam pengambilan kembali vanadium dari katalis vanadium bekas, yang ditandai dengan nilai probability of being active di atas 50%. Ketiga variabel tersebut adalah temperatur pengadukan pada tahap ekstraksi II, penambahan larutan H2O2 di umpan dan waktu pengadukan pada tahap ekstraksi I dengan nilai probability of being active secara berturut-turut sebesar 100%, 86%, dan 56%. Untuk mendapatkan perolehan vanadium yang lebih tinggi perlu diadakan penelitian lanjutan yang mengoptimumkan variabel-variabel tersebut.
Katalis vanadium bekas diperkirakan akan menjadi salah satu sumber utama persediaan vanadium di masa mendatang. Hasil analisis vanadium dalam katalis vanadium bekas menunjukkan bahwa kadar V2O5 nyamasih cukup banyak untuk diambil dan diolah kembali. Dalam penelitian ini, suatu prosedur telah dikembangkan untuk mengesktraksi vanadium dari katalis vanadium bekas berdasarkan prosedur yang dikembangkan oleh peneliti terdahulu. Katalis vanadium bekas uji coba prosedur menunjukkan bahwa metode gabungan ekstraksi vanadium dari katalis vanadium bekas menggunakan pelarut basa Na2CO3 dan H2O2 pada umpan (tahap ekstraksi pertama) dan NaOH (tahap ekstraksi kedua) yang diikuti dengan netralisasi filtrat dengan asam H2SO4 merupakan prosedur terbaik. Lebih lanjut, terdapat tiga variabel yang sangat berpengaruh dalam pengambilan kembali vanadium dari katalis vanadium bekas, yang ditandai dengan nilai probability of being active di atas 50%. Ketiga variabel tersebut adalah temperatur pengadukan pada tahap ekstraksi II, penambahan larutan H2O2 di umpan dan waktu pengadukan pada tahap ekstraksi I dengan nilai probability of being active secara berturut-turut sebesar 100%, 86%, dan 56%. Untuk mendapatkan perolehan vanadium yang lebih tinggi perlu diadakan penelitian lanjutan yang mengoptimumkan variabel-variabel tersebut.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/87
10.26874/jt.vol17no2.87
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 17 No. 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 76-83
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 17 No 2 (2018): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 76-83
2580-2615
10.26874/jt.vol17no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/87/21
Copyright (c) 2018 Lienda Aliwarga, Tatang Hernas Soerawidjaja, Agnes Veronica Victoria, Reynard .
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/89
2020-04-10T02:36:58Z
jt:RST
driver
Rancang Bangun Alat Prototipe Pendeteksi Kebakaran dengan Android Melalui Internet of Things
Rancang Bangun Alat Prototipe Pendeteksi Kebakaran dengan Android Melalui Internet of Things
Kusnandar, Kusnandar
Dharmi, Ni Ketut Hariyawati
Pratika, Dwi Ajeng
Pendeteksi kebakaran
Arduino Mega 2560
Smartphone Android
Sensor Api
Sensor MQ2
Pendeteksi kebakaran
Arduino Mega 2560
Smartphone Android
Sensor Api
Sensor MQ2
Akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk faktor kelalaian manusia. Proses datangnya kebakaran selalu tanpa dapat diprediksi terlebih dahulu. Umumnya kebakaran diketahui apabila keadaan api sudah mulai membesar atau asap sudah mengepul keluar dari gedung itu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat, mencari komponen serta mendesain pendeteksi kebakaran dari komponen-komponen yang ada sehingga alat akan bekerja lebih maksimal. Pada tahap ini juga melakukan pembuatan algoritma dan juga software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe sistem pendeteksi kebakaran yang dirancang dapat mendeteksi kebakaran berdasarkan informasi dari sensor api dan gas, dan mengaktifkan buzzer sebagai indikatornya yang akan berbunyi.
Akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran yang disebabkan oleh beberapa faktor termasuk faktor kelalaian manusia. Proses datangnya kebakaran selalu tanpa dapat diprediksi terlebih dahulu. Umumnya kebakaran diketahui apabila keadaan api sudah mulai membesar atau asap sudah mengepul keluar dari gedung itu. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat, mencari komponen serta mendesain pendeteksi kebakaran dari komponen-komponen yang ada sehingga alat akan bekerja lebih maksimal. Pada tahap ini juga melakukan pembuatan algoritma dan juga software. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe sistem pendeteksi kebakaran yang dirancang dapat mendeteksi kebakaran berdasarkan informasi dari sensor api dan gas, dan mengaktifkan buzzer sebagai indikatornya yang akan berbunyi.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-07-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
image/jpeg
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/89
10.26874/jt.vol18no1.89
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 17-26
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 17-26
2580-2615
10.26874/jt.vol18no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/89/24
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/89/30
Copyright (c) 2019 Kusnandar Kusnandar
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/91
2020-04-10T02:36:58Z
jt:RST
driver
Interkoneksi PLTMH dan Rekonfigurasi Jaringan Terhadap Profil Tegangan dan Rugi Daya Sistem Manokwari
Bawan, Elias Kondorura
Burami, Cahyo J. R. D.
PLTMH, interkoneksi, rekonfigurasi, profil tegangan, rugi daya
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) merupakan pembangkit alternatif yang ramah lingkungan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh interkoneksi PLTMH dan rekonfigurasi jaringan terhadap profil tegangan dan rugi saat luar waktu beban puncak (LWBP) dan saat waktu beban puncak (WBP) dan pengujian menggunakan ETAP power station 12.6.0.
Hasil pengujian menunjukan bahwa interkoneksi PLTMH berpengaruh memperbaiki profil tegangan dan rugi daya pada penyulang lokasi interkoneksi yaitu penyulang Maleo namun memiliki pengaruh yang kecil terhadap penyulang lainya. Profil tegangan sistem 20 kV Manokwari tanpa PLTMH memiliki drop tegangan terbesar yang terdapat pada penyulang maleo dan penyulang nuri dengan besar drop tegangan pada penyulang maleo saat LWBP 18,40% dan 25,86% saat WBP, Pada penyulang nuri saat LWBP 6,61% dan 7,78% saat WBP. Interkoneksi PLTMH pada penyulang Maleo memberikan pengaruh yang besar terhadap profil tegangan penyulang Maleo sehingga drop tegangan yang terjadi 5.53% saat LWBP dan 8.83% saat WBP sedangkan penyulang lainnya tidak terlalu besar hanya berkisar antara 1,48% sampai 6,31% saat LWBP dan 2,24% sampai 7,35% saat WBP. Rekonfigurasi jaringan juga mempengaruhi drop tegangan yaitu 5.52% saat LWBP dan 8.69% saat WBP.
Rugi daya sistem tanpa interkoneksi PLTMH adalah pada penyulang Maleo saat LWBP 324,198 kW dan 605,565 kW saat WBP. Interkoneksi PLTMH menyebabkan penurunan rugi daya terbesar pada penyulang maleo sebesar 92,031 kW saat LWBP sedangkan saat WBP sebesar 178,261 kW. Setelah rekonfigurasi jaringan rugi daya juga mengalami perbaikan sebesar 90,819 kW saat LWBP dan 171.49 kW saat WBP.
Kata kunci: PLTMH, interkoneksi, rekonfigurasi, profil tegangan, rugi daya
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-07-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/91
10.26874/jt.vol18no1.91
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-07
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-07
2580-2615
10.26874/jt.vol18no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/91/22
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/91/28
10.26874/jt.vol18no1.91.g22
Copyright (c) 2019 Elias Kondorura Bawan
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/92
2020-04-10T02:36:58Z
jt:RST
driver
Rancangan Sistem Penyaliran Pada Lokasi Disposal Tambang Nikel: Rancangan Sistem Penyaliran Pada Lokasi Disposal Tambang Nikel
Butungan, Jeragustivia
Cahyadi, Tedy Agung
Sudiyanto, Anton
Amrin, Dedy
Siri, Hasywir Thaib
Rancangan penyaliran
Disposal
Kolam Pengendapan
Saluran Terbuka
Penangan air permukaan pada lokasi disposal tambang nikel merupakan hal yang pokok agar air tidak menjadi penghambat dari produksi dan lingkungan sekitar tambang. Tujuan dari penelitian ini ialah merancang sistem penyaliran pada disposal, sehingga air limpasan yang berasal dari daerah tangkapan hujan tidak langsung mengalir menuju sungai atau danau yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Metode penelitian yang dipakai ialah curah hujan diolah dengan beberapa pendekatan alternatif yang bertujuan untuk merancang dimensi dari saluran terbuka dan kolam pengendapan. Hasil yang didapatkan rancangan dimensi saluran terbuka dan kolam pengendapan dengan menggunakan curah hujan rata-rata sudah dapat mengalirkan dan menampung air limpasan sebelum dialirkan menuju sungai dan danau.
Kata kunci: Rancangan penyaliran, disposal, saluran terbuka, kolam pengendapan
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-07-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/92
10.26874/jt.vol18no1.92
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 27-37
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 27-37
2580-2615
10.26874/jt.vol18no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/92/25
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/92/29
Copyright (c) 2019 Jeragustivia Butungan
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/93
2020-08-07T06:13:31Z
jt:RST
driver
Pengaruh Penambahan Volume Kitosan dari Cangkang Bekicot terhadap Penurunan Kadar Tembaga Air Lindi
Ifa, La
Agus, Muhhamad Awalul
Kasmudin, Karim
Artiningsih, Andi
Adsorben, Air lindi, cangkang bekicot, kitosan, logam Cu
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan volume kitosan sebagai adsorben dari cangkang bekicot (AchatinaFullica) terhadap keefektifan kitosan dalam menjerap logam tembaga (Cu) dalam air lindi. Pembuatan kitosan terdiri dari tahap deproteinasi dengan natrium hidroksida 2 N, tahap demineralisasi dengan hydrogen clorida 1 N, serta tahap deasetilasi dengan Natrium hidroksida 50%. Campuran dipanaskan dengan hot plate pada suhu 90oC selama 1 jam dan diaduk menggunakan magnetic stirrer. Larutan dipisahkan dan dikeringkan didalam oven untuk mendapatkan kitosan. Hasil analisa Fourier Transform Infra Red (FTIR) menunjukkan bahwa derajat deasitilasi kitosan adalah sebesar 89.6%. Kitosan dilarutkan dalam air untuk menghasilkan larutan dengan konsentrasi 10.000 ppm. Berbagai volume kitosan (2, 4, 6, 8 dan 10 mL) dicampurkan kedalam 1 L air lindi dan diaduk selama 15 menit. Kadar Cu pada sampel air lindi diuji menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometric (AAS). Diperoleh hasil bahwa daya serap terhadap kadar Cu terbaik, yaitu 34,46%, adalah pada penambahan kitosan sebanyak 10 mL.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
image/jpeg
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/93
10.26874/jt.vol18no2.93
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 109-113
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 109-113
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
eng
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/93/37
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/93/39
Copyright (c) 2020 La Ifa
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/94
2021-07-26T22:08:56Z
jt:RST
driver
Peningkatan Kualitas Jasa Pewarnaan Produk Celana Jeans dengan Penerapan Six Sigma & Eksperimen Taguchi Attribute Characteristic (Kasus CV. Ciharuman Laundry)
Peningkatan Kualitas Jasa Pewarnaan Produk Celana Jeans dengan Penerapan Six Sigma & Eksperimen Taguchi Attribute Characteristic (Kasus CV. Ciharuman Laundry)
Norina, Rida
Insan Fauzi
Kualitas
Six Sigma
eksperimen Taguchi
setting optimal
Quality
Six Sigma
Taguchi experiment
optimal setting
CV. Ciharuman Laundry is a pants dyeing services industry. Company’s production process often defect produce. The consequences of the action defect product will have an impact on increasing production costs. One of dominant defect is not equal coloring for about 19,8%. The method used to reduce the percentage of defects is the six sigma concept (DMAIC). To find out the cause of the defect is analysis by using a casual diagram and FMEA conclusion the dominant cause is not right a compare coloring agent, water and temperature on the washing process, so improvements needed to the process with implementation of experiment Taguchi. Implementation stage of experiment divided into 3, that is first experiment which is actual condition of company right now, second experiment was done using Taguchi settings on an orthogonal array L8(27), and third experiment which was the result of confirmation experiment. The result of experiment obtained optimal settings for do the washing process temperature is 100°C, dose of the drug is 8 kilograms and the water ratio is 400 liters. The confirmation result of 120 sample by 24 attempts optimal settings proved to be able to reduce percentage of defect by 79%.
CV. Ciharuman Laundry adalah sebuah industri pencelupan celana. Proses produksi perusahaan sering menghasilkan produk cacat. Konsekuensi dari tindakan pekerjaan rework pada produk cacat adalah meningkat-nya biaya produksi dikarenakan adanya biaya tambahan bahan serta tambahan jam kerja operator untuk memperbaiki produk cacat tersebut. Belum lagi kalau produk cacat tersebut harus di reject tentu biaya yang ditimbulkan lebih besar lagi. Cacat dominan yang terjadi adalah warna produk yang tidak merata sebesar 19,8%. Metode yang digunakan untuk menurunkan prosentase cacat adalah six sigma (DMAIC). Penyebab cacat tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan diagram sebab akibat dan FMEA di dapatkan kesimpulan bahwa penyebab cacat dominan adalah adanya perbandingan antara obat pewarna, air dan suhu yang tidak tepat pada proses washing, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada proses tersebut dengan penerapan eksperimen Taguchi. Tahap pelaksanaan eksperimen terbagi menjadi 3, yaitu eksperimen yang merupakan kondisi aktual perusahaan saat ini, eksperimen 2 yang dilakukan dengan menggunakan setting Taguchi pada OA L8(27), serta eksperimen 3 yang merupakan hasil eksperimen konfirmasi. Didapatkan kondisi optimal untuk melakukan proses washing adalah suhu 100°C, takaran obat 8 kg dan rasio air 400lt. Hasil konfirmasi terhadap 120 sampel dengan 24 kali percobaan kondisi optimal terbukti mampu menurunkan prosentase cacat sebesar 79%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2021-06-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/94
10.26874/jt.vol20no1.94
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 52-62
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 20 No 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 52-62
2580-2615
10.26874/jt.vol20no1
eng
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/94/206
Copyright (c) 2021 Rida Norina, Insan Fauzi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/95
2020-04-10T02:36:58Z
jt:RST
driver
Studi Kelayakan Bisnis Produksi dan Pemasaran Cake di Kota Bandung (Kasus di CV. Yeye Group)
STUDI KELAYAKAN BISNIS PRODUKSI & PEMASARAN CAKE DI KOTA BANDUNG (KASUS DI CV. YEYE GROUP)
Nasution, Andri Rachmat Kumalasian
Nurhadi, Nurhadi
Business Feasibility Study, Risk analysis, ROI, NPV, PP, PI
Studi Kelayakan Bisnis, analisis risiko, ROI, NPV, PP, PI
CV. Yeye group is one of the companies engaged in the culinary business of the production and sale of fast food by opening several businesses including ramen noodles, batagor, meatballs, grilled chicken, and others. To develop its culinary business, the company plans to allocate its capital to open a new business in the field of food businesses with different types of previous businesses with the aim of reaching wider consumers and making greater profits. The new business planned by the company is making factories and marketing cakes. To find out the amount of business capital needed to establish a business, knowing the potential of the market that can be mastered and knowing the level of business feasibility if realized, it is necessary to conduct a business feasibility study based on market & marketing aspects, technical & technological aspects, organizational & management aspects, and aspects finance. The analytical tool used in this research is a business analysis based on the values ​​of PI, PP, ROI, NPV, IRR, and risk analysis. The results of the feasibility analysis show that this business is feasible to be realized, one of which is indicated by the analysis of financial aspects that produce a PI value of more than 1, the value of PP which is less than 3 years.
CV. Yeye group merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang usaha kuliner produksi dan penjualan makanan cepat saji dengan membuka beberapa usaha yang antara lain mie ramen, batagor, baso, ayam bakar, dan lain-lain. Untuk mengembangkan usaha kulinernya maka perusahaan berencana untuk mengalokasikan modal yang dimilikinya untuk membuka usaha baru di bidang usaha makanan dengan jenis yang berbeda dari jenis usaha sebelumnya dengan tujuan untuk menjama konsumen yang lebih luas dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Usaha baru yang di rencanakan oleh perusahaan adalah membuat pabrik dan memasarkan kue. Untuk mengetahui besar kebutuhan modal usaha yang diperlukan untuk mendirikan bisnis, mengetahui besar potensi pasar yang dapat dikuasai dan mengetahui tingkat kelayakan usaha apabila direalisasikan maka perlu dilakukan studi kelayakan bisnis berdasarkan aspek pasar & pemasaran, aspek teknis & tekonologi, aspek organisasi & manajemen, dan aspek keuangan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usaha berdasarkan nilai PI, PP, ROI, NPV,IRR, dan analisis risiko. Hasil analisis kelayakan menunjukan usaha ini layak untuk direalisasikan, hal tersebut salah satunya ditunjukan dengan analisa aspek keuangan yang menghasilkan nilai PI yang lebih dari 1, nilai PP yang kurang dari 3 tahun.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-07-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/95
10.26874/jt.vol18no1.95
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 38-47
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 38-47
2580-2615
10.26874/jt.vol18no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/95/26
Copyright (c) 2019 Andri Rachmat Kumalasian Nasution
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/97
2020-04-10T02:36:58Z
jt:RST
driver
Penentuan Tinggi Gelombang Desain untuk Perencanaan Rubble-Mound Breakwater Pelabuhan Belawan
Penentuan Tinggi Gelombang Desain untuk Perencanaan Rubble-mount Breakwater Pelabuhan Belawan
Chairunnisa, Chairunnisa
Atiah, Siti Nur
Wahyuni, Rizki
tinggi gelombang desain
transformasi
rubble-mount breakwater
tinggi gelombang desain
transformasi
rubble-mount breakwater
Pelabuhan Belawan terletak di Kota Medan Provinsi Sumetera Utara. Pelabuhan Belawan merupakan salah satu pelabuhan yang memiliki peranan penting, karena letaknya yang berada di Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Thailand, dan Pulau Sumatera Indonesia. Alur pelayaran Pelabuhan Belawan mengalami sedimentasi yang cukup signifikan setiap tahunnya, yang berasal dari sedimen litoral. Solusi teknis yang disarankan untuk mencegah sedimentasi tersebut adalah bangunan pemecah gelombang atau breakwater di kedua sisi alur pelayaran, jenis rubble-mount.
Dalam desain rubble-mount breakwater, hal yang sangat penting adalah menentukan tinggi gelombang desain yang tepat sebagai input perhitungan berat armor yang akan digunakan. Tinggi gelombang desain merupakan tinggi gelombang periode ulang tertentu di lokasi struktur, yang mana gelombang tersebut telah mengalami transformasi selama perambatannya dari laut dalam. Data gelombang yang digunakan adalah periode dan tinggi gelombang yang merupakan hasil proses hindcasting data angina jam-jaman selama 10 tahun. Selanjutnya dilakukan analisis gelombang ekstrim yang hasilnya berupa tinggi gelombang berbagai periode ulang untuk setiap arah, dimana tinggi gelombang periode ulang 100 tahun akan dimodelkan transformasinya menggunakan software 2D. Berdasarkan hasil pemodelan transformasi gelombang ini, maka didapatkan tinggi gelombang desain untuk perencanaan rubble-mount breakwater Pelabuhan Belawan.
Pelabuhan Belawan terletak di Kota Medan Provinsi Sumetera Utara. Pelabuhan Belawan merupakan salah satu pelabuhan yang memiliki peranan penting, karena letaknya yang berada di Selat Malaka yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia dan Thailand, dan Pulau Sumatera Indonesia. Alur pelayaran Pelabuhan Belawan mengalami sedimentasi yang cukup signifikan setiap tahunnya, yang berasal dari sedimen litoral. Solusi teknis yang disarankan untuk mencegah sedimentasi tersebut adalah bangunan pemecah gelombang atau breakwater di kedua sisi alur pelayaran, jenis rubble-mount.
Dalam desain rubble-mount breakwater, hal yang sangat penting adalah menentukan tinggi gelombang desain yang tepat sebagai input perhitungan berat armor yang akan digunakan. Tinggi gelombang desain merupakan tinggi gelombang periode ulang tertentu di lokasi struktur, yang mana gelombang tersebut telah mengalami transformasi selama perambatannya dari laut dalam. Data gelombang yang digunakan adalah periode dan tinggi gelombang yang merupakan hasil proses hindcasting data angina jam-jaman selama 10 tahun. Selanjutnya dilakukan analisis gelombang ekstrim yang hasilnya berupa tinggi gelombang berbagai periode ulang untuk setiap arah, dimana tinggi gelombang periode ulang 100 tahun akan dimodelkan transformasinya menggunakan software 2D. Berdasarkan hasil pemodelan transformasi gelombang ini, maka didapatkan tinggi gelombang desain untuk perencanaan rubble-mount breakwater Pelabuhan Belawan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-07-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/97
10.26874/jt.vol18no1.97
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 08-16
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 1 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 08-16
2580-2615
10.26874/jt.vol18no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/97/23
Copyright (c) 2019 Chairunnisa Chairunnisa, Siti Nur Atiah, Rizki Wahyuni
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/100
2020-08-07T06:13:35Z
jt:RST
driver
Desain Teknis Penyediaan Air Baku Kecamatan Nangabadau – Kabupaten Kapuashulu
Desain Teknis Penyediaan Air Baku Kecamatan Nangabadau – Kabupaten Kapuashulu
Farfian, Roni
Penyediaan Air Baku
Intake Bendung
Kebutuhan Air DMI
Simulasi Pipa
Penyediaan Air Baku
Intake Bendung
Kebutuhan Air DMI
Simulasi Pipa
Air merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia. Air baku merupakan air untuk keperluan air bersih yang harus memenuhi syarat baku mutu baik dari kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauannya. Secara umum hambatan dari produktifitas instalasi pengolahan air adalah keterbatasan sumber air baku. Pada kondisi eksisting, cakupan layanan air bersih untuk wilayah Kecamatan Nangabadau belum bisa mencapai ibu kota kecamatan dan beberapa desa di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena debit andalan sumber air baku relatif kurang terdistribusi sampai ke reservoir akibat dari banyaknya bocoran pada pipa transmisi. Sumber air baku adalah Sungai Besar dengan luas DAS adalah 2,06 Km2 dan debit andalan Q90 = 127,24 lt/dt. Kualitas Sungai Besar untuk keperluan air baku sudah memenuhi Baku Mutu Kelas I. Bangunan Pengambilan berupa Bendung. Data teknis bendung adalah lebar: 11,50 m, elevasi mercu: +126,50 m dan tinggi bendung: 1,50 m. Jumlah kebutuhan air harian maksimum Kota Badau sampai dengan tahun 2031 adalah 100 lt/dt. Kapasitas Reservoir Rencana adalah 1300 m3. Berdasarkan hasil simulasi hidraulik pipa, sistem transmisi air baku dari intake, reservoir dan sampai ke IPA, direncanakan menggunakan pipa diameter 315mm atau 12†dengan jenis pipa HDPE-PN-8.
Air merupakan sumber kehidupan bagi umat manusia. Air baku merupakan air untuk keperluan air bersih yang harus memenuhi syarat baku mutu baik dari kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauannya. Secara umum hambatan dari produktifitas instalasi pengolahan air adalah keterbatasan sumber air baku. Pada kondisi eksisting, cakupan layanan air bersih untuk wilayah Kecamatan Nangabadau belum bisa mencapai ibu kota kecamatan dan beberapa desa di sekitarnya. Hal ini disebabkan karena debit andalan sumber air baku relatif kurang terdistribusi sampai ke reservoir akibat dari banyaknya bocoran pada pipa transmisi. Sumber air baku adalah Sungai Besar dengan luas DAS adalah 2,06 Km2 dan debit andalan Q90 = 127,24 lt/dt. Kualitas Sungai Besar untuk keperluan air baku sudah memenuhi Baku Mutu Kelas I. Bangunan Pengambilan berupa Bendung. Data teknis bendung adalah lebar: 11,50 m, elevasi mercu: +126,50 m dan tinggi bendung: 1,50 m. Jumlah kebutuhan air harian maksimum Kota Badau sampai dengan tahun 2031 adalah 100 lt/dt. Kapasitas Reservoir Rencana adalah 1300 m3. Berdasarkan hasil simulasi hidraulik pipa, sistem transmisi air baku dari intake, reservoir dan sampai ke IPA, direncanakan menggunakan pipa diameter 315mm atau 12†dengan jenis pipa HDPE-PN-8.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/100
10.26874/jt.vol18no2.100
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 67-79
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 67-79
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/100/32
Copyright (c) 2020 Roni Farfian
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/106
2020-08-07T06:13:38Z
jt:RST
driver
Analisis Tingkat Keselamatan Jalan Tol Berdasarkan Metode Pembobotan Korlantas (Studi Kasus: Jalan Tol Cipularang)
Analisis Tingkat Keselamatan Jalan Tol Berdasarkan Metode Pembobotan Korlantas (Studi Kasus: Jalan Tol Cipularang)
Hanafi, Hanafi
Rusgiyarto, Ferry
Pratama, Rangga
Accident, Blackspot, Korlantas Ranked Analysis
Kecelakaan, Blackspot, Analisis Pembobotan Korlantas
Traffic accidents not only caused material losses but the resulted on the loss of very high in human resources. The Cipularang toll road segment has many blackspot locations which is a decrease in the performance of the toll road section. The approach method to accident data analysis with Korlantas ranked. the analysis was to predict the location of the blackspot based on the fatality rate of the accident victims on the road. Based upon the analysis of Korlantas ranked were the high number of accidents is at locations KM 91-93. The aspects reviewed on evaluated blackspot areas included traffic volume, operational speed, geometric, and road equipment.
The time of the accident at 00.00-06.00 with an average percentage of 43%, the type of collision was dominated by the accident itself with an average percentage of 37%, based on the factor causing the accident was the lack of anticipation of the driver with an average percentage of 48%. Accidents that often occur occur in KM. 91 by having the highest accident rate dominated by large truck vehicles with an average percentage of 14% and having a high fatality rate of accident victims. The proposed handling of the blackspot area of ​​Cipularang toll road KM 91-93 based on the dominant caused of the accident was carried out on an effort to improve road safety.
Kecelakaan lalu lintas tidak hanya menimbulkan kerugian materi akan tetapi mengakibatkan kehilangan sumber daya manusia yang sangat tinggi. Ruas jalan tol Cipularang memiliki lokasi rawan kecelakaan (blackspot) yang banyak sehingga mengakibatkan menurunnya kinerja ruas jalan tol tersebut. Pendekatan analisis data kecelakaan dengan analisis pembobotan Korlantas yaitu memprediksi lokasi blackspot berdasarkan tingkat fatalitas korban kecelakaan di ruas jalan. Berdasarkan analisis pembobotan Korlantas tingginya angka kecelakaan berada di lokasi KM 91-93. Aspek yang ditinjau dalam mengevaluasi daerah blackspot meliputi volume lalu lintas, kecepatan operasional, geometrik, dan perlengkapan jalan.
Waktu kejadian kecelakaan pada pukul 00.00-06.00 dengan persentase rata-rata 43%, tipe tabrakan didominasi oleh kecelakaan sendiri dengan persentase rata-rata 37%, berdasarkan faktor penyebab kecelakaan adalah kurang antisipasinya pengemudi dengan persentase rata-rata 48%. Kecelakaan yang sering muncul terjadi pada KM. 91 dengan memiliki angka kecelakaan tertinggi yang didominasi oleh kendaraan truk besar dengan persentase rata-rata 14% dan memiliki nilai fatalitas korban kecelakaan yang tinggi. Usulan penanganan pada daerah blackspot jalan tol Cipularang KM 91-93 berdasarkan penyebab kecelakaan yang dominan dilakukan sebagai upaya meningkatkan keselamatan jalan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/106
10.26874/jt.vol18no2.106
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 49-58
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 49-58
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/106/31
Copyright (c) 2020 Hanafi Hanafi Hanafi
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/107
2020-08-07T06:13:33Z
jt:RST
driver
Penerapan Sistem Hybrid Pada Kepala Pilar Jembatan
Yuana, Prima Sukma
Sihotang, Boy Raja Agustinus
hybrid
pilar
jembatan
Dalam mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat proses pembangunan jembatan, perlu dipilih sistem struktur yang metode konstruksinya paling efektif. Saat ini sudah banyak tipe struktur jembatan yang dapat dipilih, salah satunya adalah sistem hybrid pada pilar jembatan. Sistem struktur hybrid mengkombinasikan material beton bertulang dengan baja. Sistem hybrid memiliki kelebihan dibandingkan beton bertulang karena tidak memerlukan pengecoran pada bagian kantilever kepala pilar sehingga proses ereksi menjadi lebih cepat. Pemodelan sistem hybrid pada pilar jembatan yaitu dengan merencanakan kepala pilar menggunakan rangka baja sedangkan badan pilar menggunakan beton bertulang. Kepala pilar dimodelkan terpisah dengan badan pilar, dan reaksi dari rangka baja akan disalurkan pada beton menggunakan shear stud. Shear stud perlu dipasang karena berfungsi untuk transfer gaya sehingga gaya yang bekerja pada struktur atas dapat tersalurkan sampai dengan pondasi.
The selection of the most effective construction method must be carried out to anticipate traffic congestion during construction. Now we can choose many types of bridge structure, one of which is a hybrid system on the pier. Hybrid system combines reinforced concrete material with steel material. The advantages of hybrid system is that it doesn’t require a casting on the pier head cantilever, so that implementation is faster than conventional concrete pier.The hybrid pier model is arranged separately using a steel frame on the pier head and reinforced concrete on the pier body. The reaction of steel frame was distributed through the shear stud. So that the load distribution can reach the foundation.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/107
10.26874/jt.vol18no2.107
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 91-99
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 91-99
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/107/34
Copyright (c) 2020 Prima Sukma Yuana
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/117
2020-08-07T06:13:36Z
jt:RST
driver
Desain Sistem Pelacak Cahaya Matahari Dual Axis pada Solar Cell untuk Pengoptimasi Konversi Energi Listrik menggunakan Arduino Mega 2560 dengan Datalogger Offline dan Online
Desain Sistem Pelacak Cahaya Matahari Dual Axis pada Solar Cell untuk Pengoptimasi Konversi Energi Listrik menggunakan Arduino Mega 2560 dengan Datalogger Offline dan Online
Haz, Fauzia
Marselindo, Rendi
Zainal, Yuda Bakti
arduino mega 2560
optimasi energi
pelacak matahari dual axis
arduino mega 2560
optimasi energi
pelacak matahari dual axis
Ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil saat ini dihadapkan pada tantangan dalam permintaan dan pertimbangan lingkungan. Pencemaran lingkungan dari bahan bakar fosil yang dibakar melepaskan karbon dioksida yang bertanggung jawab terjadinya pemanasan global. Tenaga surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan, yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sistem pelacak cahaya matahari pada solar cell sangat diperlukan untuk pengoptimalan konversi energi listrik. Penelitian ini membandingkan konversi energi solar cell dengan menggunakan sistem (tracking) dan tanpa menggunakan sistem (statis). Setelah dilakukan pengujian perbandingan tegangan, arus, daya solar cell dengan sistem dan tanpa sistem yang dilakukan pada tanggal 15 Juli 2018. Perbadingan tegangan didapat perbedaan nilai 6% dengan selisih tertinggi 2.34V, perbandingan arus terdapat perbedaan nilai 53% dengan selisih tertinggi 0.21A dan untuk perbandingan daya diperoleh perbedaan nilai 55.92% dengan selisih tertinggi 2.8VA
Ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil saat ini dihadapkan pada tantangan dalam permintaan dan pertimbangan lingkungan. Pencemaran lingkungan dari bahan bakar fosil yang dibakar melepaskan karbon dioksida yang bertanggung jawab terjadinya pemanasan global. Tenaga surya adalah salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan, yang mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Sistem pelacak cahaya matahari pada solar cell sangat diperlukan untuk pengoptimalan konversi energi listrik. Penelitian ini membandingkan konversi energi solar cell dengan menggunakan sistem (tracking) dan tanpa menggunakan sistem (statis). Setelah dilakukan pengujian perbandingan tegangan, arus, daya solar cell dengan sistem dan tanpa sistem yang dilakukan pada tanggal 15 Juli 2018. Perbadingan tegangan didapat perbedaan nilai 6% dengan selisih tertinggi 2.34V, perbandingan arus terdapat perbedaan nilai 53% dengan selisih tertinggi 0.21A dan untuk perbandingan daya diperoleh perbedaan nilai 55.92% dengan selisih tertinggi 2.8VA
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/117
10.26874/jt.vol18no2.117
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 59-66
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 59-66
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
eng
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/117/38
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/117/41
Copyright (c) 2020 fauzia Haz
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/118
2020-08-07T06:13:34Z
jt:RST
driver
Pemilihan Alternatif Metode Kerja dengan Menentukan Urutan Prioritas Kriteria Fungsi pada Pekerjaan Struktur
Pemilihan Alternatif Metode Kerja dengan Menentukan Urutan Prioritas Kriteria Fungsi pada Pekerjaan Struktur
Yuni, Ni Kadek Sri Ebtha
Suardika, Nyoman
konstruksi, metode, zero-one
Permasalahan proyek konstruksi yang sering terjadi adalah pembengkakan biaya (cost overrun), waktu pelaksanaan terlambat, dan mutu pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang berujung terjadinya pekerjaan ulang (rework). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti : human error, jumlah tenaga kerja kurang, perubahan disain, keterbatasan material dan alat, metode kerja konstruksi yang tidak tepat. Kinerja proyek dipengaruhi oleh penggunaan Sumber Daya dalam proyek, yang lebih dikenal dengan lima sarana manajemen konstuksi (5M) yaitu biaya (money), tenaga kerja (man power), material (material), metode kerja (method), dan alat (machine). Penggunaaan metode kerja alternatif bisa diterapkan di berbagai proyek, seperti proyek gedung yang memiliki skala kecil, menengah hingga skala yang besar. Penelitian ini dilakukan dengan observasi langsung pada bangunan Hotel Blok A,B. Dari empat alternatif yang dibuat, berdasarkan hasil analisis dengan metode zero-one dipilih alternatif 2 sebagai alternatif terbaik berdasarkan kriteria penghematan biaya, mutu, waktu pelaksanaan, dan kemudahan pelaksanaan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/118
10.26874/jt.vol18no2.118
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 81-89
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 81-89
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
eng
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/118/33
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/118/40
Copyright (c) 2020 Ni Kadek Sri Ebtha Yuni
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/119
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Analisis Pengaruh Peningkatan Beban Terhadap Sistem Ketenagalistrikan 150 kV Gorontalo Berbasis Power System Analysis Toolbox-Matrix Laboratory
Humena, Steven
Surusa, Frengki E.P.
Malago, Yusrianto
Libunelo, Taufik
Analisis aliran daya
Power System Analysis Toolbox
Sistem 150 kV Gorontalo
Penelitian ini mempelajari pengaruh peningkatan beban terhadap sistem ketenagalistrikan pada jaringan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kV di PT.PLN (Persero) Gorontalo. Analisis dilakukan dengan menggunakan software Power System Analysis Toolbox (PSAT) yang terintegrasi pada Matrix Laboratory (MATLAB). Proyeksi kebutuhan tenaga listrik Provinsi Gorontalo sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT.PLN (Persero) tahun 2019-2028, di mana beban puncak mengalami pertumbuhan rata – rata sebesar 7,5% pertahun. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan total beban tertinggi terjadi pada tahun ke-5 dengan daya aktif sebesar 179,73 MW. Dibandingkan dengan total beban awal, yaitu daya aktif sebesar 118,64 MW, peningkatan daya aktif pada tahun ke-5 adalah sebesar 66%. Rugi – rugi daya juga mengalami peningkatan dengan rata – rata kenaikan daya aktif sebesar 1,31 MW atau 23% pertahun. Sementara itu, profil tegangan mengalami penurunan dengan rentang batas atas 0,97 pu dan batas bawah 0,91 pu. Rentang tersebut mendekati batas tegangan yang di ijinkan, yaitu +5% (1,05 pu) dan -10% (0,90) dari tegangan nominal 1 pu.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/119
10.26874/jt.vol19no01.119
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 10-17
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 10-17
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/119/42
Copyright (c) 2020 Steven Humena, Frengki E.P. Surusa, Yusrianto Malago, Taufik Libunelo
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/125
2020-08-07T06:13:32Z
jt:RST
driver
Pengaruh H2O2 Dalam Pengolahan Air Payau Menggunakan Metode Koagulasi Dengan PAC dan Alumunium Sulfat
Prabowo, Bambang Hari
Nursaidah, Zahra
Safitri, Febby
Coagulation
brackish water
PAC
Alumuinium Sulfat
TDS
Brackish water is water caused by intrusion of sea water into fresh water sources, with a composition of salt content between 0.5 - 30 g per Liter. In certain areas often used by residents around the coast as daily necessities, such as bathing, washing clothes and others. Brackish water is still difficult to be processed into fresh water. Therefore, efforts are needed to find alternative methods that can be used for brackish water treatment. This study examines the efficiency of reducing brackish water salinity, and to reduce the value of TDS, TSS, pH, and Turbidity reserves using coagulation with coagulant methods. Variations used for coagulation are the stirring speed of 100 rpm and coagulant doses of 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm and 100 ppm. The results obtained on the use of PAC coagulants with a reduction in TDS of 19.94%, TSS of 38.09%, Turbidity of 85.83%, Na levels of 0.64% and Mg levels of 11.61%. While the use of aluminum sulfate coagulant with TDS reduction of 17.59%, TSS 38.74%, Turbidity 85.10%, Mg levels of 53.79% and Na levels of 40.12%, aluminum sulfate coagulants and PAC did not affect the decrease in Cl measure.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/125
10.26874/jt.vol18no2.125
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 101-107
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 101-107
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/125/35
Copyright (c) 2020 Bambang Hari Prabowo
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/130
2020-08-07T06:13:30Z
jt:RST
driver
Prototipe Sistem Kontrol PH Air Berbasis Mikrokontroler Arduino dengan Visualisasi Visual Basic pada Final Waste Water Treatment
Kapiudin, Maulani
Sembiring, Tenang
Aulia, Hilman Najmi
Arduino, Limbah, PH meter, Visual Basic
Limbah cairan terkontaminasi hasil dari proses manufakturing harus diolah dan di kontrol kandungan pH-nya. Parameter yang digunakan adalah derajat keasaman dan kebasaan dari sebuah limbah cairan terkontaminasi tersebut, Pengolahan cairan terkontaminasi dilakukan dengan cara mencampurkan cairan terkontaminasi dengan cairan kimia menjadi air bersih yang memenuhi standar baku mutu air bersih. Sistem kontrol pH air berbasis mikrokontroler ini menjadi sebuah alat pengontrol yang bertujuan untuk melakukan pengambilan sample yang dapat direkam secara otomatis. Sistem kontrol pH air ini menggunakan mikrokontroler Arduino dengan visualisasi menggunakan perangkat visual basic. Proses monitoring dari kandungan pH meter ini akan ditampilkan secara periodik berdasarkan sampel dengan waktu yang telah ditentukan. Hasil pengujian menunjukan bahwa alat sistem kontrol pH air dengan basis Mikrokonbtroler Arduino dengan visualisasi visual basic ini dapat membantu pengguna untuk mendapatkan hasil pengukuran pH air yang akurat, dan dengan mudah memonitoring serta mengatur hasil dari pencampuran cairan terkontaminasi dengan cairan kimia menjadi air bersih yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan (pH normal 5-6).
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-04-07
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/130
10.26874/jt.vol18no2.130
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 18 No. 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 115-121
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 18 No 2 (2019): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 115-121
2580-2615
10.26874/jt.vol18no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/130/36
Copyright (c) 2020 Maulani Kapiudin, Tenang Sembiring, Hilman Najmi Aulia
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/131
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Analisis Numerik 1D Pengendalian Banjir pada Wilayah Padat Penduduk dengan Persamaan St. Venant
Analisis Numerik 1D Pengendalian Banjir pada Wilayah Padat Penduduk dengan Persamaan St. Venant
Subagyo, Dian Indrawati
Mohammad Bagus Adityawan
Muhammad Rizki Purnama
Rono Hadinagoro
Banjir Ujung Berung, SWMM, Banjir Kota Bandung
As one of the densest populations in Bandung City, Ujung Berung District has suffered because of flood disaster, which resulted several problems in that area. These problems arose due to non-optimal land handling, especially about a sporadic land alteration from agricultural to residential areas on the upstream. One of the disastrous area is the northern Ujung Berung at Griya Winaya Resident. The drainage channel on this resident was originally an irrigation channel system which been changed without an appropriate technical justification. Therefore, the residents, with ±800 population or 300 household/Ha, struggled to deal with flood problems when they get rainfalls with an intensity more than 30 mm/hour. This research conducted at RT 05 RW 12 as the worst affected area, and used Storm Water Management Model (SWMM) software to determine flood routing by 1D St. Venant equation. Using a rainfall data from Cibiru rainfall station for 2005-2016 periods, the model successfully developed flood simulation at dense area with a narrow and winding channel. Moreover, the 10 (ten) years return period of annual flood can be managed with the increasing of drainage channel until 100 percent in dimension.
Sebagai salah satu wilayah terpadat di Kota Bandung, Kecamatan Ujung Berung mengalami bencana banjir, yang mengakibatkan beberapa masalah di daerah tersebut. Permasalahan tersebut muncul akibat penataan lahan yang kurang baik, terutama akibat konservasi kawasan pertanian menjadi kawasan permukiman secara sporadis di daerah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Salah satu daerah bencana di bagian utara bagian utara Kecamatan Ujung Berung adalah Kompleks Griya Winaya. Saluran drainase pada pemukiman ini semula merupakan saluran irigasi yang kemudian berubah fungsi tanpa justifikasi penanganan teknis yang memadai. Karena itu, kompleks yang memiliki jumlah penghuni ±800 jiwa, dengan kepadatan mencapai 300 KK/Ha tersebut senantiasa menghadapi permasalahan banjir setiap kali terjadi hujan dengan intensitas lebih dari 30 mm/jam. Genangan tinggi terjadi khususnya pada RT 05 RW 12 dimana studi ini dilaksanakan. Studi ini menggunakan software Storm Water Management Model (SWMM) dengan persamaan 1D Saint Venant untuk perambatan banjirnya. Maka, dengan menggunakan data hujan BMKG Cibiru periode 2005-2016, diperoleh kesimpulan bahwa persamaan St. Venant mampu merepresentasikan secara akurat pergerakan banjir pada kawasan permukiman padat yang memiliki tingkat kerapatan bangunan tinggi dan saluran yang sempit serta berkelok-kelok. Lebih lanjut, banjir periode ulang 10 tahunan pada kawasan ini dapat ditanggulangi dengan peningkatan dimensi saluran eksisting hingga 100%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/131
10.26874/jt.vol19no02.131
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 100-109
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 100-109
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/131/193
Copyright (c) 2020 Dian Indrawati Subagyo, Mohammad Bagus Adityawan, Muhammad Rizki Purnama, Rono Hadinagoro
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/132
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Rancang Bangun Model Pengendali Katup Cerdas Bak Penampungan Air PDAM
Ridwan, Wrastawa
Haryanto, Dienul H.
Nasibu, Iskandar Z.
sensor kekeruhan SKU:SEN0189
kekeruhan air
katup cerdas
modul GSM A6
kekeruhan air
katup cerdas
modul GSM A6
sensor kekeruhan SKU:SEN0189
Kekeruhan merupakan tolak ukur dasar yang mengindikasikan bahwa air dalam keadaan kurang layak digunakan. Kekeruhan adalah ketika air bercampur dengan zat-zat ataupun partikel lainnya. Sebagai penyuplai air bersih untuk masyarakat, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) berusaha semaksimal mungkin agar kualitas air yang disalurkan ke masyarakat tetap terjaga kelayakannya. Untuk itu, operator PDAM memonitor tingkat kekeruhan dan melakukan tindakan menutup katup air masukan, jika air sumber yang masuk pada bak penampungan terlihat keruh. Proses ini dilakukan secara visual, sehingga memerlukan ketelitian dan waktu kerja 24 jam. Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah rancang bangun model katup cerdas sebagai pengendali bak penampungan air PDAM. Sistem ini akan mengontrol buka tutup katup secara otomatis berdasarkan tingkat kekeruhan air yang masuk pada kolam/bak penampungan. Sebagai pusat pengendali digunakan mikrokontroler Arduino Uno dan sensor kekeruhan (turbididty sensor) SKU:SEN0189 serta LCD 16x2 sebagai penampil menu dan tingkat kekeruhan. Penutupan katup terjadi pada saat sistem mendeteksi kekeruhan air yang melebihi batas nilai yang telah ditetapkan. Setelah itu sistem akan mengirimkan pesan informasi teks (SMS) melalui modul GSM A6 kepada operator. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat bekerja dengan baik, yaitu menutup katup air masukan apabila tingkat kekeruhan dideteksi melebihi referensi, sekaligus juga sistem mengirim SMS ke operator
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/132
10.26874/jt.vol19no01.132
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 60-68
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 60-68
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/132/50
Copyright (c) 2020 Wrastawa Ridwan, Dienul H. Haryanto, Iskandar Z. Nasibu
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/133
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Potensi Limbah Keju (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan
Hudha, Mohammad Istnaeny
R, Kartika Dewi
R, Janna Fitri
M, Nabilah Ayu
whey
volume whey
sorbitol
plastik biodegradable
Pengemasan merupakan salah satu parameter yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Saat ini, plastik biodegradable mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional untuk pengemasan makanan, karena ramah lingkungan dan mudah terurai oleh adanya aktivitas bakteri. Salah satu bahan pembentuk plastik biodegradable adalah protein whey dengan penambahan bahan lain, seperti hidrokolid (protein dan polisakarida), lemak maupun kombinasi dari dua atau tiga bahan, untuk memperbaiki karakteristik bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi terbaik penggunaan whey dan volume sorbitol dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan whey dalam akuades, yang kemudian ditambahkan sorbitol dan CaCO3. Variasi rasio volume whey adalah sebesar (25, 30 dan 35) mL, sedangkan variasi sorbitol adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 % (v/v). Karakteristik palstik biodegradable diuji dengan metode uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja terbaik diperoleh dari plastik biodegradable dengan formulasi volume whey sebesar 30 mL dan konsentrasi sorbitol sebesar 14 % (v/v). Hasil uji kuat tarik, persen elongasi, dan persen biodegradasi adalah masing-masing sebesar 2.9 MPa, 49,1%, dan 100%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/133
10.26874/jt.vol19no01.133
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 46-52
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 46-52
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/133/48
Copyright (c) 2020 Mohammad Istnaeny Hudha
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/135
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Purwarupa Mode Konverter Rectangular Waveguide Menggunakan Double-Trench
Hidayat, M. Reza
Poetra, Adhitya Ari
Konverter
Frekuensi
Insertion Loss
Waveguide
Return Loss
Waveguide merupakan suatu alat yang berbentuk menyerupai selongsong persegi ataupun melingkar yang terbuat dari bahan konduktor tunggal. Alat tersebut dapat disisipi dielektrik untuk mengatur frekuensi tertentu atau konverter untuk mengubah mode dari gelombang yang digunakan. Penelitian ini melakukan implementasi konverter mode TE10 ke mode TMmn pada rectangular waveguide dan menggamati karakteristik dari vektor gelombang konverter serta parameter S11 dan S21. Proses pengujian dilakukan dengan mencoba beberapa rancangan dan membandingkan hasilnya, kemudian mengimplementasikannya pada alat. Simulasi dilakukan untuk mendapatkan hasil terbaik. Berdasarkan analisis dari proses simulasi menggunakan software ansoft HFSS, hasil terbaik didapatkan pada konverter mode TMmn parameter dengan rancangan double-trench belah ketupat dan frekuensi cut off 6.4 GHz. Nilai return loss sebesar -14.289 dB dan insertion loss sebesar -0.281 dB. Sedangkan pada rancangan konverter double-trench kembar didapatkan hasil frekuensi cut off sebesar 9.2 GHz dengan nilai return loss -12.878 dB dan nilai insertion loss -0.467 dB. Pada saat pengujian alat yang dilakukan menggunakan Vector Network Analyzer (VNA), frekuensi cut-off yang diperoleh adalah sebesar 7.03 GHz dengan return loss -12.68 dB, dan insertion loss -6.80 dB.
Waveguide merupakan suatu alat yang berbentuk menyerupai selongsong persegi ataupun melingkar yang terbuat dari bahan konduktor tunggal yang dapat disisipi dielektrik untuk mengatur frekuensi tertentu atau konverter untuk mengubah mode dari gelombang yang digunakan. Pada penelitian ini dilakukan pengimplementasian konverter mode TE10 ke mode TMmn pada rectangular waveguide dengan menggamati karakteristik dari vector gelombang konverter dan parameter S11 dan S21. Proses pengujian dilakukan dengan mencoba beberapa rancangan dan membandingkan hasilnya dan mengimplementasikannya pada alat dengan mengambil dari hasil simulasi yang menunjukan hasil paling baik. Berdasarkan analisis dari proses simulasi menggunakan software ansoft hfss hasil yang didapatkan pada konverter mode TE10 parameter terbaik di dapat pada pada rancangan double-trench belah ketupat dengan frekuensi cut off 6.4 GHz, nilai return loss -14.289 dB dan insertion loss -0.281 dB, sedangkan pada rancangan konverter double-trench kembar didapatkan hasil frekuensi cut off 9.2 GHz dengan nilai return loss -12.878 dB dan nilai insertion loss -0.467 dB. Pada saat pengujian alat yang dilakukan menggunakan Vector Network Analyzer (VNA) dari hasil pengukuran didapat frekuensi cutoff sebesar 7.03 GHz dengan return loss -12.68 dB, dan insertion loss -6.80 dB.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/135
10.26874/jt.vol19no01.135
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 53-59
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 53-59
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/135/49
Copyright (c) 2020 M. Reza Hidayat, Adhitya Ari Poetra
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/136
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Rancang Bangun Sistem Energy Harvesting di Ruang Bising Menggunakan Piezoelektrik Array
Yuliana, Hajiar
Yusaniar, Rady
Zainal, Yuda Bakti
energy harvesting
piezoelektrik array
ruang bising
Makalah ini membahas rancang bangun sistem energy harvesting, yaitu suatu teknik pemanenan energi yang memanfaatkan sumber energi dari kebisingan yang dihasilkan mesin winder di sebuah pabrik pemintalan benang. Pemanenan energi menggunakan transducer berupa piezoelektrik array. Piezoelektrik array terdiri dari susunan seri dari 24 piezoelektrik yang ditempatkan pada osilator berbentuk cantilever beam. Osilatorterbuat dari bahan nilon dengan panjang yang disesuaikan dengan frekuensi suara bising mesin winder. Sistem yang dibangun diuji pada ruangan produksi pabrik pemintalan benang dengan tingkat kebisingan suara sebesar 95,8 dBA. Keluaran dari hasil rancang bangun tersebut mampu menghasilkan sinyal dengan nilai amplitudo maksimum sebesar 3,32 Vpp untuk frekuensi 50,42 Hz, dan daya maksimum sebesar 0,45 mili Watt pada daya terukur rata-rata sebesar 0,16 mW. Pengukuran tersebut dilakukan selama 1 jam, dan energi yang diperoleh sebesar 0,16 mWh. Dengan asumsi mesin beroperasi selama 10 jam per hari, energi yang dihasilkan dapat mencapai 1,6 mWh per hari. Dalam skala yang lebih besar, keluaran sistem energy harvesting yang diusulkan dalam penelitian ini dapat digunakan peralatan listrik berdaya rendah seperti pengisi baterai telepon seluler atau lampu penerangan darurat.
Considering that the availability of the fossils energy is limited, humans have to find for an alternative energy to reduce of using fossils energy. Energy harvesting is one solution to produce alternative energy that can be used for low power equipment. This research discusses of using piezoelectric as a transducer for the energy harvesting application in noisy spaces. Total 24 piezoelectrics are connected in series circuit. Noisy sound is generated from winder machine in a yarn spinning mill, with sound frequency of 250 Hz. Piezoelectric array is placed on oscillator cantilver beam that is made from nylon with the length of the beam is refer to noise frequency produced by winder machine. Six oscillators are made and each oscillator containing four piezoelectrics. The output voltage of piezoelectric multiplied and rectified using a voltage doubler circuit. The system tested at the factory mills with sound pressure level measured is 95,8 dBA. Piezoelectric array is capable to produce signals with highest amplitudes of 3,32 Vpp with a frequency of 50,42 Hz. Voltage is recorded using a voltage logger. Output DC voltage varies with the highest voltage of 1 Volt DC and current 0,45 mA.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/136
10.26874/jt.vol19no01.136
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 69-78
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 69-78
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/136/51
Copyright (c) 2020 Hajiar Yuliana, Rady Yusaniar, Yuda Bakti Zainal
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/138
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Desain Antena Mikrostrip dengan Multi Band Frekuensi Menggunakan Metode Parasitik
Alam, Syah
Rizka, Nadia Media
Surjati, Indra
marlina, Pipit Dewi
Tjahjadi, Gunawan
Antena mikrostrip
Parasitik
Bandwidth
Triple band
Komunikasi wireless
Dalam makalah ini, perancangan dan realisasi antena mikrostrip berbentuk persegi dioptimasi menggunakan kaidah parasitik untuk menghasilkan multi frekuensi. Metode parasitik menghasilkan rentang frekuensi yang berbeda dalam satu antena. Antena di rancang menggunakan jenis substrat FR4 Epoxy dengan nilai konstanta dielektrik sebesar 4,3, ketebalan sebesar 1,6 mm, dan tangent loss sebesar 0,0265. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa antena persegi dengan metode parasitik menghasilkan tiga frekuensi kerja. Pada frekuensi 1815 MHz, 1935 MHz, dan 2060 MHz menghasilkan bandwidth masing-masing 2,4 %, 2,8 % dan 4,36 %. Hasil ini menunjukkan bahwa antena yang diusulkan dapat direkomendasikan sebagai kandidat antena penerima pada sistem komunikasi nirkabel.
The design and realization of a microstrip antenna with a square shape which is optimized using the parasitik method to produce multiple frequencies has been described in this paper. The parasitik method aims to produce different frequency ranges in one antenna device. The antenna is designed using FR4 Epoxy substrate type with dielectric constant value 4.3, thickness 1.6 mm and tangent loss 0.0265. The measurement of rectangular antenna with parasitic method produces triple band at working frequency of 1815 MHz, 1935 MHz and 2060 MHz with bandwidth of 2.4%, 2.8% and 4.36%, respectively. These results indicate that the proposed antenna can be recommended as a candidate as a receiving antenna in a wireless communication system.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/138
10.26874/jt.vol19no01.138
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 18-23
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 18-23
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/138/44
Copyright (c) 2020 Syah Alam, Nadia Media Rizka, Indra Surjati, Pipit Dewi marlina, Gunawan Tjahjadi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/139
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Analisis Distribusi Sedimen pada Waduk Raknamo dengan Metode Empiris Pengurangan Luas
Makalah
Harjanti, Widyayuni Nur
Darsono, Suseno
Suripin, Suripin
distribusi sedimen
waduk Raknamo
metode pengurangan luas
usia guna waduk
distribusi sedimen
waduk Raknamo
metode pengurangan luas
usia guna waduk
Waduk Raknamo merupakan salah satu waduk yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Waduk dengan kapasitas tampungan air sebesar 14,09 juta m3 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Raknamo. Namun dalam pengelolaan waduk sering ditemukan masalah, salah satunya yaitu masalah sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sedimen pada Waduk Raknamo. Metode yang digunakan menggunakan Metode Pengurangan Luas (Area Reduction Method). Berdasarkan hasil analisis dengan usia guna waduk 50 tahun, dari total jumlah sedimen yang mengendap, kapasitas tampungan mati waduk yang berada pada elevasi +94 m terisi sedimen sebesar 55,21% dari total yang disediakan. Maka dapat disimpulkan bahwa Waduk Raknamo setelah operasional 50 tahun relatif tidak terganggu oleh sedimentasi dan tetap dapat operasional melebihi usia waduk yang direncanakan.
Waduk Raknamo merupakan salah satu waduk yang terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Waduk dengan kapasitas tampungan air sebesar 14,09 juta m3 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Desa Raknamo. Namun dalam pengelolaan waduk sering ditemukan masalah, salah satunya yaitu masalah sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi sedimen pada Waduk Raknamo. Metode yang digunakan menggunakan Metode Pengurangan Luas (Area Reduction Method). Berdasarkan hasil analisis dengan usia guna waduk 50 tahun, dari total jumlah sedimen yang mengendap, kapasitas tampungan mati waduk yang berada pada elevasi +94 m terisi sedimen sebesar 55,21% dari total yang disediakan. Maka dapat disimpulkan bahwa Waduk Raknamo setelah operasional 50 tahun relatif tidak terganggu oleh sedimentasi dan tetap dapat operasional melebihi usia waduk yang direncanakan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/139
10.26874/jt.vol19no01.139
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-09
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-09
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/139/43
Copyright (c) 2020 Widyayuni Nur Harjanti, Suseno Darsono, Suripin Suripin
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/141
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Pencarian Rute Terpendek pada Distribusi Raw Material Metode Djikstra di PT. SHP
Pencarian Rute Terpendek Pada Distribusi Raw Material Metode Djikstra Di PT. SHP
Nurrizky, Muhammad Faizal
Dwiagnes, Sofia
Anggraeni, Nitta Fitria
Djikstra
Transportasi
Biaya
Djikstra
Transportasi
Biaya
Perusahaan dapat memilih jasa makloon untuk memproduksi produknya. Jasa ini akan membantu perusahaan dalam memangkas modal usaha. Paling tidak, perusahaan tidak perlu mengalokasikan dana besar untuk membangun pabrik sehingga perusahaan dapat langsung menjalankan bisnisnya. Dengan menggunakan jasa makloon, beberapa kebijakan perusahaan mengirimkan bahan bakunya kepada perusahaan yang menyediakan jasa makloon. Dalam proses pengiriman bahan baku, perusahaan harus mempertimbangkan jalur transportasi yang akan dilewati untuk meminimumkan biaya transportasi. Maka harus dicari jalur transportasi terpendek agar jarak yang ditempuh menjadi optimal dan ongkos yang harus dikeluarkan dapat diminimalisir. PT. SHP yang berlokasi didaerah Cikampek kabupaten Karawang akan menggunakan jasa makloon di PT. UJA yang berlokasi di Padalarang Bandung. Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah menggunakan algoritma Djikstra. Dari banyaknya jalur alternatif yang dimiliki perusahaan, dicari jarak terpendek yang nanti menjadi solusi paling optimal bagi perusahaan.
Perusahaan dapat memilih jasa makloon untuk memproduksi produknya. Jasa ini akan membantu perusahaan dalam memangkas modal usaha. Paling tidak, perusahaan tidak perlu mengalokasikan dana besar untuk membangun pabrik sehingga perusahaan dapat langsung menjalankan bisnisnya. Dengan menggunakan jasa makloon, beberapa kebijakan perusahaan mengirimkan bahan bakunya kepada perusahaan yang menyediakan jasa makloon. Dalam proses pengiriman bahan baku, perusahaan harus mempertimbangkan jalur transportasi yang akan dilewati untuk meminimumkan biaya transportasi. Maka harus dicari jalur transportasi terpendek agar jarak yang ditempuh menjadi optimal dan ongkos yang harus dikeluarkan dapat diminimalisir. PT. SHP yang berlokasi didaerah Cikampek kabupaten Karawang akan menggunakan jasa makloon di PT. UJA yang berlokasi di Padalarang Bandung. Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah menggunakan algoritma Djikstra. Dari banyaknya jalur alternatif yang dimiliki perusahaan, dicari jarak terpendek yang nanti menjadi solusi paling optimal bagi perusahaan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/141
10.26874/jt.vol19no01.141
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 34-39
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 34-39
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/141/46
Copyright (c) 2020 Muhammad Faizal Nurrizky, Sofia Dwiagnes, Nitta Fitria Anggraeni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/144
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Optimasi Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Air Minum Kemasan Galon Menggunakan Metode Saving Matrix di Depot Air Minum Isi Ulang Banyu Belik Purwokerto
Sopandi, Deryl Baharudin
Salsabila, Salwa
Anggraeni, Nitta Fitria
Rute Distribusi
Matriks Penghematan
Rute Asimetris
Rute Distribusi
Matriks Penghematan
Rute Asimetris
Penentuan rute distribusi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk meminimalkan biaya distribusi. Sebagai penjual galon air minum isi ulang, pemilihan rute yang optimal perlu menjadi perhatian Depot Banyu Belik karena mempengaruhi biaya pengiriman galon tersebut. Saving Matrix adalah salah satu metode untuk penentuan rute distribusi yang optimal. Metode Saving Matrix dapat menentukan rute gabungan yang optimal dengan mempertimbangkan kapasitas armada distribusi dan karakteristik matriks jarak yang tidak simetris. Penelitian ini berhasil mendapatkan rute distribusi menggunakan metode Saving Matrix yang lebih baik dari segi jarak, waktu, dan biaya. Hasil yang diperoleh adalah penggabungan 10 rute distribusi, penghematan jarak sebesar 38,44%, penghematan waktu 29,52%, dan penghematan biaya distribusi sebesar 32,01%.
Penentuan rute distribusi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk meminimalkan biaya distribusi. Sebagai penjual galon air minum isi ulang, pemilihan rute yang optimal perlu menjadi perhatian Depot Banyu Belik karena mempengaruhi biaya pengiriman galon tersebut. Saving matrix adalah salah satu metode untuk penentuan rute distribusi yang optimal. Rute pengiriman sesungguhnya belum tentu memiliki jarak rute yang simetris antara perjalanan menuju tujuan dan pulang ke depot, sehingga rute yang tidak simetris perlu dipertimbangkan. Penelitian ini berhasil mendapatkan rute distribusi menggunakan metode Saving matrix yang lebih baik dari segi jarak, waktu, dan biaya. Hasil yang diperoleh adalah penggabungan 10 rute distribusi, penghematan jarak sebesar 38,44%, penghematan waktu 29,52%, dan penghematan biaya distribusi sebesar 32,01%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/144
10.26874/jt.vol19no01.144
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 24-33
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 24-33
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/144/45
Copyright (c) 2020 Deryl Baharudin Sopandi, Salwa Salsabila, Nitta Fitria Anggraeni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/145
2020-09-17T00:49:45Z
jt:RST
driver
Pendistribusian Produk Kartu Seluler untuk Alternatif Rute Terpendek Menggunakan Metode Branch and Bound di PT. T
Pendistribusian Produk Kartu Seluler untuk Alternatif Rute Terpendek Menggunakan Metode Branch and Bound di PT. T
Desparaja, Chandra
Gumelar, R. Faris
Anggraeni, Nitta Fitria
branch and bound
distribution
shortest route
branch and bound
distribusi
Rute terpendek
PT. T merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang operator seluler. Dalam aktivitas setiap harinya tentu perusahaan akan melakukan pendistribusian produk kepada konsumen yang dilakukan setiap hari. Sistem distribusi barang merupakan salah satu pendukung utama dalam pemasaran produk, tidak adanya kontrol yang baik dalam proses pendistribusian barang dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Dilihat dari jumlah distribution center nya dengan data jarak terhadap rute distribusi menimbulkan kondisi yang tidak optimal. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini yaitu rute distribusi yang tidak optimal karena lokasi jarak jauh dari sumber dikarenakan pengiriman antar titik distribusi yang random sehingga berdampak pada biaya distribusi yang menjadi tidak optimal. Dalam menyelesaikan permasalahan perusahaan dapat di lakukan dengan menggunakan metode Branch and Bound. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dapat menggunakan 2 alternatif jalur terpendek dimana masing-masing alternatif menghasilkan jarak tempuh sebesar 84,3 km. Metode ini dapat di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan penentuan jalur terpendek yang digunakan untuk meminimalkan waktu distribusi dengan cara mencari jarak dan rute terdekat.
PT. T merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang operator seluler. Dalam aktivitas setiap harinya tentu perusahaan akan melakukan pendistribusian produk kepada konsumen yang di lakukan setiap hari. Sistem distribusi barang merupakan salah satu pendukung utama dalam pemasaran produk, tidak adanya kontrol yang baik dalam proses pendistribusian barang dapat berdampak buruk bagi perusahaan. Di lihat dari jumlah distribution center nya dengan data jarak terhadap rute distribusi menimbulkan kondisi yang kurang optimal. Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini yaitu rute distribusi yang kurang optimal karena lokasi jarak jauh dari sumber dikarenakan pengiriman antar titik distribusi yang random sehingga berdampak pada biaya distribusi yang menjadi tidak optimal. Dalam menyelesaikan permasalahan perusahaan dapat di lakukan dengan menggunakan metode Branch and Bound, metode ini dapat di gunakan untuk menyelesaikan permasalahan penentuan jalur optimal yang digunakan untuk meminimasi biaya distribusi dengan cara mencari jarak dan rute terdekat sehingga produk dapat terdistribusikan dengan baik.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/145
10.26874/jt.vol19no01.145
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 40-45
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 1 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 40-45
2580-2615
10.26874/jt.vol19no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/145/47
Copyright (c) 2020 Chandra Desparaja, R. Faris Gumelar, Nitta Fitria Anggraeni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/146
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RVM
driver
Studi Potensi Resiko Tanah Lunak dalam Pembangunan Ibu Kota Negara dengan Ajuan Penanganan Menggunakan Metode Prefabricated Vertical Drain Berbahan Alami
Studi Potensi Resiko Tanah Lunak dalam Pembangunan Ibu Kota Negara dengan Ajuan Penanganan Menggunakan Metode Prefabricated Vertical Drain Berbahan Alami
Arianto, Benny
The Capital City of Indonesia will be moving to East Kalimantan Province soon. However, based on previous research and cases, the area around the National Capital (IKN) has potentially soft soil problem. Field and laboratory investigations revealed that in the area around IKN there was soft soil as indicated by the results of the cone penetrometer tests which generally, have resistance values of less than 10 kg/cm2. Moreover, the investigation also shows the existence of swelling soil, land movement, liquefaction, and illitic soil with medium to medium activity. This research is a literature study using secondary data to propose techniques to overcome the potential of soft soils in IKN. Preloading method with Prefabricated Vertical Drain (PVD) is a method that has been used in overcoming soft soils in several infrastructure developments in Kalimantan. However, the results of laboratory tests and field tests of several previous researchers have produced that conventional PVD material in the form of polymers can be replaced with natural fiber materials from jute and coconut fibers. It is more environmentally friendly and effective than conventional PVD. The use of this technique supports the vision of IKN development: Smart, Green, Beautiful, and Sustainable.
Pemindahan ibu kota pemerintahan ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur, akan segera dimulai. Namun berdasarkan penelitian dan kasus terdahulu, terdapat potensi lahan dengan sifat tanah lunak di wilayah sekitar Ibu Kota Negara (IKN). Investigasi lapangan dan laboratorium mengungkapkan bahwa pada wilayah sekitar IKN terdapat tanah lunak yang ditunjukkan oleh hasil uji sondir dengan nilai tahanan konus kurang dari 10 kg/cm2. Tidak hanya tanah lunak, penyelidikan juga menunjukkan keberadaan potensi gerakan tanah, tanah mengembang, likuifaksi, dan tanah bersifat illitik dengan aktifitas sedang sampai sedang-tinggi. Penelitian ini merupakan studi literatur menggunakan data sekunder untuk mencoba memberi ajuan teknik untuk mengatasi potensi tanah lunak di IKN. Metode Preloading dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah metode yang telah digunakan dalam mengatasi tanah lunak di beberapa pembangunan infrastruktur di Kalimantan. Namun, hasil uji laboratorium dan uji lapangan beberapa peneliti terdahulu menghasilkan bahwa material PVD konvensional berupa polimer dapat digantikan dengan bahan serat alami dari jute dan serabut kelapa. Tidak hanya lebih ramah lingkungan, namun hasil capaian efektifitas penurunan dan kapasitas penyaluran alir PVD bahan alami lebih baik dibanding PVD konvensional. Penggunaan teknik ini mendukung visi pembangunan IKN: Smart, Green, Beautiful, dan Sustainable.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/146
10.26874/jt.vol19no02.146
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 171-180
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 171-180
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/146/199
Copyright (c) 2020 Benny Arianto
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/147
2021-07-26T22:08:56Z
jt:RST
driver
Evaluasi Kinerja Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Tukad Petanu Berdasarkan Earned Value Analysis
Evaluasi Kinerja Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi Tukad Petanu Berdasarkan Earned Value Analysis
Yuliana, Ni Putu Indah
Ni Kadek Sri Ebtha Yuni
Earned Value Analysis
Budgeted Cost Work Schedule
Budgeted Cost Work Performance
Actual Cost Work Performance
Earned Value Analysis
Budgeted Cost Work Schedule
Budgeted Cost Work Performance
Actual Cost Work Performance
The achievements review of Tukad Petanu irrigation network improvement project still uses traditional cost management concept so that the evaluation based on value analysis needs to be done. The purpose of the research’s is to analyze project’s cost and time performance based on earned value analysis. This research uses quantitative descriptive with earned value analysis. Based on analysis, from 1st to 8th month the value of Budgeted Cost Work Performance (BCWP) is above Budgeted Cost Work Schedule (BCWS) and ends at the same point in 9th month so it categorized run faster 6,52% of planned time and ends according to planned time. The Actual Cost Work Performance (ACWP) value is below the BCWP so the actual costs are less than planned costs, which is 21.14% of planned costs. Analysis of cost and time variance based on cumulative have a positive value (+), shows the work is run faster than planned and the costs are smaller than the budget. The cumulative cost and time performance index have an average Cost Performance Index (CPI) of 1.21 and an average Schedule Performance Index (SPI) of 1.02 so the project runs faster than planned time and costs are smaller than planned budget.
Peninjauan prestasi proyek peningkatan jaringan irigasi Tukad Petanu masih menggunakan konsep manajemen biaya tradisional sehingga evaluasi berdasarkan konsep nilai hasil perlu dilakukan. Tujuan penelitian adalah menganalisis kinerja biaya dan waktu proyek didasarkan konsep earned value analysis. Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan earned value analysis. Berdasarkan hasil analisa, bulan ke-1 sampai bulan ke-8 nilai Budgeted Cost Work Performance (BCWP) ada di atas Budgeted Cost Work Schedule (BCWS) dan berakhir di titik yang sama di bulan ke-9 sehingga proyek dikategorikan berjalan lebih cepat 6,52% dari waktu rencana dan berakhir sesuai waktu rencana. Nilai Actual Cost Work Performance (ACWP) berada di bawah BCWP sehingga biaya aktual lebih kecil dari biaya rencana yaitu 21,14% dari biaya rencana. Analisis varians biaya dan waktu berdasarkan komulatif bernilai positif (+), menunjukkan pekerjaan dilaksanakan lebih cepat dari jadwal dan biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran. Indeks prestasi kinerja biaya dan waktu berdasarkan komulatif memiliki nilai rata-rata Cost Performance Index (CPI) 1,21 dan rata-rata Schedule Performance Index (SPI) 1,02 sehingga proyek berjalan lebih cepat dari waktu rencana dan biaya lebih kecil dari anggaran rencana.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2021-06-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/147
10.26874/jt.vol20no1.147
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 21-30
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 20 No 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 21-30
2580-2615
10.26874/jt.vol20no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/147/203
Copyright (c) 2021 Ni Putu Indah Yuliana, Ni Kadek Sri Ebtha Yuni
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/151
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Algoritma Incremental Conductance dan Perturbation Observation Sebagai Kendali MPPT PLTS 1000Wp
Algoritma Incremental Conductance dan Perturbation Observation Sebagai Kendali MPPT PLTS 1000Wp
Iskandar, Handoko Rusiana
Yuda Bakti Zainal
Susanto Sambasri
M. Haris Yogi Ernanda
DC/DC Boost converter,
PV
MPPT
incremental conductance
perturbation & observation
DC/DC Boost converter
PLTS
MPPT
incremental conductance
perturbation & observation
Nowadays, electricity consumption in Indonesia still rising the future, as fuel cell energy reserves continue to decline, this has pushed people to switch to new and renewable energy which guarantees the availability of new electricity sources. A Photovoltaic system has been installed in the Electrical Engineering Laboratory with a capacity of 1 kWp. The PV system is proposed as a new source of electricity to support the electricity needs of laboratories other than PLN. This paper compares the modeling that has been done using the Maximum power point tracking (MPPT) algorithm namely Incremental Conductance (IC) and Perturbation & Observation (P&O) in Standard Test Condition (STC) of 1000 W/m2 and a temperature of 25ËšC. The control simulation of the MPPT DC / DC Boost Converter is calibrated to satisfy the 220V/50 Hz PLN grid. The simulation results the MPPT control with the P&O algorithm has output power of 960 W and an efficiency of 99,9 % when using the IC process has 944 W and an efficiency of 98,7%. The P&O was selected to have optimum performance relative to the IC approach in the 1000 Wp PLTS system in the Electrical Engineering Laboratory.
Konsumsi listrik di Indonesia terus meningkat, di saat cadangan energi konvensional terus menurun, hal ini mendorong manusia beralih ke energi baru dan terbarukan yang menjamin ketersedian sumber listrik. Suatu sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) telah terpasang di Laboratorium Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani dengan kapasitas 1000 Wp. Sistem PLTS diusulkan sebagai sumber listrik baru untuk mendukung kebutuhan listrik laboratorium selain PLN. Maximum power point tracking (MPPT) merupakan suatu metode yang digunakan untuk memaksimalkan energi matahari terhadap performa keluaran tegangan, arus dan daya PLTS. Makalah ini membandingkan pemodelan yang telah dilakukan menggunakan algoritma MPPT yaitu Incremental Conductance (IC) dan Perturbation & Observation (P&O) dalam kondisi ideal pada Standard Test Condition (STC) 1000 W/m2 dan temperatur 25°C. Algoritma disimulasikan menggunakan perangkat lunak PSIM 9.0. Pemodelan kendali MPPT DC/DC Boost Converter disesuaikan dengan karakteristik PLTS 1000 Wp dan dihitung untuk memenuhi jaringan PLN 220V/50 Hz. Hasil simulasi menunjukkan kendali MPPT dengan algoritma P&O memiliki output daya yaitu 960 W dan memiliki efisiensi 99,9% saat kondisi STC sedangkan menggunakan metode IC sebesar 944 W dan memiliki efisiensi 98,7%. Metode P&O dipilih mampu memberikan hasil yang maksimum dibandingkan dengan metode IC pada sistem PLTS 1000 Wp di Laboratorium Teknik Elektro.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/151
10.26874/jt.vol19no02.151
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 79-89
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 79-89
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/151/191
Copyright (c) 2020 Handoko Rusiana Iskandar, Yuda Bakti Zainal, Susanto Sambasri, M. Haris Yogi Ernanda
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/152
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Analisis Kestabilan Lereng dan Penanganan Longsor Area Puncak Pass Cianjur STA 20+650, Jawa Barat Menggunakan Program Plaxis
Analisis Kestabilan Lereng dan Penanganan Longsor Area Puncak Pass Cianjur STA 20+650, Jawa Barat Menggunakan Program Plaxis
Meiprastyo, Xbal
Rono IS Rono Hadinagoro
Andhika Mahdi Arifi
Rizal Zulfikar
Puncak Pass
Landslide
Handling
Puncak Pass
Longsoran
Penanganan
Puncak Pass STA. 20+650, it’s a hills area with land use change condition but there’s no different or change topography. The main causes landslide in Puncak Pass. There’s assessment like building and street in the top of slope that causes a bigger landslide it even hapen twice. There’s a lot of causes impact like break the highway and collapsed building. This study task is about handling the landslide with such condition finite element method analysys and plaxis program for analysys the deformation geotechnic stabilition in analysys handing landslide. There’s a secure system on the analysys results (Msf) 1,112. The results of analysys of ten safety factors with gabion dan pile combination 1,845 in normal condition, if there’s earthquake the safety factor will touch 1,244. Recommendations for a landslide in Pucak Pass area is combinations of gabion and pile that meets the design criteria.
Puncak Pass STA 20+650, termasuk dalam daerah perbukitan yang pada kondisi saat ini sudah mengalami perubahan tata guna lahan. Pada bagian atas lereng terdapat bangunan-bangunan dan beban lalu lintas, hal tersebut mengakibatkan longsoran yang terjadi semakin besar. Kelongsoran area tersebut bahkan terjadi dua kali, dampak longor tersebut tidak hanya memutus jalan raya, juga menyebabkan amblasnya sejumlah bangunan sekitar longsoran. Studi ini bertujuan untuk mendapatkan solusi penanganan longsoran dengan kondisi yang ada. Melakukan analisis dengan metode elemen hingga dengan bantuan program Plaxis untuk menganalisis deformasi dan stabilisasi geoteknik dalam variasi penanganan longsoran yang dianalisis. Hasil analisis eksisting didapatkan nilai faktor kemanan (Msf) sebesar 1,112. Hasil analisis sepuluh variasi alternatif penanganan didapatkan nilai faktor keamanan (Msf) terbesar adalah penanganan dengan kombinasi bronjong dan tiang pancang sebesar 1,845 pada kondisi normal, untuk kondisi gempa didapatkan nilai faktor keamanan sebesar 1,244. Rekomendasi penanganan longsor untuk area Puncak Pass adalah dengan kombinasi bronjong dan tiang pancang yang memenuhi syarat kriteria desain.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/152
10.26874/jt.vol19no02.152
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 90-99
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 90-99
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/152/192
Copyright (c) 2020 Xbal Meiprastyo, Rono IS Rono Hadinagoro, Andhika Mahdi Arifi, Rizal Zulfikar
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/158
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Isolasi Lignin dari Serbuk Grajen Kayu Jati (Tectona Grandis) dengan Metode Klasson
Isolasi Lignin dari Serbuk Grajen Kayu Jati (Tectona Grandis) dengan Metode Klasson
Kusumo, Priyono
S Biyono
Tegar S
Lignin
teak wood powder
FTIR
hydrolisis
Lignin
teak wood powder
FTIR
hydrolisis
Isolation of lignin from Jepara teak furniture waste is an effort to utilize this waste and to overcome environmental pollution. Lignin was isolated by extraction from the sawdust of furniture waste, hydrolyzed and identified by Fourier Transport Infra-Red (FTIR). Isolation was carried out with a sample weight of 10 grams, a time of 2 hours and a temperature of 110oC and variations in the concentration of NaOH. The lignin yield of 0,106% (1,06 g) was obtained at a concentration of 12%-w NaOH, time of 2 hours and a temperature of 110oC. The guacil functional group as the dominated element of the lignin compounds was identified by FTIR spectra results at the absorption wavelength of 1269,6 cm-1.
Isolasi lignin dari limbah furniture kayu jati Jepara merupakan upaya untuk pemanfaatan limbah tersebut dan dalam mengatasi pencemaran lingkungan. Lignin diisolasi dengan cara diekstraksi dari serbuk kayu tersebut, dihidrolisa dan diidentifikasi dengan Fourier Transport Infra-Red (FTIR). Isolasi dilakukan dengan berat sampel 10 gram, waktu 2 jam dan suhu 110oC dan variasi konsentrasi NaOH. Yield lignin 0,106 % (1,06 g) didapat pada konsentrasi NaOH 12%-b, waktu 2 jam dan suhu 110oC. Gugus fungsi guasil merupakan unsur yang mendominasi senyawa lignin terindentifkasi dari hasil analisa spektrum FTIR pada panjang gelombang serapan 1269,6 cm-1.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/158
10.26874/jt.vol19no02.158
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 130-139
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 130-139
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/158/196
Copyright (c) 2020 Priyono Kusumo, S Biyono, Tegar S
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/163
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Rancang Bangun Simulator Sinkronisasi Generator Sinkron 3 Fasa Semiotomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino
Rancang Bangun Simulator Sinkronisasi Generator Sinkron 3 Fasa Semiotomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino
Suharno, Dedi Nono
Iwan Setiawan
energi
listrik
generator
mikrokontroler
arduino
energy
electricity
generators
microcontroller
arduino
A large supply of electrical power at industry is obtained from generators and PLN which can be operated alternately or together in parallel to supply power to loads either manually or automatically. This condition is for economic reasons and maintenance purposes. In parallel process of a generator, requirements are needed, the frequency, voltage and phase sequence must be the same. For parallel processing, a device called a synchronoscope is needed. In this research, a three-phase synchronous generator synchronoscope simulator that works in parallel with the PLN source semi-automatic using an Arduino microcontroller is made. The synchronoscope simulator works semi-automatically because the voltage and frequency settings of the synchronous generator are not manual. To detect the synchronization parameters of a three-phase synchronous generator, sensors and controllers are made. The components are ZMPT101B voltage sensor, PC817 optocoupler frequency sensor, phase sequence sensor and Arduino Mega 2560. The purpose of this research is to design and create a three-phase generator synchronization simulator based on the Arduino microcontroller which can be synchronized with a maximum of 15 seconds with a measurement error below 5%. The result is that the maximum synchronization process time is 11 seconds and the measurement error is 4.5%.
Suplai daya listrik yang besar pada sebuah industri diperoleh dari pembangkit dan PLN yang dapat dioperasikan secara bergantian atau bersama-sama secara paralel untuk mensuplai daya ke beban baik manual maupun otomatis. Kondisi ini dilakukan atas pertimbangan ekonomi atau untuk maintenance. Dalam proses paralel generator dengan generator atau dengan sumber lain diperlukan persyaratan yaitu, frekuensi, tegangan dan urutan fasa harus sama. Untuk keperluan proses paralel diperlukan alat yang disebut sinkronoskop. Pada penelitian ini dibuat sebuah simulator sinkronoskop generator sinkron tiga fasa yang bekerja paralel dengan sumber PLN secara semiotomatis dengan menggunakan mikrokontroler arduino. Simulator sinkronoskop bekerja secara semiotomatis karena pengaturan tegangan dan frekuensi generator sinkron tidak secara manual. Untuk mendeteksi parameter-parameter sinkronisasi generator sinkron tiga fasa dibuatlah sensor dan kontroler yang kemudian dijadikan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk sikronisasi generator tiga fasa dengan sumber PLN. Komponen dari simulator sinkroskop terdiri dari sensor tegangan ZMPT101B, sensor frekuensi optocoupler PC817, sensor urutan fasa serta mikrokotroler Arduino Mega 2560. Tujuan penelitian ini merancang dan membuat simulator sinkronisasi generator tiga fasa berbasis mikrokontroler arduino yang proses sinkronisasi generator dapat dilakukan dengan waktu maksimal 15 detik, dengan error pengukuran dibawah 5%. Dari pengujian diperoleh hasil waktu proses sinkronisasi maksimum 11 detik dan -error pengukuran 4,5%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/163
10.26874/jt.vol19no02.163
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 161-170
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 161-170
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/163/198
Copyright (c) 2020 Dedi Nono Suharno, Iwan Setiawan
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/167
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Aplikasi Model Perencanaan Pemotongan (Cut Order Planning) pada Industri Garment
Puspawardhani, Gianti
Sujatmiko, Moro
Wahyudin, Cucu
M, Ade Sri
Samadhi, T. M. A Ari
cut order planning
garment
Perencanaan pemotongan kain merupakan kegiatan penting pada suatu industri pakaian/garment, sebelum proses pemotongan dan proses manufaktur dilakukan. Masalah dalam perencanaan pemotongan kain pada industri garment adalah penempatan pola/pattern bagian-bagian pakaian pada selembar kain (bahan) yang dapat memaksimalkan luas areal kain yang terpakai dengan biaya pemotongan yang minimal. Perencanaan pemotongan bahan (cut order planning) merupakan masalah yang kompleks karena ukuran, style dan due date pakaian yang dipesan konsumen sangat bervariasi.
Faktor maksimisasi luas areal kain yang terpakai dan minimisasi biaya pemotongan kain pada suatu industri garment, oleh karenanya penelitian yang melibatkan kedua faktor ini sangan diperlukan. Penelitian ini menggabungkan metode penempatan trim Grienda dan Daniels (1999) dengan metode minimisasi biaya pemotongan kain melalui kombinasi ukuran pola/pattern pada suatu seksi (Jacobs et al, 1998). Pengujian terhadap model yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan data real dari suatu industri garment di Bandung.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/167
10.26874/jt.vol1no1.167
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-09
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-09
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/167/53
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/168
2020-07-27T05:48:29Z
jt:RST
driver
Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pengoperasian Baros Information Technology Creative (BITC) Di Kota Cimahi
Rusgiyarto, Ferry
Sidauruk, Benrianto
Arnold, Arnold
Baros Information Technology Creative
kinerja
simpang dan derajat kejenuhan
Tuntutan untuk memenuhi kebutuhan merupakan salah satu alasan dasar bagi setiap orang untuk melakukan pergerakan. Pergerakan itu sendiri merupakan pergerakan yang berasal dari rumah atau tempat lainnya dimana kebutuhan mereka akan terpenuhi. Misalnya sekolah, kantor, pasar atau sebaliknya. pengoperasian Baros Information Technology Creative (BITC) akan menyebabkan bangkitan dan tarikan. Pergerakan ini akan membebani jalan di sekitarnya sehingga akan meningkatkan jumlah arus kendaraan di sekitar jalan H.M.S. Mintaredja, baik terhadap kinerja ruas maupun kinerja simpang. Tujuan dari Penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja ruas maupun simpang pada jalan H.M.S. Mintaredja sebelum beroperasinya BITC maupun setelah beroperasinya BITC. Identifikasi dampak pengoperasian Baros Information Technology Creative (BITC) terhadap kinerja ruas dan impang di sepanjang jalan H.M.S. Mintaredja, serta memberikan alternatif usulan untuk mengurangi dampak lalu lintas tersebut. Hasil dari analisis adalah pertumbuhan volume lalu lintas pada ruas dan simpang di sepanjang Jl. HMS Mintaredja akibat pengoperasian Baros Information Technology reative (BITC) dan hambatan samping dari kendaraan yang keluar masuk dari BITC tersebut. Hasil kajian pengaruh Baros Information Technology reative terhadap kinerja simpang tidak signifikan, dan terhadap ruas juga tidak bermasalah dengan asumsi pelarangan parkir di badan jalan dalam kondisieksisting. Untuk lima tahun mendatang simpang akan bermasalah dengan derajat kejenuhan lebih dari 0,85 maka perlu dilakukan usulan penanganan seperti yang diusulkan di dalam penelitian ini dengan alternatif usulan untuk meningkatkan kinerja simpang seperti: pemberlakuan sinyal lalu lintas (LTOR dan belok kanan terpisah), pelebaran pendekat, dan menghilangkan median di simpang Leuwigajah.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-05-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/168
10.26874/jt.vol10no1.168
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-12
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 01-12
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/168/54
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/169
2020-07-27T05:48:06Z
jt:RST
driver
Evaluasi Keselamatan Lalu Lintas Studi Kasus Lokasi Rawan Kecelakaan KM 63+700 Cibeet, Kab.Cianjur
Rusgiyarto, Ferry
Kusumah, Lingga Brata Darma
Andreas, Febri Rikki
Keselamatan lalulintas
keparahan kecelakaan
program kesalamatan
penanganan rawan kecelakaan
Keselamatan lalulintas di jalan raya merupakan masalah yang kompleks yang melibatkan perilaku pengemudi, kondisi mengemudi, karakteristik kendaraan, dan fitur jalan raya. Kecelakaan lalulintas dapat dikurangi dengan program keselamatan, sebagai upaya untuk menangani kecelakaan lalu lintas tersebut. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk mengurangi keparahan dan frekuensi kecelakaan di jalan. Suatu pengamatan dilakukan di area black spot Cibeet sta 0+150, yang terletak di Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi ini merupakan suatu lokasi rawan kecelakaan, yang perlu mendapat prioritas untuk diperbaiki berdasarkan analisis terhadap data kecelakaan lalulintas yang ada. Perbaikan yang perlu dilakukan meliputi pemasangan rambu —rambu lalulintas yang lebih baik, pemasangan marka jalan, pemasangan pagar, memperbaiki kondisi geometrik jalan, dan penerangan jalan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/169
10.26874/jt.vol10no2.169
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 104-113
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 104-113
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/169/55
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/170
2020-07-27T05:47:41Z
jt:RST
driver
Analisis Operasional Zona Selamat Sekolah (ZoSS) SDN Cikadut Bandung
Rusgiyarto, Ferry
Juhara, Agus
Ariani, Fitria
Hanul, Wita
Zona Selamat Sekolah
kecepatan sesaat
hambatan samping
derajat kejenuhan
volume lalu lintas
perilaku penggunajalan
Zona Selamat Sekolah merupakan salah satu langkah untuk memperlambat lalu lintas, khususnya di sekolah yang berada pada jalan yang mempunyai arus lalu lintas yang sangat padat. Penggunaan rekayasa lalu lintas seperti rambu lalu lintas dan marka jalan serta pembatasan kecepatan bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap penurunan batas kecepatan di zona selamat sekolah serta memberikan rasa aman kepada para murid yang akan menyeberang di jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik arus lalu lintas, perilaku pengguna jalan dan kondisi rambu serta marka di lokasi Zona Selamat Sekolah pada ruas jalan AH. Nasution tepatnya di depan SDN Cikadut.Data yang digunakan adalah data primer yang meliputi volume lalu lintas, waktu tempuh, hambatan samping, perilaku pengguna jalan, geometrik jalan dan lingkungan. Data tersebut dianalisis untuk mencari volume, kecepatan sesaat sebelum dan saat di ZoSS, kapasitas dan derajat kejenuhan yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997.Berdasarkan hasil analisis, ditinjau dari kondisi kelengkapan dan ukuran ZoSS belum sesuai dengan ketentuan. Sebagian rambu ada yang terhalang pohon dan dipasang hanya pada satu sisi saja. Perilaku penyeberang belum memenuhi prosedur penggunaan ZoSS karena salah satu prosedur menyeberang yaitu prosedur 4T tidak dilakukan dengan benar.Kecepatan sesaat dan perilaku pengemudi belum sesuai karena sebagian besar pengemudi tidak mengurangi kecepatan kendaraan saat melewati ZoSS dan tidak memberikan hak jalan pada para penyeberang. Pengemudi sepeda motor sebanyak 96% dan kendaraan ringan 91% cenderung mengabaikan hak penyeberang jalan, hanya sekitar 46% yang menurunkan kecepatan dan 38% yang mematuhi batas kecepatan maksimum < 25km/jam.Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Zona Selamat Sekolah pada ruas jalan AH.Nasution kurang efektif. Hal ini terindikasikan dari perilaku para pengemudi yang mengabaikan hak penyeberang jalan, kemungkinan besar hal ini terjadi karena para pengemudi tidak memahami Zona Selamat Sekolah.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-07-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/170
10.26874/jt.vol11no2.170
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 75-88
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 75-88
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/170/56
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/174
2020-07-27T13:26:58Z
jt:RST
driver
Susut Daya Akibat Ketidakseimbangan Beban pada Saluran Distribusi Tegangan Rendah
Susut Daya Akibat Ketidakseimbangan Beban pada Saluran Distribusi Tegangan Rendah
Taryana, Een
Sistem tiga-fasa empat-kawat
beban tidak seimbang
susut daya
Sistem tiga-fasa empat-kawat
beban tidak seimbang
susut daya
Pada sistem pembebanan yang tidak seimbang dalam sistem tiga-fasa empat-kawat, susut daya pada saluran distribusi akan lebih besar dibandingkan pada kondisi beban tidak seimbang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi pembebanan yang ekstrim dimana beban hanya terpasang pada salah satu fasa saja susut daya pada saluran distribusi akan lebih besar enam kali dibandingkan pada kondisi beban seimbang.
Pada sistem pembebanan yang tidak seimbang dalam sistem tiga-fasa empat-kawat, susut daya pada saluran distribusi akan lebih besar dibandingkan pada kondisi beban tidak seimbang. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi pembebanan yang ekstrim dimana beban hanya terpasang pada salah satu fasa saja susut daya pada saluran distribusi akan lebih besar enam kali dibandingkan pada kondisi beban seimbang.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/174
10.26874/jt.vol10no1.174
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 13-22
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 13-22
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/174/57
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/175
2020-07-27T13:50:31Z
jt:RST
driver
Perancangan Penentuan Orientasi Lokasi Penempatan Strain Gage pada Elemen Elastik Dinamometer Spindel
Perancangan Penentuan Orientasi Lokasi Penempatan Strain Gage pada Elemen Elastik Dinamometer Spindel
Ruchiat, Ai
Strip chart recorder jembatan Wheatstone
pahat freis dan strain gage
Strip chart recorder jembatan Wheatstone
pahat freis dan strain gage
Strain gage merupakan sebuah sensor / transducer tahanan yang dapat mengubah perubahan besaran mekanik (regangan) menjadi perubahan besaran listrik (tahanan). Untuk menditeksi regangan yang terjadi pada elemen elastik dari sebuah dynamometer, digunakan empat buah strain gage yang dirangkai menjadi bentuk jembatan Wheatstone. Regangan yang terjadi pada elemen elastik berasal dari gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi pada ujung pahat sewaktu pahat melakukan pemotongan, regangan ini akan mengakibatkan perubahan tahanan listrik dari strain gage, yang selanjutnya akan menimbulkan beda tegangan pada simpul yang berhadapan dari jembatan Wheatstone (tegangan masukan dan keluaran). Beda tengan ini yang akan menentukan besarnya gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi sewaktu pahat melalukan pemotongan. Diperlukan dua buah jembatan Wheatstone pada dynamometer spindle, yaitu sastu buah untuk mengukur besarnya momen puntir, dan satu buah lagi untuk mengukur besarnya gaya aksial yang terjadi pada ujung pahat freis.
Penentuan orientasi lokasi penempatan strain gage pada permukaan elemen elastik dynamometer perlu direncanakan dengan terlebih dahulu melakukan analisis tegangan dan regangan yang terjadi pada permukaan elemen elastik didasarkan pada gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi pada ujung pahat. Tegangan keluaran dari Jembatan Wheatstone masih terlalu kecil untuk diproses pada penunjuk data, oleh karena itu perlu diperkuat pada Amplifier. Keluaran dari amplifier bisa langsung menjadi masukan pada penunjuk data strip chart recorder, atau perlu diubah terlebih dahulu menjadi data digital pada ADC, bila penunjuk data yang digunakan berupa monitor computer.
Strain gage merupakan sebuah sensor / transducer tahanan yang dapat mengubah perubahan besaran mekanik (regangan) menjadi perubahan besaran listrik (tahanan). Untuk menditeksi regangan yang terjadi pada elemen elastik dari sebuah dynamometer, digunakan empat buah strain gage yang dirangkai menjadi bentuk jembatan Wheatstone. Regangan yang terjadi pada elemen elastik berasal dari gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi pada ujung pahat sewaktu pahat melakukan pemotongan, regangan ini akan mengakibatkan perubahan tahanan listrik dari strain gage, yang selanjutnya akan menimbulkan beda tegangan pada simpul yang berhadapan dari jembatan Wheatstone (tegangan masukan dan keluaran). Beda tengan ini yang akan menentukan besarnya gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi sewaktu pahat melalukan pemotongan. Diperlukan dua buah jembatan Wheatstone pada dynamometer spindle, yaitu sastu buah untuk mengukur besarnya momen puntir, dan satu buah lagi untuk mengukur besarnya gaya aksial yang terjadi pada ujung pahat freis.
Penentuan orientasi lokasi penempatan strain gage pada permukaan elemen elastik dynamometer perlu direncanakan dengan terlebih dahulu melakukan analisis tegangan dan regangan yang terjadi pada permukaan elemen elastik didasarkan pada gaya pemotongan dan momen puntir yang terjadi pada ujung pahat. Tegangan keluaran dari Jembatan Wheatstone masih terlalu kecil untuk diproses pada penunjuk data, oleh karena itu perlu diperkuat pada Amplifier. Keluaran dari amplifier bisa langsung menjadi masukan pada penunjuk data strip chart recorder, atau perlu diubah terlebih dahulu menjadi data digital pada ADC, bila penunjuk data yang digunakan berupa monitor computer.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/175
10.26874/jt.vol10no1.175
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 23-37
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 23-37
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/175/58
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/176
2020-07-27T14:02:48Z
jt:RST
driver
Analisis Aspek Mekanis Kegagalan Proses Hot Rolling pada Pembuatan Pelat Kuningan Hasil Coran
Analisis Aspek Mekanis Kegagalan Proses Hot Rolling pada Pembuatan Pelat Kuningan Hasil Coran
Ambardi, Pradoto
Hot rolling
kuningan
analisa kegagalan
laju regangan dan retak
Hot rolling
kuningan
analisa kegagalan
laju regangan dan retak
Retak pada pelat kuningan yang mengalami proses pengerolan panas satu tahap dari tebal 13 mm menjadi 7 mm terjadi diseluruh permukaan dengan arah tegak lurus arah pengerolan. Hal ini menyebabkan keinginan untuk mendapatkan tebal akhir pelat 3,10,05 mm tidak dapat dipenuhi. Hasil analisis mekanik menunjukkan bahwa laju regangan (€) yang diberikan pada saat pengerolan satu tahap menghasilkan nilai yang lebih besar dari pada sensitivitas laju regangan (m).Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa reduksi yang dilakukan dalam satu tahap pengerolan terlalu besar sehingga material tidak mampu menahan deformasi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan retak diseluruh permukaan pelat.
Retak pada pelat kuningan yang mengalami proses pengerolan panas satu tahap dari tebal 13 mm menjadi 7 mm terjadi diseluruh permukaan dengan arah tegak lurus arah pengerolan. Hal ini menyebabkan keinginan untuk mendapatkan tebal akhir pelat 3,10,05 mm tidak dapat dipenuhi. Hasil analisis mekanik menunjukkan bahwa laju regangan (€) yang diberikan pada saat pengerolan satu tahap menghasilkan nilai yang lebih besar dari pada sensitivitas laju regangan (m).Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa reduksi yang dilakukan dalam satu tahap pengerolan terlalu besar sehingga material tidak mampu menahan deformasi tersebut yang pada akhirnya menghasilkan retak diseluruh permukaan pelat.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/176
10.26874/jt.vol10no1.176
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 38-47
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 38-47
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/176/59
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/177
2020-07-27T14:50:31Z
jt:RST
driver
Pemanfaatan limbah Abu batubara untuk Mensubstitusi pada Komposisi Bodi Ubin Keramik Dinding
Pemanfaatan limbah Abu batubara untuk Mensubstitusi pada Komposisi Bodi Ubin Keramik Dinding
Romli, Ate
bodi ubin keramik
kuarsa
abu batubara
kuat lentur optimum
bodi ubin keramik
kuarsa
abu batubara
kuat lentur optimum
Limbah abu batubara adalah limbah industri yang merupakan hasil pembakaran dari batubara. Limbah abubatubara ini biasanya memiliki kandungan silika amorf yang tinggi 70%, terdiri dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, dan lain-lain, dalam industri keramik komponen SiO2, ini bisa digunakan sebagai pengsubstitusi kuarsa, fungsinya sebagai kerangka pada body ubin keramik.
Sampel abu batubara yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari PT. Trisula Tekstile Industries, sampai saat ini limbah yang dihasilkan sekitar 7200 ton per tahun limbah abu batubara.
Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa lempung Sukabumi, feldspar Pati, kwarsa Bangka, kaolin Belitung dan limbah abu batubara. Pembentukan benda coba dilakukan dengan cara cetak tekan berukuran 7,5 cm x 7,5 cm. Parameter yang diteliti adalah komposisi campuran dan temperatur pembakaran. Campuran yang terdiri dari 20, 25, dan 30% abu batubara, setelah dicetak dan dikeringkan kemudian dibakar pada temperatur 1100 dan1200oC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu batubara dapat digunakan sebagai bahan pengganti kuarsa untuk pembuatan bodi ubin keramik dinding. Hal ini dapat dilihat dari kuat lentur optimum yang diperoleh yaitu 117,8 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 89,29 kgf/cm2 pada temperatur 100oC dengan komposisi abu batubara 25%. Kuat lentur tersebut hampir setara dengan kuat lentur dari contoh yang menggunakan kwarsa yaitu 174.4 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 55,39 4 kgf/cm2 pada temperatur 100oC.
Limbah abu batubara adalah limbah industri yang merupakan hasil pembakaran dari batubara. Limbah abubatubara ini biasanya memiliki kandungan silika amorf yang tinggi 70%, terdiri dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, dan lain-lain, dalam industri keramik komponen SiO2, ini bisa digunakan sebagai pengsubstitusi kuarsa, fungsinya sebagai kerangka pada body ubin keramik.
Sampel abu batubara yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari PT. Trisula Tekstile Industries, sampai saat ini limbah yang dihasilkan sekitar 7200 ton per tahun limbah abu batubara.
Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa lempung Sukabumi, feldspar Pati, kwarsa Bangka, kaolin Belitung dan limbah abu batubara. Pembentukan benda coba dilakukan dengan cara cetak tekan berukuran 7,5 cm x 7,5 cm. Parameter yang diteliti adalah komposisi campuran dan temperatur pembakaran. Campuran yang terdiri dari 20, 25, dan 30% abu batubara, setelah dicetak dan dikeringkan kemudian dibakar pada temperatur 1100 dan1200oC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu batubara dapat digunakan sebagai bahan pengganti kuarsa untuk pembuatan bodi ubin keramik dinding. Hal ini dapat dilihat dari kuat lentur optimum yang diperoleh yaitu 117,8 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 89,29 kgf/cm2 pada temperatur 100oC dengan komposisi abu batubara 25%. Kuat lentur tersebut hampir setara dengan kuat lentur dari contoh yang menggunakan kwarsa yaitu 174.4 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 55,39 4 kgf/cm2 pada temperatur 100oC.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/177
10.26874/jt.vol10no1.177
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 48-56
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 48-56
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/177/60
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/178
2020-07-27T16:39:33Z
jt:RST
driver
Perancangan Produk Mesin Mixer Plastik Dengan Metode Rasional (studi Kasus Di Stasiun Kerja Extruder Pt. Prima Gracindo Velcro)
Perancangan Produk Mesin Mixer Plastik Dengan Metode Rasional (studi Kasus Di Stasiun Kerja Extruder Pt. Prima Gracindo Velcro)
Muttaqien, Zaenal
Gunadi, M
Perancangan produk
Metode rasional
Perancangan parametik
Perancangan produk
Metode rasional
Perancangan parametrik
Prima Gracindo Velcro yang bergerak dalam industri lembaran/film kantong plastik selama kurang lebih 2 tahun, berusaha untuk meningkatkan kualitas yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan perusahaan pembuat kantong plastik lainnya. Karena konsumen/pengguna akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih berkualitas dari pada saingannya (Purnomo, 2004).
Saat ini pihak perusahaan mengalami permasalahan dimana banyak terjadi kualitas anfal/cacat lembaran plastik dengan warna yang tidak homogen, hal ini disebabkan karena proses pengadukan dan pencampuran bahan baku secara manual yang saat ini dilakukan menghasilkan campuran bahan yang kurang merata. Kurang meratanya campuran bahan mengakibatkan komposisi bahan dalam campuran menjadi tidak proporsional sehingga pada saat di panaskan dan ditiup di mesin extruder menjadi tidak sempurna.
Untuk itu permasalahan utama dalam penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan membuat mesin mixer plastik yang mampu mengaduk dan mencampur bahan baku agar campuran bahan lebih merata, yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan mempunyai kapasitas produksi 200 kg/10 menit. Sehingga kualitas anfal lembaran plastik yang mempunyai warna yang tidak homogen dapat dikurangi/dihilangkan.
Metode yang digunakan adalah metode rasional, dalam tahapan perancangan secara umum. Hasil dari penelitian ini adalah produk mesin mixer plastik yang diperoleh dari tahap perancangan, pembuatan dan pengujian. Dari hasil pengujian kapasitas produksi yang di dapat adalah dengan motor 2 Hp, Bahan HD : bahan murni + aditif ±100 kg dan Bahan PE : bahan murni + aditif ±115 kg dengan kualitas campuran bahan yang lebih merata.
Prima Gracindo Velcro yang bergerak dalam industri lembaran/film kantong plastik selama kurang lebih 2 tahun, berusaha untuk meningkatkan kualitas yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan perusahaan pembuat kantong plastik lainnya. Karena konsumen/pengguna akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang lebih berkualitas dari pada saingannya (Purnomo, 2004).
Saat ini pihak perusahaan mengalami permasalahan dimana banyak terjadi kualitas anfal/cacat lembaran plastik dengan warna yang tidak homogen, hal ini disebabkan karena proses pengadukan dan pencampuran bahan baku secara manual yang saat ini dilakukan menghasilkan campuran bahan yang kurang merata. Kurang meratanya campuran bahan mengakibatkan komposisi bahan dalam campuran menjadi tidak proporsional sehingga pada saat di panaskan dan ditiup di mesin extruder menjadi tidak sempurna.
Untuk itu permasalahan utama dalam penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana merancang dan membuat mesin mixer plastik yang mampu mengaduk dan mencampur bahan baku agar campuran bahan lebih merata, yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan mempunyai kapasitas produksi 200 kg/10 menit. Sehingga kualitas anfal lembaran plastik yang mempunyai warna yang tidak homogen dapat dikurangi/dihilangkan.
Metode yang digunakan adalah metode rasional, dalam tahapan perancangan secara umum. Hasil dari penelitian ini adalah produk mesin mixer plastik yang diperoleh dari tahap perancangan, pembuatan dan pengujian. Dari hasil pengujian kapasitas produksi yang di dapat adalah dengan motor 2 Hp, Bahan HD : bahan murni + aditif ±100 kg dan Bahan PE : bahan murni + aditif ±115 kg dengan kualitas campuran bahan yang lebih merata.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/178
10.26874/jt.vol10no1.178
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 57-75
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 1 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 57-75
2580-2615
10.26874/jt.vol10no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/178/61
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/179
2020-07-28T02:28:38Z
jt:RST
driver
Analisa Orientasi Arah dan Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Geser dan Tarik Material Komposit Berpenguat Serat Batang Pisang Abaka
Analisa Orientasi Arah dan Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Geser dan Tarik Material Komposit Berpenguat Serat Batang Pisang Abaka
Martijanti, Martijanti
Orientasi arah serat
fraksi volume serat
kekuatan geser
material komposit berpenguat serat batang pisang abaka
Orientasi arah serat
fraksi volume serat
kekuatan geser
material komposit berpenguat serat batang pisang abaka
Material komposit merupakan suatu gabungan dua unsur, yaitu serat (fiber)dan matriks. Serat yang digunakan material komposit pada penelitian ini adalah serat yang berasal dari alam yaitu serat pisang abaka dan matriks yang digunakan epoxy.
Permasalahan pada penelitian ini difokuskan untuk mengetahui sejauh mana orientasi arah serat terhadap sifat mekanik dari material komposit. Metode yang digunakan eksperimental dengan proses Hand Lay-Up. Dengan melakukan serangkaian pengujian yang meliputi uji tarik dan uji geser, sedangkan parameter yang diambil adalah variasi dari fraksi volume serat 10Yo, 15yo dan 20yo dengan arah serat dua arah dan juga arah acak. Dari hasil data pengujian, diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi fraksi volume serat, maka kekuatan tarik dan gesernya akan semakin meningkat. Pada orientasi serat arah Random kekuatannya lebih rendah dibandingkan dengan orientasi serat dua arah karena kekuatan tidak terpusat pada dua arah melainkan seragam pada segala arah. Adanya distribusi yang tidak merata karena adanya void atau cacat sehingga keuletannya rendah.
Material komposit merupakan suatu gabungan dua unsur, yaitu serat (fiber)dan matriks. Serat yang digunakan material komposit pada penelitian ini adalah serat yang berasal dari alam yaitu serat pisang abaka dan matriks yang digunakan epoxy.
Permasalahan pada penelitian ini difokuskan untuk mengetahui sejauh mana orientasi arah serat terhadap sifat mekanik dari material komposit. Metode yang digunakan eksperimental dengan proses Hand Lay-Up. Dengan melakukan serangkaian pengujian yang meliputi uji tarik dan uji geser, sedangkan parameter yang diambil adalah variasi dari fraksi volume serat 10Yo, 15yo dan 20yo dengan arah serat dua arah dan juga arah acak. Dari hasil data pengujian, diperoleh kesimpulan bahwa semakin tinggi fraksi volume serat, maka kekuatan tarik dan gesernya akan semakin meningkat. Pada orientasi serat arah Random kekuatannya lebih rendah dibandingkan dengan orientasi serat dua arah karena kekuatan tidak terpusat pada dua arah melainkan seragam pada segala arah. Adanya distribusi yang tidak merata karena adanya void atau cacat sehingga keuletannya rendah.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/179
10.26874/jt.vol10no2.179
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 76-82
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 76-82
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/179/62
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/180
2020-07-28T02:34:17Z
jt:RST
driver
Kajian Awal Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Karbon Aktif
Kajian Awal Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Karbon Aktif
Hendriyana, Hendriyana
Produksi padi akan menghasilkan limbah yang disebut sekam. Dari sekitar 100 kg tanaman padi kering hanya diperoleh beras 28,9 kg beras dengan 55,6 kg jerami dan 8,9 kilogram sekam serta 3,6 kg bekatul. Limbah sekam hingga sampai saat ini perlu dicari cara pemanfaatannya agar lebih bernilai ekonomis. Salah satu pemanfaatan sekam padi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sekam padi menjadi karbon aktif yang dapat digunakan sebagai bahan penyerap pada pengolahan air baku atau limbah cair industri agar limbah tersebut nantinya dinyatakan aman ketika dibuang ke lingkungan. Pembuatan karbon aktif dari sekam padi ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan prosess karbonisasi pada suhu 400oC —600oC. Setelah proses karbonisasi, dilakukan pengecilan ukuran karbon untuk memperluas permukaan karbon. Tahap selanjutnya adalah proses aktivasi, di mana zat aktivator yang digunakan pada penelitian kali ini adalah kalium hidroksida dan asam fosfat dengan variasi konsentrasi 3M dan 9M. Proses aktivasi dilakukan pada temperatur 50oC dan 100oC selama 2 jam. Dari hasil penelitian didapatkan luas permukaan paling besar 130,31 mg/g dengan kondisi operasi aktivasi 50oC dengan menggunakan activator KOH.
Produksi padi akan menghasilkan limbah yang disebut sekam. Dari sekitar 100 kg tanaman padi kering hanya diperoleh beras 28,9 kg beras dengan 55,6 kg jerami dan 8,9 kilogram sekam serta 3,6 kg bekatul. Limbah sekam hingga sampai saat ini perlu dicari cara pemanfaatannya agar lebih bernilai ekonomis. Salah satu pemanfaatan sekam padi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sekam padi menjadi karbon aktif yang dapat digunakan sebagai bahan penyerap pada pengolahan air baku atau limbah cair industri agar limbah tersebut nantinya dinyatakan aman ketika dibuang ke lingkungan. Pembuatan karbon aktif dari sekam padi ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama dilakukan prosess karbonisasi pada suhu 400oC —600oC. Setelah proses karbonisasi, dilakukan pengecilan ukuran karbon untuk memperluas permukaan karbon. Tahap selanjutnya adalah proses aktivasi, di mana zat aktivator yang digunakan pada penelitian kali ini adalah kalium hidroksida dan asam fosfat dengan variasi konsentrasi 3M dan 9M. Proses aktivasi dilakukan pada temperatur 50oC dan 100oC selama 2 jam. Dari hasil penelitian didapatkan luas permukaan paling besar 130,31 mg/g dengan kondisi operasi aktivasi 50oC dengan menggunakan activator KOH.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/180
10.26874/jt.vol10no2.180
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 83-89
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 83-89
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/180/63
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/181
2020-07-28T02:41:36Z
jt:RST
driver
Penjadwalan Perbaikan Pompa Sump Pit dengan Metoda Pert Di PT. Taka Turbomachinery Indonesia
Penjadwalan Perbaikan Pompa Sump Pit dengan Metoda Pert Di PT. Taka Turbomachinery Indonesia
Wahyudin, Cucu
Yosy, Yosy
Taka Turbomachinery Indonesia merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Turbomachinery eguipment service seperti perbaikan pompa, perbaikan turbin dan perbaikan kompresor. Salah satu jenis pompa yang diperbaiki oleh PT. Taka adalah pompa sump pit yang digunakan oleh perusahaan BUMN perminyakan. Pompa sump pit adalah pompa yang digunakan untuk menangani fluida yang kotor seperti air hujan, cooling water dan drain dari proses area (disebut juga limbah cair) yang berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan dari pit (bak) yang dipompakan ke unit netralizing. Di unit netralizing ini limbah cair tadi dinetralisasi oleh bakteri ke /agoon, dan baru dilepas ke laut. Limbah cair yang dilepas ke laut ini sudah tidak berbahaya dan tidak mencemarkan lingkungan.
Tidak adanya urutan pengerjaan dan identifikasi dari aktivitas-aktivitas perbaikan pompa yang jelas mengakibatkan pekerjaan seringkali terhambat dan tingkat keterlambatan pengiriman pompa sump pit diperkirakan sebesar 35% dari jumlah pompa yang diperbaiki. Penelitian ini berusaha untuk melakukan evaluasi terhadap metoda perbaikan yang dilakukan sehingga dapat memperjelas aktivitas-aktivitas yang terjadi serta sekaligus dapat mengestimasi waktu pengerjaannya. Penelitian ini
menerapkan konsep manajemen proyek dalam menyelesaian perbaikan pompa sump pit. Penjadwalan dilakukan dengan metoda PERT sehingga diperoleh lintasan kritisnya. Penelitian ini menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek dalam penyelesaian pekerjaan perbaikan pompa sump pit, sehingga dapat diketahui performansi perbaikan pompa sump pit dengan metoda lama dan dengan manajemen proyek.
Taka Turbomachinery Indonesia merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang Turbomachinery eguipment service seperti perbaikan pompa, perbaikan turbin dan perbaikan kompresor. Salah satu jenis pompa yang diperbaiki oleh PT. Taka adalah pompa sump pit yang digunakan oleh perusahaan BUMN perminyakan. Pompa sump pit adalah pompa yang digunakan untuk menangani fluida yang kotor seperti air hujan, cooling water dan drain dari proses area (disebut juga limbah cair) yang berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan dari pit (bak) yang dipompakan ke unit netralizing. Di unit netralizing ini limbah cair tadi dinetralisasi oleh bakteri ke /agoon, dan baru dilepas ke laut. Limbah cair yang dilepas ke laut ini sudah tidak berbahaya dan tidak mencemarkan lingkungan.
Tidak adanya urutan pengerjaan dan identifikasi dari aktivitas-aktivitas perbaikan pompa yang jelas mengakibatkan pekerjaan seringkali terhambat dan tingkat keterlambatan pengiriman pompa sump pit diperkirakan sebesar 35% dari jumlah pompa yang diperbaiki. Penelitian ini berusaha untuk melakukan evaluasi terhadap metoda perbaikan yang dilakukan sehingga dapat memperjelas aktivitas-aktivitas yang terjadi serta sekaligus dapat mengestimasi waktu pengerjaannya. Penelitian ini
menerapkan konsep manajemen proyek dalam menyelesaian perbaikan pompa sump pit. Penjadwalan dilakukan dengan metoda PERT sehingga diperoleh lintasan kritisnya. Penelitian ini menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek dalam penyelesaian pekerjaan perbaikan pompa sump pit, sehingga dapat diketahui performansi perbaikan pompa sump pit dengan metoda lama dan dengan manajemen proyek.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/181
10.26874/jt.vol10no2.181
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 90-103
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 90-103
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/181/64
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/182
2020-07-28T02:48:49Z
jt:RST
driver
Analisa Kegagalan Bantalan Luncur (Bush) pada Poros Sepatu Rem Kereta Api
Analisa Kegagalan Bantalan Luncur (Bush) pada Poros Sepatu Rem Kereta Api
Putra, Adi Ganda
Pawawoi, Pawawoi
Bantalan Luncur
poros
sepatu rem
konsentrasi tegangan
patah transgranular
Bantalan Luncur
poros
sepatu rem
konsentrasi tegangan
patah transgranular
Bantalan Luncur (Bush) pada poros sepatu rem kereta api berfungsi membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api yang akan berhenti. Kegagalan bantalan luncur dalam membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api akan mengakibatkan kereta bisa tergelincir atau yang lebih fatal akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Kerusakan pada bantalan luncur ini terjadi karena adanya konsentrasi tegangan sehingga tegangan yang diterima melebihi kekuatan dari bantalan luncur. Akibatnya bantalan luncur mengalami patah. Tegangan yang terjadi akibat adanya konsentrasi tegangan sebesar 21,32 kgf/mm2 sedangkan tegangan yang diijinkan adalah 16,4 kgf/mm2 . Perbedaan yang besar ini menyebabkan terjadinya deformasi dan patah pada bantalan luncur. bentuk patahan yang terjadi berupa patah transgranular. Sehingga pada material bush yaitu patah transgranular .
Bantalan Luncur (Bush) pada poros sepatu rem kereta api berfungsi membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api yang akan berhenti. Kegagalan bantalan luncur dalam membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api akan mengakibatkan kereta bisa tergelincir atau yang lebih fatal akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Kerusakan pada bantalan luncur ini terjadi karena adanya konsentrasi tegangan sehingga tegangan yang diterima melebihi kekuatan dari bantalan luncur. Akibatnya bantalan luncur mengalami patah. Tegangan yang terjadi akibat adanya konsentrasi tegangan sebesar 21,32 kgf/mm2 sedangkan tegangan yang diijinkan adalah 16,4 kgf/mm2 . Perbedaan yang besar ini menyebabkan terjadinya deformasi dan patah pada bantalan luncur. bentuk patahan yang terjadi berupa patah transgranular. Sehingga pada material bush yaitu patah transgranular .
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2019-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/182
10.26874/jt.vol10no2.182
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 114-118
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 114-118
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/182/65
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/183
2020-07-28T02:55:30Z
jt:RST
driver
Pengaruh Proses Karburasi Padat (Pack Carburazing) terhadap Sifat Mekanik pada Baja Pegas JIS SUP 6
Pengaruh Proses Karburasi Padat (Pack Carburazing) terhadap Sifat Mekanik pada Baja Pegas JIS SUP 6
Mulyani, R Henny
Pack carburation
serbuk arang
difusi karbon
celup cepat
baja pegas
martensit
Pack carburation
serbuk arang
difusi karbon
celup cepat
baja pegas
martensit
Karburisasi merupakan suatu proses perlakuan termo kimia yang dilakukan untuk mengeraskan permukaan baja dengan menambahkan unsur karbon pada permukaannya sehingga terbentuk fasa martensit yang memiliki sifat kekerasan yang lebih baik dibanding matriksnya. Umumnya proses ini dilakukan pada baja yang memiliki kadar karbon yang rendah sehingga tidak bisa dikeraskan dengan proses celup cepat.
Karburisasi padat (pack carburazing) merupakan metoda karburisasi yang paling sederhana dengan menggunakan serbuk arang sebagai sumber karbon yang diharapkan akan berdifusi ke dalam permukaan baja. Proses ini dilakukan dengan pemansan pada temperatur 900oC selama 2 jam kemudian diikuti dengan pendinginan celup cepat di dalam air.. Material yang digunakan adalah baja pegas JIS SUP 6 yang memiliki kadar karbon 0,6%C. Dari hasil pengujian kekerasan menunjukkan kekerasan setelah proses karburasi lebih tinggi dengan nilai kekerasan 440 Hv dibanding sebelum proses dengan 180 Hv. Sedangkan fasa yang dihasilkan dari proses ini adalah fasa martensit.
Karburisasi merupakan suatu proses perlakuan termo kimia yang dilakukan untuk mengeraskan permukaan baja dengan menambahkan unsur karbon pada permukaannya sehingga terbentuk fasa martensit yang memiliki sifat kekerasan yang lebih baik dibanding matriksnya. Umumnya proses ini dilakukan pada baja yang memiliki kadar karbon yang rendah sehingga tidak bisa dikeraskan dengan proses celup cepat.
Karburisasi padat (pack carburazing) merupakan metoda karburisasi yang paling sederhana dengan menggunakan serbuk arang sebagai sumber karbon yang diharapkan akan berdifusi ke dalam permukaan baja. Proses ini dilakukan dengan pemansan pada temperatur 900oC selama 2 jam kemudian diikuti dengan pendinginan celup cepat di dalam air.. Material yang digunakan adalah baja pegas JIS SUP 6 yang memiliki kadar karbon 0,6%C. Dari hasil pengujian kekerasan menunjukkan kekerasan setelah proses karburasi lebih tinggi dengan nilai kekerasan 440 Hv dibanding sebelum proses dengan 180 Hv. Sedangkan fasa yang dihasilkan dari proses ini adalah fasa martensit.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/183
10.26874/jt.vol10no2.183
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 119-124
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 119-124
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/183/66
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/184
2020-07-28T03:04:26Z
jt:RST
driver
Evaluasi Fungsional Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi Kasus Ruas Jalan Cihampelas — Bandung
Evaluasi Fungsional Perkerasan Jalan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) Studi Kasus Ruas Jalan Cihampelas — Bandung
Juhara, Agus
Andariani, Dini
Yunliana, Lina
Pavement Flexible
Pavement Condition Index (PCI)
Pavement Flexible
Pavement Condition Index (PCI)
Studi evaluasi kondisi kerusakan jalan pada penelitian dilakukan melalui survei visual sesuai dengan prosedur metode PCI, yaitu dengan mengukur panjang, lebar, dalam serta luasan dari tiap kerusakan yang terjadi, tingkat kerusakan yang terjadi dan density kerusakan. Kategori jenis kerusakan yang ditinjau adalah alligator cracking, bleeding, block cracking, bumps and sags, corrugation, depression, edge cracking, joint reflection, lane/shoulder drop off, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching, polished aggregate, potholes, railroad crossings, rutting, shoving, slippage cracking, swell, weathering and ravelling. Untuk analisa pengambilan keputusan digunakan metode pendekatan Pavement Condition Index (PCI).
Studi dilakukan terhadap ruas jalan Cihampelas Bandung, dengan panjang jalan yang diamati sepanjang 2,8 km yang dibagi dalam 56 segmen jalan dimana tiap segmen panjangnya 50 m. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Cihampelas Bandung terdiri dari ravelling, alligator cracking, patching, longitudinal and transverse cracking, shoving, corrugation, depression, potholes dan rutting. Hasil analisa menggunakan metode PCI didapat nilai PCI terendah di tiap unit sampel jalan Cihampelas yaitu pada unit sampel 14 dengan nilai PCI 42 dengan kualitas kondisi perkerasan fair.
Studi evaluasi kondisi kerusakan jalan pada penelitian dilakukan melalui survei visual sesuai dengan prosedur metode PCI, yaitu dengan mengukur panjang, lebar, dalam serta luasan dari tiap kerusakan yang terjadi, tingkat kerusakan yang terjadi dan density kerusakan. Kategori jenis kerusakan yang ditinjau adalah alligator cracking, bleeding, block cracking, bumps and sags, corrugation, depression, edge cracking, joint reflection, lane/shoulder drop off, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching, polished aggregate, potholes, railroad crossings, rutting, shoving, slippage cracking, swell, weathering and ravelling. Untuk analisa pengambilan keputusan digunakan metode pendekatan Pavement Condition Index (PCI).
Studi dilakukan terhadap ruas jalan Cihampelas Bandung, dengan panjang jalan yang diamati sepanjang 2,8 km yang dibagi dalam 56 segmen jalan dimana tiap segmen panjangnya 50 m. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Cihampelas Bandung terdiri dari ravelling, alligator cracking, patching, longitudinal and transverse cracking, shoving, corrugation, depression, potholes dan rutting. Hasil analisa menggunakan metode PCI didapat nilai PCI terendah di tiap unit sampel jalan Cihampelas yaitu pada unit sampel 14 dengan nilai PCI 42 dengan kualitas kondisi perkerasan fair.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2011-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/184
10.26874/jt.vol10no2.184
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 10 No. 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 125-134
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 125-134
2580-2615
10.26874/jt.vol10no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/184/67
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/185
2020-07-28T03:16:00Z
jt:RST
driver
Studi Komparasi Analisis Inelastis Dinamik Riwayat Waktu dan Statik Pushover Terhadap Kinerja Struktur
Studi Komparasi Analisis Inelastis Dinamik Riwayat Waktu dan Statik Pushover Terhadap Kinerja Struktur
Herdiansah, Yudi
Yuana, Prima Sukma
Pushover
riwayat waktu
gempa
level kinerja
perencanaan
evaluasi perilaku seismik
Pushover
riwayat waktu
gempa
level kinerja
perencanaan
evaluasi perilaku seismik
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi gempa aktif karena sebagian besar wilayahnya merupakan letak pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu, perencanaan bangunan di Indonesia harus dibuat sedemikian rupa sehingga struktur tahan terhadap gempa. Tren terbaru perencanaan bangunan tahan gempa adalah perencanaan berbasis kinerja. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamik riwayat waktu yang kemudian dibandingkan dengan analisis statik pushover. Analisis dinamik riwayat waktu menggunakan empat percepatan gempa yaitu Gempa El-Centro, Northridge, Kobe, dan Chi-chi yang kemudian respon spektrumnya disesuaikan dengan respon spektrum SNI 03-1726-2003. Parameter yang dihasilkan dari analisis ini adalah perpindahan maksimum. Hasil analisis menunjukkan besarnya perpindahan maksimum yang dihasilkan oleh analisis time history secara umum tidak melebihi target perpindahan dari analisis pushover, hanya ada penyimpangan pada struktur SRPMM dengan percepatan Gempa Northridge dimana perpindahan yang dihasilkan melebihi target perpindahan maksimum dari analisis pushover. Level kinerja struktur yang dihasilkan keduanya berada diantara IO-LS. Sesuai dengan level kineri» vang dihasilkan, analisis statik pushover cukup rasional dan dapat diandalka†tuk evaluasi perilaku seismik dan dapat menggantikan analisis dinamik nonlinier riwayat waktu dalam perencanaan berbasis kinerja.
Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi gempa aktif karena sebagian besar wilayahnya merupakan letak pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu, perencanaan bangunan di Indonesia harus dibuat sedemikian rupa sehingga struktur tahan terhadap gempa. Tren terbaru perencanaan bangunan tahan gempa adalah perencanaan berbasis kinerja. Analisis yang digunakan adalah analisis dinamik riwayat waktu yang kemudian dibandingkan dengan analisis statik pushover. Analisis dinamik riwayat waktu menggunakan empat percepatan gempa yaitu Gempa El-Centro, Northridge, Kobe, dan Chi-chi yang kemudian respon spektrumnya disesuaikan dengan respon spektrum SNI 03-1726-2003. Parameter yang dihasilkan dari analisis ini adalah perpindahan maksimum. Hasil analisis menunjukkan besarnya perpindahan maksimum yang dihasilkan oleh analisis time history secara umum tidak melebihi target perpindahan dari analisis pushover, hanya ada penyimpangan pada struktur SRPMM dengan percepatan Gempa Northridge dimana perpindahan yang dihasilkan melebihi target perpindahan maksimum dari analisis pushover. Level kinerja struktur yang dihasilkan keduanya berada diantara IO-LS. Sesuai dengan level kineri» vang dihasilkan, analisis statik pushover cukup rasional dan dapat diandalka†tuk evaluasi perilaku seismik dan dapat menggantikan analisis dinamik nonlinier riwayat waktu dalam perencanaan berbasis kinerja.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2012-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/185
10.26874/jt.vol11no2.185
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 1-11
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 1-11
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/185/68
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/186
2020-07-28T03:40:53Z
jt:RST
driver
Studi Banding Pemakaian Pasir Bekas dan Pasir Baru terhadap Karakteristik Cetakan Co2- Process
Studi Banding Pemakaian Pasir Bekas dan Pasir Baru terhadap Karakteristik Cetakan Co2- Process
Ambardi, Pradoto
Mulyana, Herna
Ganjar, Moh Adi
Cetakan CO2
waterglass
permeabilitas
jembatan ikat
Cetakan CO2
waterglass
permeabilitas
jembatan ikat
Didalam Industri pengecoran logam, pasir cetakan CO2-process hanya digunakan untuk sekali pakai. Hal tersebut menyebabkan jumlah pasir bekas menjadi sangat banyak dan akan mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diupayakan adanya proses reklamasi terhadap pasir bekas cetakan CO2. Oleh karena itu pada kesempatan ini dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik cetakan cetakan CO2 yang menggunakan pasir bekas dan pasir baru dengan variasi jumlah bahan pengikat sebanyak 3, 4, dan 5% dari berat pasir.
Permukaan cetakan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas juga terlihat lebih kasar dibandingkan dengan pasir baru karena ukuran rata-rata butir pasir bekas (0,4 mm) lebih besar dibandingkan dengan pasir baru (0,27 mm). Peningkatan kandungan waterglass menyebabkan kekuatan cetakan pasir bekas maupun pasir baru meningkat, tetapi permeabilitas cetakan menjadi turun. Permeabilitas dan kekuatan tekan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas jauh lebih rendah jika bibandingkan dengan pasir baru.
Didalam Industri pengecoran logam, pasir cetakan CO2-process hanya digunakan untuk sekali pakai. Hal tersebut menyebabkan jumlah pasir bekas menjadi sangat banyak dan akan mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diupayakan adanya proses reklamasi terhadap pasir bekas cetakan CO2. Oleh karena itu pada kesempatan ini dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik cetakan cetakan CO2 yang menggunakan pasir bekas dan pasir baru dengan variasi jumlah bahan pengikat sebanyak 3, 4, dan 5% dari berat pasir.
Permukaan cetakan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas juga terlihat lebih kasar dibandingkan dengan pasir baru karena ukuran rata-rata butir pasir bekas (0,4 mm) lebih besar dibandingkan dengan pasir baru (0,27 mm). Peningkatan kandungan waterglass menyebabkan kekuatan cetakan pasir bekas maupun pasir baru meningkat, tetapi permeabilitas cetakan menjadi turun. Permeabilitas dan kekuatan tekan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas jauh lebih rendah jika bibandingkan dengan pasir baru.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2012-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/186
10.26874/jt.vol11no2.186
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 12-18
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 12-18
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/186/69
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/187
2020-07-28T03:37:30Z
jt:RST
driver
Perancangan Sistem Informasi dengan Pendekatan Enterprise Resource Planning (ERP) Sebagai Pendukung Keputusan Pada Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi
Perancangan Sistem Informasi dengan Pendekatan Enterprise Resource Planning (ERP) Sebagai Pendukung Keputusan Pada Penilaian Kinerja Pegawai Berbasis Kompetensi
Mutaqien, Zaenal
Enterprise Resource Planning
Data Base
Gap
Enterprise Resource Planning
Data Base
Gap
Divisi Regional III (DIVRE III) PT. TELKOM merupakan perusahaan yang mempunyai misi menjamin semua pelanggannya memperoleh layanan terbaik dalam bentuk kemudahan, kualitas produk maupun jaringan disertai harga yang kompetitif. Maka peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting. SDM yang terkait harus memiliki kompetensi kinerja yang tinggi agar mampu menyesuaikan
dengan misi yang ada pada Divre III.
Kompetensi pegawai dapat disesuaikan dengan kondisi kerjanya, dengan memberikan penilaian yang dilakukan oleh atasan, rekan sejawat dan bawahan (penilaian kompetensi dengan 360). Setelah melakukan penilaian maka, manager dapat melakukan tindakan pengambilan keputusan berupa pelatihan. Agar dapat secara produktif dan profesional dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yang sedang dijabatnya, sehingga dibutuhkan sistem informasi yang dapat digunakan secara efektif dan efisien karena terdapat beberapa elemen/fungsi bisnis yang harus terintegrasi secara praktis/efisien.
Pada penelitian ini digunakan metode Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai konsep yang dapat mengintegrasikan beberapa elemen yang terdapat dalam suatu sistem ke dalam sebuah data base tunggal yang dalam hal ini peneliti akan mengimplementasikannya pada bidang jasa telekomunikasi khusus untuk melakukan penilaian kompetensi sumber daya manusia dengan studi kasus di Unit Kerja SDM Divisi Regional III PT. Telkom.
Adapun output penelitian ini menghasilkan rancangan sistem informasi yang terintegrasi pada sistem kajian yaitu unit SDM DIVRE III PT.Telkom untuk sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) pada penilaian kinerja pegawai dengan basis kompetensi yang pada akhirnya dinyatakan dalam ukuran nilai Gap dengan pengklasifikasian sebagai berikut :
» Mutasi dengan nilai Gap «-1,2
- Bertahan dengannilai -1,2 «- Gap «-0,4
- Training| dengannilai -0,4 «- Gap « t0,4
- Training Il dengan nilai t0,4 «- Gap « 1,2. Artinya, tahap ini dilakukan untuk penyempurnaan kompetensi.
- Dipromosikan dengan nilai 'Gap ?- #1,2 K1. Artinya pegawai memperoleh kesempatan untuk dipromosikan agar dapat memperoleh kenaikkan pangkat.
Divisi Regional III (DIVRE III) PT. TELKOM merupakan perusahaan yang mempunyai misi menjamin semua pelanggannya memperoleh layanan terbaik dalam bentuk kemudahan, kualitas produk maupun jaringan disertai harga yang kompetitif. Maka peranan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting. SDM yang terkait harus memiliki kompetensi kinerja yang tinggi agar mampu menyesuaikan
dengan misi yang ada pada Divre III.
Kompetensi pegawai dapat disesuaikan dengan kondisi kerjanya, dengan memberikan penilaian yang dilakukan oleh atasan, rekan sejawat dan bawahan (penilaian kompetensi dengan 360). Setelah melakukan penilaian maka, manager dapat melakukan tindakan pengambilan keputusan berupa pelatihan. Agar dapat secara produktif dan profesional dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yang sedang dijabatnya, sehingga dibutuhkan sistem informasi yang dapat digunakan secara efektif dan efisien karena terdapat beberapa elemen/fungsi bisnis yang harus terintegrasi secara praktis/efisien.
Pada penelitian ini digunakan metode Enterprise Resource Planning (ERP) sebagai konsep yang dapat mengintegrasikan beberapa elemen yang terdapat dalam suatu sistem ke dalam sebuah data base tunggal yang dalam hal ini peneliti akan mengimplementasikannya pada bidang jasa telekomunikasi khusus untuk melakukan penilaian kompetensi sumber daya manusia dengan studi kasus di Unit Kerja SDM Divisi Regional III PT. Telkom.
Adapun output penelitian ini menghasilkan rancangan sistem informasi yang terintegrasi pada sistem kajian yaitu unit SDM DIVRE III PT.Telkom untuk sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) pada penilaian kinerja pegawai dengan basis kompetensi yang pada akhirnya dinyatakan dalam ukuran nilai Gap dengan pengklasifikasian sebagai berikut :
» Mutasi dengan nilai Gap «-1,2
- Bertahan dengannilai -1,2 «- Gap «-0,4
- Training| dengannilai -0,4 «- Gap « t0,4
- Training Il dengan nilai t0,4 «- Gap « 1,2. Artinya, tahap ini dilakukan untuk penyempurnaan kompetensi.
- Dipromosikan dengan nilai 'Gap ?- #1,2 K1. Artinya pegawai memperoleh kesempatan untuk dipromosikan agar dapat memperoleh kenaikkan pangkat.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2012-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/187
10.26874/jt.vol11no2.187
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 19-33
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 19-33
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/187/70
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/188
2020-07-28T04:14:34Z
jt:RST
driver
Usulan Strategi Bersaing Jasa Pengiriman Paket PT. POS Indonesia (Studi Kasus di UPT PT. POS Indonesia II BANDUNG)
Usulan Strategi Bersaing Jasa Pengiriman Paket PT. POS Indonesia (Studi Kasus di UPT PT. POS Indonesia II BANDUNG)
Febriansyah, Ferry
Yuniarto, Paulus
Mutaqien, Zaenal
Industry Attractiveness
Business Power
Customer Satisfaction
Competitive Strategy
Industry Attractiveness
Business Power
Customer Satisfaction
Competitive Strategy
As a BUMN in postal industry, PT. Pos Indonesia claimed to be survived in nowadays competition and also be able to give contribution to the government. To make it happen, it needs competitive strategy that match to the existing business, so that business can achieve the corporate goals. Strategies that will be conducted are correlated to the company's internal and external environment, including customer satisfaction. So with the analysis of environment and customer satisfaction, later on the company will be able to adapt for the change that happen in its business environment to its internal condition. Those things that make the writer recommend an appropriate formula of company's strategy that suitable with the internal and external condition of the company.To gather information about internal and external condition of the company, the writer uses a previous guestioner. With this guestioner, the writer knows the internal factors that strengths and weaknesses for the company and the external factors that could be either opportunities or threats to company. To know how big that environment influenced, we conducted a rating for those factors so we can know the company business position. This position can be known from GE (General Electric) Matrix which combined the industry attractiveness with business power. To know the customer satisfaction we use CSI (Customer Satisfaction Index), CSGI (Customer Satisfaction Gap Index), CSI Boxes, and Importance-Performance Matrix. With those things, we can formulate a competitive strategy that match to the company business environment.The result of this research, we know that business position of the company is on the selective growth level. About the customer satisfaction, the customer felt guit satisfy for the service that PT. Pos Indonesia gave with 63,38%of CSI. But if it's compared with Tiki, the guality service of PT. Pos Indonesia still loose.Aspect Industry Attractiveness, Score 3.82. Aspect Business Power, Score 3.61.The conclusion of this whole research is the formulating of business and functional level strategy. The formulated business strategies are growth strategy consist of market penetration, innovations, concentrations and alliance strategy. The functional strategies are the reduction of business strategies. The functional strategy conducted in marketing and distribution, operation, human resource, and financial section.
As a BUMN in postal industry, PT. Pos Indonesia claimed to be survived in nowadays competition and also be able to give contribution to the government. To make it happen, it needs competitive strategy that match to the existing business, so that business can achieve the corporate goals. Strategies that will be conducted are correlated to the company's internal and external environment, including customer satisfaction. So with the analysis of environment and customer satisfaction, later on the company will be able to adapt for the change that happen in its business environment to its internal condition. Those things that make the writer recommend an appropriate formula of company's strategy that suitable with the internal and external condition of the company.To gather information about internal and external condition of the company, the writer uses a previous guestioner. With this guestioner, the writer knows the internal factors that strengths and weaknesses for the company and the external factors that could be either opportunities or threats to company. To know how big that environment influenced, we conducted a rating for those factors so we can know the company business position. This position can be known from GE (General Electric) Matrix which combined the industry attractiveness with business power. To know the customer satisfaction we use CSI (Customer Satisfaction Index), CSGI (Customer Satisfaction Gap Index), CSI Boxes, and Importance-Performance Matrix. With those things, we can formulate a competitive strategy that match to the company business environment.The result of this research, we know that business position of the company is on the selective growth level. About the customer satisfaction, the customer felt guit satisfy for the service that PT. Pos Indonesia gave with 63,38% of CSI. But if it's compared with Tiki, the guality service of PT. Pos Indonesia still loose.Aspect Industry Attractiveness, Score 3.82. Aspect Business Power, Score 3.61.The conclusion of this whole research is the formulating of business and functional level strategy. The formulated business strategies are growth strategy consist of market penetration, innovations, concentrations and alliance strategy. The functional strategies are the reduction of business strategies. The functional strategy conducted in marketing and distribution, operation, human resource, and financial section.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2012-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/188
10.26874/jt.vol11no2.188
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 34-44
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 34-44
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/188/71
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/189
2020-07-28T04:37:30Z
jt:RST
driver
Evaluasi Teknologi Sistem Informasi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan Metode Teknometrik
Evaluasi Teknologi Sistem Informasi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan Metode Teknometrik
Rasyid, Mast
S, R Rohmat
Mutaqien, Zaenal
BPR
Information Technology
Technometric
Technolo
BPR
Information Technology
Technometric
Technolo
Information Technology (IT) is supporting factor in applying of information system representing an organizational solution and management to solve problems of management. These days adjustment of technology of information have clear away various area, including banking area. Special regarding small scale banking area like Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adjustment of technology information just conducted at last some years. Unhappily the applying does not follow with evaluation to know technological contribution at their business.
By using model of tachometric developed by Asian United Nation-Economic Social Commission for and Pacific(UN-ESCAP), hence can be calculated by technological contribution pursuant to four technological component that is: teknoware, humanware, infoware and orgaware.
Trouble-Shooting phase start from phase identify especial item of coherent technological component at information technology of BPR, continued with compilation of assessment criterion and procedure to technological item, and identify relevant responder. Implementation tachometric model on this phase. After process identify, data collecting through admission filling three kinds of questioner, that is: questioner degree of sophistication, questioner assessment of recent sophisticated storey/State of the Art (SOA), and matrix questioner comparison form a pair. Third of the questioner compiled and filled by using justification all relevant responder.
From this research is known that approach of model of tachometric represent approach which is practical and can find weakness and strength at technological component of information technology facility wearied by BPR Sukabumi HQ. Value Contribution of each technological component is 0,707 for teknoware, 0,662 for humanware, 0,563 for infoware and 0,512 for orgaware. With the data obtained by result of technological contribution coefficient (TCC) equal to 0,607 showing information technology payload storey of BPR on course goodness. Nevertheless, technological component infoware and orgaware reside in below of TCC. Therefore, the components become furthermore repair priority.
Information Technology (IT) is supporting factor in applying of information system representing an organizational solution and management to solve problems of management. These days adjustment of technology of information have clear away various area, including banking area. Special regarding small scale banking area like Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adjustment of technology information just conducted at last some years. Unhappily the applying does not follow with evaluation to know technological contribution at their business.
By using model of tachometric developed by Asian United Nation-Economic Social Commission for and Pacific(UN-ESCAP), hence can be calculated by technological contribution pursuant to four technological component that is: teknoware, humanware, infoware and orgaware.
Trouble-Shooting phase start from phase identify especial item of coherent technological component at information technology of BPR, continued with compilation of assessment criterion and procedure to technological item, and identify relevant responder. Implementation tachometric model on this phase. After process identify, data collecting through admission filling three kinds of questioner, that is: questioner degree of sophistication, questioner assessment of recent sophisticated storey/State of the Art (SOA), and matrix questioner comparison form a pair. Third of the questioner compiled and filled by using justification all relevant responder.
From this research is known that approach of model of tachometric represent approach which is practical and can find weakness and strength at technological component of information technology facility wearied by BPR Sukabumi HQ. Value Contribution of each technological component is 0,707 for teknoware, 0,662 for humanware, 0,563 for infoware and 0,512 for orgaware. With the data obtained by result of technological contribution coefficient (TCC) equal to 0,607 showing information technology payload storey of BPR on course goodness. Nevertheless, technological component infoware and orgaware reside in below of TCC. Therefore, the components become furthermore repair priority.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2012-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/189
10.26874/jt.vol11no2.189
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 11 No. 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 45-55
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 11 No 2 (2012): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 45-55
2580-2615
10.26874/jt.vol11no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/189/72
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/190
2021-07-26T22:08:56Z
jt:RST
driver
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan Gedung dengan Tahap HIRADC
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan Gedung dengan Tahap HIRADC
Yuni, Ni Kadek Sri Ebtha
I Nyoman Suardika
I Wayan Sudiasa
proyek konstruksi
K3
risiko proyek
konstruksi gedung
construction projects
occupational health and safety
project risks
building construction projects
One of the risks that occur in construction projects comes from aspects of occupational safety and health. Therefore, it is necessary to identify the risks that may occur and determine controls so that these risks can be minimized. The research was conducted on building construction projects on structural and architectural works. From the research there are 36 risks the level of priority 1 that causes the impact of death and permanent injury, priority level 2 as many as 20 risks that fall into the medium category, and priority level 3 as much as 26 risks that fall into the low and mild category. The main priority sequence of work that must be controlled is basement walls and floor plates, roof, wall, structural columns, reinforced concrete structures for foundations and floors, railing work, swimming pool structures, ceiling work, and door window. These risks are controlled by engineering technique with methods, regulating electric lines, working in good lighting, conducting periodic checks on electrical installations and tools, by providing warning signs, using work shoes, helmets, gloves, safety belt, work shoes.
Salah satu risiko yang terjadi pada proyek konstruksi bersumber dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi terhadap risiko yang mungkin terjadi dan menentukan pengendalian agar risiko tersebut bisa diminimalisasi. Penelitian dilakukan pada proyek konstruksi gedung pada pekerjaan struktur dan arsitektur. Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat 36 risiko yang berada pada tingkat prioritas 1 yang menyebabkan dampak kematian dan cedera permanen, prioritas tingkat 2 sebanyak 20 risiko yang masuk dalam kategori sedang, dan prioritas tingkat 3 sebanyak 26 risiko yang masuk dalam kategori rendah dan ringan. Adapun urutan prioritas utama pekerjaan yang harus dikendalikan adalah pekerjaan dinding dan plat lantai dasar basement, pekerjaan atap, pekerjaan dinding, pekerjaan dinding dan kolom struktural, struktur beton bertulang pondasi dan lantai, pekerjaan railing, struktur kolam renang, pekerjaan plafond, dan pekerjaan pintu jendela. Risiko-risiko tersebut dikendalikan dengan rekayasa teknik dengan metode kerja yang baik, mengatur jalur listrik, bekerja dengan penerangan yang baik, melakukan pengecekan berkala pada instalasi listrik dan alat, APK dengan memberikan rambu peringatan, APD dengan menggunakan sepatu kerja, helm, sarung tangan, safety belt, sepatu kerja.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2021-06-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/190
10.26874/jt.vol20no1.190
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 11-20
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 20 No 1 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 11-20
2580-2615
10.26874/jt.vol20no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/190/202
Copyright (c) 2021 Ni Kadek Sri Ebtha Yuni, I Nyoman Suardika, I Wayan Sudiasa
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/193
2022-07-04T20:46:08Z
jt:RST
driver
Analisis Pengaruh Variasi Diameter Driven Pulley Terhadap Output Kecepatan Putar dan Torsi Akhir pada Trainer Transmisi Toyota Kijang Innova E 2.0 M/T
Analisis Pengaruh Variasi Diameter Driven Pulley Terhadap Output Kecepatan Putar dan Torsi Akhir pada Trainer Transmisi Toyota Kijang Innova E 2.0 M/T
Diharja, Febri Panji
Mochammad Arif Irfa’i
Mohammad Munib Rosadi
Final Torque
Output Rotational Speed
Driven Pulley Size
Torsi Akhir
Output Kecepatan Putar
Ukuran Driven Pulley
Pulley is a receiver or converter of rotary power and moment of force associated with each other using a v-belt, while the transmission is a mechanism to convert power from input power to produce variable output power. Torque and RPM are affected by gear ratio or pulley size. The size of pulley on the input shaft also greatly influences torque and RPM. Where necessary to do a trial-driven pulley size. Therefore, this research was conducted to determine the effect of driven pulley size on the output rotational speed and final torque of driven pulley size used. This research uses 3 kinds of driven pulley sizes. Driven pulley 1 (150 mm), the highest torque is 1013.23 Nm and the highest output rotational speed is 1339.5 rpm. In driven pulley 2 (200 mm), the highest torque is 1350.97 Nm and the highest output rotational speed is 1004.62 rpm. While driven pulley 3 (250 mm), the highest torque is 1688.74 Nm, and the highest output rotational speed is 803.7 rpm. In the ANOVA test results, there were no significant differences between the three of pulley diameter variation, indicated by the Sig. 0.395 for output rotational speed and Sig. 0.491 for final torque.
Pulley merupakan alat penerima atau pengubah tenaga putar dan momen gaya yang berhubung satu sama lain menggunakan v-belt, sedangkan transmisi merupakan mekanisme pengkonversi tenaga dari tenaga input menghasilkan tenaga output yang bervariasi. Torsi (momen gaya) dan kecepatan putar dipengaruhi oleh perbandingan gigi atau ukuran pulley. Ukuran pulley pada poros input juga sangat mempengaruhi torsi dan RPM. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan sebuah uji coba ukuran driven pulley. Maka dilakukannya penelitian ini untuk mengamati pengaruh ukuran driven pulley terhadap output kecepatan putar dan torsi akhir dari ukuran driven pulley yang digunakan. Penelitian ini memakai 3 macam ukuran driven pulley. Driven pulley 1 (150 mm), torsi tertinggi diperoleh 1013,23 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 1339,5 rpm. Pada driven pulley 2 (200 mm), torsi tertinggi diperoleh 1350,97 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 1004,62 rpm. Sedangkan driven pulley 3 (250 mm), torsi tertinggi diperoleh 1688,74 Nm dan output kecepatan putar tertinggi sebesar 803,7 rpm. Pada hasil uji ANOVA tidak terdapat perbedaan signifikan antara ketiga variasi diameter pulley, ditunjukkan nilai Sig. 0,395 untuk output kecepatan putar dan Sig. 0,491 untuk torsi akhir.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2022-07-05
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/193
10.55893/jt.vol21no1.193
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 21 No. 1 (2022): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 32-41
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 21 No 1 (2022): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 32-41
2580-2615
10.55893/jt.vol21no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/193/222
Copyright (c) 2022 Febri Panji Diharja, Mochammad Arif Irfa’i, Mohammad Munib Rosadi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/194
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Pengontrolan Kecepatan dan Arah Putaran Motor Servo DC dengan Bantuan Personal Komputer (PC) dan Interface
Pengontrolan Kecepatan dan Arah Putaran Motor Servo DC dengan Bantuan Personal Komputer (PC) dan Interface
Wiranegara, Haruman
Personal Computer (PC) yang sekarang ini banyak digunakan untuk kebutuhan pengetikan atau penggambaran, bisa juga digunakan untuk keperluan pengendalian sebuah mesin, namun PC tersebut tidak dapat langsung digunakan, akan tetapi harus dilengkapi dengan perangkat-perangkat lain yang dikhususkan untuk mengendalikan mesin tersebut, kelengkapan itu antara lain adalah hardware interface, software, dan beberapa kelengkapan lain berupa komponen-komponen pada mesin yang dikendalikan oleh PC. Motor servo DC adalah salah satu penggerak yang banyak sekali digunakan pada sebuah mesin, untuk pengontrolan kecepatannya dapat digunakan PC sebagai perangkat pengendali.
Personal Computer (PC) yang sekarang ini banyak digunakan untuk kebutuhan pengetikan atau penggambaran, bisa juga digunakan untuk keperluan pengendalian sebuah mesin, namun PC tersebut tidak dapat langsung digunakan, akan tetapi harus dilengkapi dengan perangkat-perangkat lain yang dikhususkan untuk mengendalikan mesin tersebut, kelengkapan itu antara lain adalah hardware interface, software, dan beberapa kelengkapan lain berupa komponen-komponen pada mesin yang dikendalikan oleh PC. Motor servo DC adalah salah satu penggerak yang banyak sekali digunakan pada sebuah mesin, untuk pengontrolan kecepatannya dapat digunakan PC sebagai perangkat pengendali.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/194
10.26874/jt.vol1no1.194
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 10-20
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 10-20
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/194/75
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/195
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Ekstraksi Khitin dari Kulit Udang
Ekstraksi Khitin dari Kulit Udang
Rosita, Rosita
Arty, Wina Wibawa
Harsanti, Mining
Usaha pemanfaatan limbah kulit udang sampai saat ini belum maksimal, padahal dalam kulit udang terdapat senyawa yang sangat bermanfaat yaitu khitin. Kandungan khitin dalam kulit udang pada umumnya sekitar 20%. Khitin merupakan sumber polisakarida potensial dan mulai dikembangkan untuk aplikasi di bidang agrikultur, biomedis, farmasi, bioteknologi dan proses pemisahan dengan membran. Khitin adalah polimer alam sejenis polisakarida yang mempunyai berat molekul rata-rata 1,2.105 g/mol dan nama kimia 2 — Asetamida — 2 — deoksi — D — Glukopiranosa
Pada kulit udang, khitin bergabung dengan mineral dan protein dalam fasa padat. Untuk mendapatkan khitin maka campuran tersebut dipisahkan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut cair (Ekstraksi Padat Cair). Pada proses ekstraksi ini terdapat reaksi demineralisasi dan reaksi deproteinasi. Kandungan mineral utama yang terdapat pada kulit udang adalah CaCO3, yang dapat dihilangkan dengan cara direaksikan dengan larutan HCI. Reaksi ini berjalan secara maksimum pada konsentrasi larutan HCI 1 M, temperatur operasi 70oC, waktu reaksi 1 jam.
Setelah proses demineralisasi, kulit udang tersebut diharapkan hanya mengandung protein dan khitin. Ekstraksi dilanjutkan ketahap deproteinasi untuk menghilangkan protein yang banyaknya sekitar 28%. Protein ini dapat dihilangkan dengan cara direaksikan dengan larutan NaOH. Reaksi berjalan secara maksimum pada konsentrasi larutan NaOH 4 M, temperatur operasi 70oC, waktu reaksi I jam. Setelah melalui proses tersebut maka didapatkan khitin dengan perolehan sekitar 17,5%.
Usaha pemanfaatan limbah kulit udang sampai saat ini belum maksimal, padahal dalam kulit udang terdapat senyawa yang sangat bermanfaat yaitu khitin. Kandungan khitin dalam kulit udang pada umumnya sekitar 20%. Khitin merupakan sumber polisakarida potensial dan mulai dikembangkan untuk aplikasi di bidang agrikultur, biomedis, farmasi, bioteknologi dan proses pemisahan dengan membran. Khitin adalah polimer alam sejenis polisakarida yang mempunyai berat molekul rata-rata 1,2.105 g/mol dan nama kimia 2 — Asetamida — 2 — deoksi — D — Glukopiranosa
Pada kulit udang, khitin bergabung dengan mineral dan protein dalam fasa padat. Untuk mendapatkan khitin maka campuran tersebut dipisahkan dengan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut cair (Ekstraksi Padat Cair). Pada proses ekstraksi ini terdapat reaksi demineralisasi dan reaksi deproteinasi. Kandungan mineral utama yang terdapat pada kulit udang adalah CaCO3, yang dapat dihilangkan dengan cara direaksikan dengan larutan HCI. Reaksi ini berjalan secara maksimum pada konsentrasi larutan HCI 1 M, temperatur operasi 70oC, waktu reaksi 1 jam.
Setelah proses demineralisasi, kulit udang tersebut diharapkan hanya mengandung protein dan khitin. Ekstraksi dilanjutkan ketahap deproteinasi untuk menghilangkan protein yang banyaknya sekitar 28%. Protein ini dapat dihilangkan dengan cara direaksikan dengan larutan NaOH. Reaksi berjalan secara maksimum pada konsentrasi larutan NaOH 4 M, temperatur operasi 70oC, waktu reaksi I jam. Setelah melalui proses tersebut maka didapatkan khitin dengan perolehan sekitar 17,5%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/195
10.26874/jt.vol1no1.195
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 21-25
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 21-25
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/195/76
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/196
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Karakterisasi Konveks Melalui Pertidaksamaan Matriks Non Linier pada Analisis Stabilitas Kendali H∞ untuk Sistem Non Linier
Karakterisasi Konveks Melalui Pertidaksamaan Matriks Non Linier pada Analisis Stabilitas Kendali H∞ untuk Sistem Non Linier
Najmurrokhman, Asep
Kendali H∞
Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Stabilitas Asimtotik
Penguatan-L2 Karakterisasi
Kendali H∞
Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Stabilitas Asimtotik
Penguatan-L2 Karakterisasi
In this paper, stability analysis of nonlinear systems is considered. Existence of Lyapunov function as stability guarantee for a class of nonlinear systems is characterized in terms of nonlinear matrix inequalities which result in convex feasibility problems. A numerical example will be shown for clarity this method. The issue of solutions to these nonlinear matrix inequalities is proposed.
Pada makalah ini akan dipaparkan analisis stabilitas sistem non linier. Keberadaan fungsi Lyapunov yang menjamin stabilitas sebuah kelas sistem non linier dikarakterisasi dengan pertidaksamaan matriks non linier (PMNL) yang menghasilkan masalah kelayakan konveks. Sebuah contoh numerik diperlihatkan untuk memberikan kejelasan tentang metode yang dipaparkan pada makalah ini. Isu seputar tentang solusi pertidaksamaan matrik non linier akan dipaparkan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/196
10.26874/jt.vol1no1.196
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 26-32
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 26-32
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/196/77
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/197
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Petunjuk Desain Hidraulis Bendung dan Pelimpah Tipe Gergaji (TIPE MDG)
Petunjuk Desain Hidraulis Bendung dan Pelimpah Tipe Gergaji (TIPE MDG)
Memed, Moch
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/197
10.26874/jt.vol1no1.197
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 33-46
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 33-46
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/197/78
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/198
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Penggunaan Natrium Cloride (NaCl) sebagai Alternatif Bahan Pengganti Nikel Cloride (NiCl2) pada Proses Pelapisanan Nikel
Penggunaan Natrium Cloride (NaCl) sebagai Alternatif Bahan Pengganti Nikel Cloride (NiCl2) pada Proses Pelapisanan Nikel
Putra, Adi Ganda
Pawawoi, Pawawoi
Pelapisan nikel mengkilap (Bright Nikel Electroplating) merupakan salah satu pelapisan yang banyak dipakai di Industri-industri kecil baik berupa sebagai lapisan dasar maupun untuk lapisan akhir. Kendala utama yang dihadapi adalah bahan-bahan larutan yang relatif mahal dan keberadaannya di pasar yang terbatas. Salah satu bahan yang mahal adalah NiCl2 dengan penggunaanya yang relatif lebih besaar dibanding bahan yang lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dapat atau tidaknya digunakan NaCl sebagai bahan pengganti dari NiCI2 dengan menggunakan kondisi pelapsisan yang konstan (temperatur, rapat arus, dan pH semua konstan). Dari hasil penelitian didapatkan bahan NaCI dapat menggantikan NiCI, dengan melihat tampak rupa, ketebalan, kekerasan dan daya lekat dari lapisan. Dari tampak rupa lapisan kedua-duanya menghasilkan lapisan mengkilap dengan ketebalan yang hampir sama (±56,3 : 50,1 µm), kekerasan yang tidak jauh berbeda (534,3 : 518,8 HK) serta daya lekaat lapisan yang masksimal (tidak mengelupas).
Pelapisan nikel mengkilap (Bright Nikel Electroplating) merupakan salah satu pelapisan yang banyak dipakai di Industri-industri kecil baik berupa sebagai lapisan dasar maupun untuk lapisan akhir. Kendala utama yang dihadapi adalah bahan-bahan larutan yang relatif mahal dan keberadaannya di pasar yang terbatas. Salah satu bahan yang mahal adalah NiCl2 dengan penggunaanya yang relatif lebih besaar dibanding bahan yang lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dapat atau tidaknya digunakan NaCl sebagai bahan pengganti dari NiCI2 dengan menggunakan kondisi pelapsisan yang konstan (temperatur, rapat arus, dan pH semua konstan). Dari hasil penelitian didapatkan bahan NaCI dapat menggantikan NiCI, dengan melihat tampak rupa, ketebalan, kekerasan dan daya lekat dari lapisan. Dari tampak rupa lapisan kedua-duanya menghasilkan lapisan mengkilap dengan ketebalan yang hampir sama (±56,3 : 50,1 µm), kekerasan yang tidak jauh berbeda (534,3 : 518,8 HK) serta daya lekaat lapisan yang masksimal (tidak mengelupas).
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/198
10.26874/jt.vol1no1.198
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 47-51
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 47-51
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/198/79
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/199
2020-08-04T04:18:27Z
jt:RST
driver
Pemimpin, Pengelola, Fasilitator
Pemimpin, Pengelola, Fasilitator
Sast, Jahny
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/199
10.26874/jt.vol1no1.199
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 52-55
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 1 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 52-55
2580-2615
10.26874/jt.vol1no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/199/80
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/200
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Aplikasi Group Technology Pada Perancangan Alat Bantu Pegang (Fixture) untuk Proses Pembuatan Komponen: Studi Kasus Perancangan fixture untuk pembuatan komponen pesawat di PT DI
Aplikasi Group Technology Pada Perancangan Alat Bantu Pegang (Fixture) untuk Proses Pembuatan Komponen: Studi Kasus Perancangan fixture untuk pembuatan komponen pesawat di PT DI
Yusuf, Edhy
P, Gianti
Sujatmiko, M
Wahyudin, C
Hamid, R J
Tahapan penting pada proses produksi komponen di suatu industri manufaktur adalah proses perancangan dan pembuatan fixture yang menjadi prasyarat untuk terlaksananya proses pembuatan komponen tersebut. Industri manufaktur sering menghadapi masalah dalam perancangan dan pembuatan fixture, karena untuk setiap pesanan komponen yang baru diterima harus dirancang dan dibuat fixturenya. Kegiatan perancangan fixture membutuhkan keahlian yang spesifik dan waktu yang panjang, yang berimplikasi pada lead time pembuatan komponen yang panjang.
Suatu komponen sering memiliki kesamaan bentuk geometris dengan komponen yang lain, sehingga fixture yang digunakan untuk proses pemesinan komponen-komponen tersebut pun sering memiliki kesamaan. Fixture yang dirancang sangat berkaitan dengan jenis dan bentuk geometri komponen yang dibuat (bentuk, ukuran), jenis material sertra proses pengerjaan dan jenis pemesinan yang diperlukan. Kesamaan bentuk geometris komponen (produk) dan sifat-sifat lain yang berimplikasi pada kesamaan bentuk fixture yang digunakan diduga dapat digunakan untuk menyederhanakan proses perancangan fixture, yaitu dengan mengelompokkan komponen (produk) yang dibuat dengan menggunakan pendekatan group technology.
Penggunaan pendekatan group technology akan memudahkan perancangan fixture yang dibutuhkan, karena tidak perlu semua tahapan perancangan dilakukan. Pesanan untuk komponen baru yang diterima suatu industri manufaktur dikelompokkan ke dalam kelompok yang sudah dibuat, dan pada setiap kelompok tersebut telah diuraikan bentuk geometri dasarnya, jenis materialnya dan berbagai sifat yang menunjukkan kesamaan. Untuk setiap sifat tersebut (bentuk dasar geometri, jenis material, dsb) ditentukan bentuk fixturenya yang tepat. Oleh karenanya, proses perancangan fixture untuk komponen yang baru diterima dilakukan dengan mengkombinasikan bentuk dasar fixture yang telah dibuat untuk kelompok yang bersangkutan.
Penelitian aplikasi group technology pada perancangan fixture telah dilakukan untuk komponen pesawat terbang N250 dan Boeing 737, dan memberikan waktu perancangan Jixture yang lebih pendek dibandingkan dengan perancangan tanpa menggunakan pendekatan group technology. Pendekatan ini diduga dapat juga digunakan untuk perancangan fixture pada industri manufaktur pembuat komponen umumnya, termasuk pada industri kecil pembuat komponen.
Tahapan penting pada proses produksi komponen di suatu industri manufaktur adalah proses perancangan dan pembuatan fixture yang menjadi prasyarat untuk terlaksananya proses pembuatan komponen tersebut. Industri manufaktur sering menghadapi masalah dalam perancangan dan pembuatan fixture, karena untuk setiap pesanan komponen yang baru diterima harus dirancang dan dibuat fixturenya. Kegiatan perancangan fixture membutuhkan keahlian yang spesifik dan waktu yang panjang, yang berimplikasi pada lead time pembuatan komponen yang panjang.
Suatu komponen sering memiliki kesamaan bentuk geometris dengan komponen yang lain, sehingga fixture yang digunakan untuk proses pemesinan komponen-komponen tersebut pun sering memiliki kesamaan. Fixture yang dirancang sangat berkaitan dengan jenis dan bentuk geometri komponen yang dibuat (bentuk, ukuran), jenis material sertra proses pengerjaan dan jenis pemesinan yang diperlukan. Kesamaan bentuk geometris komponen (produk) dan sifat-sifat lain yang berimplikasi pada kesamaan bentuk fixture yang digunakan diduga dapat digunakan untuk menyederhanakan proses perancangan fixture, yaitu dengan mengelompokkan komponen (produk) yang dibuat dengan menggunakan pendekatan group technology.
Penggunaan pendekatan group technology akan memudahkan perancangan fixture yang dibutuhkan, karena tidak perlu semua tahapan perancangan dilakukan. Pesanan untuk komponen baru yang diterima suatu industri manufaktur dikelompokkan ke dalam kelompok yang sudah dibuat, dan pada setiap kelompok tersebut telah diuraikan bentuk geometri dasarnya, jenis materialnya dan berbagai sifat yang menunjukkan kesamaan. Untuk setiap sifat tersebut (bentuk dasar geometri, jenis material, dsb) ditentukan bentuk fixturenya yang tepat. Oleh karenanya, proses perancangan fixture untuk komponen yang baru diterima dilakukan dengan mengkombinasikan bentuk dasar fixture yang telah dibuat untuk kelompok yang bersangkutan.
Penelitian aplikasi group technology pada perancangan fixture telah dilakukan untuk komponen pesawat terbang N250 dan Boeing 737, dan memberikan waktu perancangan Jixture yang lebih pendek dibandingkan dengan perancangan tanpa menggunakan pendekatan group technology. Pendekatan ini diduga dapat juga digunakan untuk perancangan fixture pada industri manufaktur pembuat komponen umumnya, termasuk pada industri kecil pembuat komponen.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/200
10.26874/jt.vol1no2.200
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 56-62
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 56-62
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/200/81
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/201
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Analisis Kekuatan Lelah Pegas Sekunder Bogie NT-60
Analisis Kekuatan Lelah Pegas Sekunder Bogie NT-60
Wiranegara, Haruman
Abdurahman, Muflih
Pegas (spring) adalah merupakan komponen yang sering digunakan dalam aplikasi teknik, seperti dalam teknik kereta api, teknik otomotif, dan lain sebagainya. Bogie NT-60 adalah komponen yang dipakai dalam kereta api, dimana pada Bogie tersebut terdapat banyak komponen diantaranya pegas. Jenis pegas yang dipakai yaitu pegas ulir (helical spring) yang menerima beban statik dan dinamik. Oleh karena itu pegas dituntut harus kuat terhadap kedua pembebanan ini.
Pegas (spring) adalah merupakan komponen yang sering digunakan dalam aplikasi teknik, seperti dalam teknik kereta api, teknik otomotif, dan lain sebagainya. Bogie NT-60 adalah komponen yang dipakai dalam kereta api, dimana pada Bogie tersebut terdapat banyak komponen diantaranya pegas. Jenis pegas yang dipakai yaitu pegas ulir (helical spring) yang menerima beban statik dan dinamik. Oleh karena itu pegas dituntut harus kuat terhadap kedua pembebanan ini.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/201
10.26874/jt.vol1no2.201
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 63-73
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 63-73
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/201/82
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/202
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Pemanfaatan Proses Ultrafiltrasi dalam Peningkatan Efisiensi Proses di Pabrik Gula
Pemanfaatan Proses Ultrafiltrasi dalam Peningkatan Efisiensi Proses di Pabrik Gula
Romli, Ate
S, I Putu Arcana E
Budianto, Ade
Nira
Klarifikasi
Konvensional
Ultrafiltrasi
Transmisi
Nira
Klarifikasi
Konvensional
Ultrafiltrasi
Transmisi
Pemurnian nira mentah di pabrik pada saat ini kebanyakan masih menggunakan proses klarifikasi konvensional. Proses ini kurang efisien karena membutuhkan energi yang cukup besar dan banyak menggunakan penambahan zat-zat kimia dalam proses klarifikasi yang mengakibatkan timbulnya limbah yang cukup besar. Energi yang besar ini digunakan untuk memanaskan nira, untuk menyediakan kebutuhan panas reaksi-reaksi kimia. Dengan hal tersebut perlu dicarikan proses alternatif yang bisa mengefisiensikan prosespengolahan gula. Proses alternatif yang digunakan diantaranya yaitu dengan memanfaatkan proses ultrafiltrasi.
Proses ultrafiltrasi ialah proses pemisahan dengan menggunakan membran. Cara kerja proses ini menggunakan prinsip pemisahan berdasarkan beda berat molekul, operasi dapat dilakukan pada suhu ruang dan Tekanan merupakan faktor yang akan menggerakkan pelarut dan spesi tertentu lewat pori-pori membran.
Pemurnian nira mentah dengan proses ultrafiltrasi dapat menghasilkan transmisi sebesar 98% dengan tansmisi non sukrosa 28% sedangkan proses pemurnian secara konvensional hanya menghasilkan transmisi sebesar 60%, dan transmisi non sukrosa 40%. Hal ini menunjukkan bahwa proses ultrafiltrasi cukup prosfektif untuk dipertimbangkan penggunaannya dalam industri pengolahan gula
Pemurnian nira mentah di pabrik pada saat ini kebanyakan masih menggunakan proses klarifikasi konvensional. Proses ini kurang efisien karena membutuhkan energi yang cukup besar dan banyak menggunakan penambahan zat-zat kimia dalam proses klarifikasi yang mengakibatkan timbulnya limbah yang cukup besar. Energi yang besar ini digunakan untuk memanaskan nira, untuk menyediakan kebutuhan panas reaksi-reaksi kimia. Dengan hal tersebut perlu dicarikan proses alternatif yang bisa mengefisiensikan prosespengolahan gula. Proses alternatif yang digunakan diantaranya yaitu dengan memanfaatkan proses ultrafiltrasi.
Proses ultrafiltrasi ialah proses pemisahan dengan menggunakan membran. Cara kerja proses ini menggunakan prinsip pemisahan berdasarkan beda berat molekul, operasi dapat dilakukan pada suhu ruang dan Tekanan merupakan faktor yang akan menggerakkan pelarut dan spesi tertentu lewat pori-pori membran.
Pemurnian nira mentah dengan proses ultrafiltrasi dapat menghasilkan transmisi sebesar 98% dengan tansmisi non sukrosa 28% sedangkan proses pemurnian secara konvensional hanya menghasilkan transmisi sebesar 60%, dan transmisi non sukrosa 40%. Hal ini menunjukkan bahwa proses ultrafiltrasi cukup prosfektif untuk dipertimbangkan penggunaannya dalam industri pengolahan gula
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/202
10.26874/jt.vol1no2.202
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 74-81
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 74-81
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/202/83
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/203
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Korelasi antara Nilai N-SPT dengan Nilai Kohesi dan Sudut Geser Dalam pada Tanah Lempung
Korelasi antara Nilai N-SPT dengan Nilai Kohesi dan Sudut Geser Dalam pada Tanah Lempung
Sabil, Ronni Ibnu
Wahyudin, Denny
Christian, Dian
Rizeka, Elbi Jagat
Nasution, Mohammad Dasuki
Nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah merupakan parameter kekuatan geser tanah (soil shear strength), yang sering digunakan di dalam perancangan bangunan yang berkaitan dengan bidang geoteknik. Nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah tersebut diperoleh melalui tes triaksial, yang memerlukan biaya peralatan, metoda, waktu yang besar. Di samping itu, akurasi data yang diperoleh akibat metoda pengambilan contoh tanah, sangat bergantung pada tingkat ketergangguan contoh tanah yang akan ditinjau.
Oleh karena itu perlu ditelusuri hubungan antara nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah dengan parameter kekuatan tanah yang dapat diperoleh melalui tes lapangan yang lebih sederhana serta tidak dipengaruhi oleh ketergangguan tanah akibat cara pengambilan contoh. Salah satu metoda praktis untuk mengetahui kekuatan tanah di lapangan (in situjadalah melalui Standard Penetration Test (SPT ). Dengan mengabaikan pengaruh riwayat pembebanan tanah, maka penelitian ini dilaksanakan untuk menelusuri hubungan antara sudut geser dalam tanah dan kohesi terhadap nilai N-SPT. Hasil studi penelitian terhadap tanah lempung jenis CH, dan OH, MH yang diambil dari Cibeber, Cimahi, Jawa Barat, menunjukkan adanya korelasi positif antara nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah terhadap N-SPT.
Nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah merupakan parameter kekuatan geser tanah (soil shear strength), yang sering digunakan di dalam perancangan bangunan yang berkaitan dengan bidang geoteknik. Nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah tersebut diperoleh melalui tes triaksial, yang memerlukan biaya peralatan, metoda, waktu yang besar. Di samping itu, akurasi data yang diperoleh akibat metoda pengambilan contoh tanah, sangat bergantung pada tingkat ketergangguan contoh tanah yang akan ditinjau.
Oleh karena itu perlu ditelusuri hubungan antara nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah dengan parameter kekuatan tanah yang dapat diperoleh melalui tes lapangan yang lebih sederhana serta tidak dipengaruhi oleh ketergangguan tanah akibat cara pengambilan contoh. Salah satu metoda praktis untuk mengetahui kekuatan tanah di lapangan (in situjadalah melalui Standard Penetration Test (SPT ). Dengan mengabaikan pengaruh riwayat pembebanan tanah, maka penelitian ini dilaksanakan untuk menelusuri hubungan antara sudut geser dalam tanah dan kohesi terhadap nilai N-SPT. Hasil studi penelitian terhadap tanah lempung jenis CH, dan OH, MH yang diambil dari Cibeber, Cimahi, Jawa Barat, menunjukkan adanya korelasi positif antara nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah terhadap N-SPT.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/203
10.26874/jt.vol1no2.203
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 82-88
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 82-88
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/203/84
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/204
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Analisis Sistem Kendali Kokoh pada Sistem Non Linier dengan Pendekatan Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Analisis Sistem Kendali Kokoh pada Sistem Non Linier dengan Pendekatan Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Najmurrokhman, Asep
Kendali Kokoh
Kendali H∞
non linier
Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Karakterisasi Konveks
Kondisi pemecahan
Kendali Kokoh
Kendali H∞
non linier
Pertidaksamaan Matriks Non Linier
Karakterisasi Konveks
Kondisi pemecahan
This paper proposes about robust control systems analysis for a class of nonlinear systems using nonlinear matrix inequalities approach. Robustness corresponds with appropriately disturbance suppression. Controller that renders robustness property of the system is developed with solving solvability condition in advance. Such condition is described by three nonlinear matrix inequalities. Computational aspect is considered to solve these matrix inequalities.
Makalah ini memaparkan tentang analisis sistem kendali kokoh untuk satu kelas sistem non linier affine melalui skema pertidaksamaan matriks non linier. Kekokohan berhubungan dengan kemampuan sistem yang dikendalikan untuk meredam gangguan Sampai tingkat yang diinginkan. Pengendali yang berperan dalam hal tersebut ditemukan dengan cara memecahkan terlebih dahulu suatu kondisi pemecahan yang menginformasikan apakah sistem yang akan dikendalikan memiliki solusi pengendali tersebut atau tidak. Kondisi tersebut diberikan oleh tiga buah pertidaksamaan matriks non linier Pertimbangan komputasional untuk memecahkan pertidaksamaan matriks tersebut Juga diuraikan.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/204
10.26874/jt.vol1no2.204
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 89-98
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 89-98
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/204/85
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/205
2020-08-26T20:42:40Z
jt:RST
driver
Pengerasan Permukaan Baja Perkakas HSS M41 dengan Teknik Pelapisan Metal Spray
Pengerasan Permukaan Baja Perkakas HSS M41 dengan Teknik Pelapisan Metal Spray
P, Tarigan
Juwita, L
Metal Spray
Heat Treatment
Diffusion and Wear Resistance
Metal Spray
Heat Treatment
Diffusion and Wear Resistance
Intermetallic compound Fe-AL has good strength and hardness properties. Those properties were required Io improve the wear resistance of component which its application always contact with another part like cutting tool in machining processes. This experiment was carried out to improve the wear resistance of metal, which in this case is high-speed steel (HSS M41). This preliminary experiment was focused on to form the Intermetallic compound Fe-Al layer in the surface Of the steel, This layer was obtained by metal spray technique in which Al-Si spray to the surface of base metal HSS M41 and then heat-treated at 850oC, The holding time of heat treatment for 4 hours, 6 hours and 8 hours respectively was used, Experimental results showed holding time of heat treatment process was influenced to forming the intermetallic layer, thickness and hardness was specimen with heat-treated at 850 OC and holding time 8 hours exhibit the maximum hardness of 1120 HV and also increase the lifetime from 1.84 days to 14.125 days. The thickness of intermetallic layer was 0.81 mm.
Paduan intermetalik Fe-Al memiliki sifat yang kuat & keras dan sifat ini sangat membantu meningkatkan ketahanan aus permukaan terutama komponen yang bergesekan seperti halnya pahat potong, pada proses pemesinan. Sehubungan dengan hal tersebut telah dilakukan percobaan awal dalam rangka melihat kemungkinan terbentuknya lapisan Fe-AI pada permukaan, mengukur tebal lapisan yang terjadi dan mengukur besarnya peningkatan kekerasan dan ketahanan aus yang terjadi terhadap lapisan tersebut. Disamping itu penelitian ini Juga bertujuan untuk mempelaiari dan memahami mekanisme yang terjadi dalam terbentuknya lapisan tersebut.
Untuk tujuan ini dilakukan penelitian dengan menggunakan spesimen baja perkakas FISS M-41sebagai material dasar dan menggunakan material pelapis AI-Si . Material aluminium tersebut disemprotkan kepermukaan baja dengan menggunakan metoda "metal spay' Setelah itu Spesimen dilaku. panas ada temperatur 850oC, dengan waktu (Holding Time) yang bervariasi yaitu: 4 jam, 6 Jam dan 8 jam. Setelah itu dilakukan pemeriksaan metalografi, iiji kekerasan dan liji keausan.
Hasil penilitian menunjukkan , kekerasan dan ketahanan aus yang paling tinggi diperoleh pada kondisi
Laku panas: temperatur 850oC dan waktu 8 Jam. Tebal lapisan yang terbentuk sekitar 0,81mm, kekerasan 1120 HV, prosentase keausan 0,147% dan meningkatkan umur sampel dari 1,84 hari menjadi 14,125 hari.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2002-10-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/205
10.26874/jt.vol1no2.205
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 1 No. 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 99-106
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 1 No 2 (2002): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 99-106
2580-2615
10.26874/jt.vol1no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/205/86
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/207
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Property and Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2014-2018
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return On Assets terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Property and Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2014-2018
Januardi Manullang
Pratama, Tri Ayu Dinanti
Rasinta Ginting
Lanissa Nuriza
Muhammad Fahmi
current ratio
debt to equity ratio
return on assets
stock prices
current ratio
debt to equity ratio
return on assets
harga saham
This study analyzes the effect of current ratio, debt to equity ratio and return on assets on stock prices. Which aims as material for investor consideration in determining the effect of the ratio on stock prices to help me choose which sector is most proper for investment. The data used in this study is the purposive sampling method which comprises twenty-seven property and real estate companies listed on the Indonesia stock exchange. The method used is multiple linear regression and the results of the study show that the current ratio has no effect and is not significant on stock prices, debt to equity ratio has a negative and significant effect on stock prices, return on assets has a positive effect on stock prices.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio dan return on assets terhadap harga saham yang bertujuan sebagai bahan pertimbangan investor dalam menentukan pengaruh rasio terhadap harga saham agar dapat membantu memilih sektor mana yang paling tepat untuk investasi pada sektor properti yang dianggap menjadi sektor paling potensial karena lebih stabil pertumbuhannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yang terdiri dari dua puluh tujuh perusahaan properti and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dan hasil penelitian menunjukan bahwa current ratio tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham, debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham, return on assets berpengaruh positif terhadap harga saham.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2021-01-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/207
10.26874/jt.vol19no02.207
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 151-160
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 151-160
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/207/200
Copyright (c) 2020 Januardi Manullang, Tri Ayu Dinanti Pratama, Rasinta Ginting, Lanissa Nuriza, Muhammad Fahmi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/208
2021-12-30T08:06:10Z
jt:RST
driver
Penerapan Metode Six Sigma pada IKM Manufaktur Industri Pendukung (Supporting Industry) untuk Meminimalkan Jumlah Produk Cacat
Penerapan Metode Six Sigma pada IKM Manufaktur Industri Pendukung (Supporting Industry) untuk Meminimalkan Jumlah Produk Cacat
Wahyudin, Cucu
Agung Apriliandi
Cooling Time
DMAIC
Holding Pressure
supporting industry
Six Sigma
Cooling Time
DMAIC
Holding Pressure
industri pendukung
Six Sigma
Supporting industry is industries that make goods and services, sell to the free market, or to other industries to support their final products with greater value. With characteristics being business to business, the efficiency of the production process is the key. An efficient production process can minimize defects so that production costs can be minimized. This research is an application of the six sigma method in supporting industries that produce educational aids. Was conducted in a company with a defect rate of up to 8,10%, named combination mirror products with a sigma value is 3,71. Process improvement by implementing the DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). At the define stage, the dominant defect is the Shrink Mark defect, which is 31% of all types of product defects. The cause of defect is the absence of parameter setting values ​​that are used consistently on the injection molding machine. Through experiments, this research determines the parameter setting values ​​that can minimize shrink mark type defects. The selected parameter setting factors are Cooling Time and Holding Pressure with a value of 20 seconds and Holding Pressure of 105 MPa. The reject rate of the combination mirror product was successfully minimized and the sigma value increased to 4.13.
Industri pendukung merupakan industri yang membuat barang dan jasa, menjual ke pasar bebas atau ke industri lain untuk mendukung produk akhir yang memiliki nilai tambah. Karakteristik industri pendukung adalah business to business, sehingga efisiensi proses produksi menjadi kunci daya saingnya. Proses produksi yang efisien dapat meminimalkan cacat sehingga biaya produksi dapat diperkecil. Penelitian ini mengkaji penerapan metode six sigma di industri pendukung yang memproduksi alat peraga pendidikan. Penelitian dilakukan di perusahaan dengan tingkat kecacatan hingga 8,10 % pada produk cermin kombinasi. Nilai sigma produk tersebut sebesar 3,71 yang menunjukan bahwa peluang untuk melakukan perbaikan proses masih sangat terbuka. Perbaikan proses dilakukan dengan menerapkan tahapan perbaikan DMAIC (Define–Measure–Analyze–Improve-Control). Pada tahap define diketahui yang menjadi cacat dominan adalah jenis cacat Shrink Mark, yaitu sebesar 31% dari keseluruhan jenis kecacatan produk. Penyebab terjadinya cacat tersebut adalah tidak adanya nilai setting parameter yang digunakan secara konsisten pada mesin injection molding. Melalui serangkaian eksperimen, penelitian ini menentukan nilai setting parameter yang dapat meminimalkan cacat jenis shrink mark. Faktor setting parameter terpilih adalah cooling time dan holding pressure dengan nilai masing masing selama 20 detik dan 105 MPa. Reject rate produk cermin kombinasi berhasil diminimalkan dan nilai sigma meningkat menjadi 4,13.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2021-12-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/208
10.26874/jt.vol20no2.208
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 104-113
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 104-113
2580-2615
10.26874/jt.vol20no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/208/211
Copyright (c) 2021 Cucu Wahyudin, Agung Apriliandi
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/210
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Aplikasi Penjadwalan Job Shop dengan Pendekatan Rolling Time Window: Studi Kasus di PD. Kerta Karkim Unit Inkaba Bandung
Aplikasi Penjadwalan Job Shop dengan Pendekatan Rolling Time Window: Studi Kasus di PD. Kerta Karkim Unit Inkaba Bandung
Wahyudin, Cucu
Subagiantoro, Ramdhani
penjadwalan
job shop
rolling time window
penjadwalan
job shop
rolling time window
Perubahan pola produksi dari mass production ke customized production menuntut pengembangan aktivitas perencanaaan dan pengendalian produksi termasuk penjadwalan, dari yang bersifat statis menjadi yang bersifat dinamis. Salah satu model penjadwalan yang bersifat dinamis adalah penjadwalan dengan pendekatan rolling time window. Time Window adalah suatu rentang waktu tertentu yang lebih pendek dari horizon penjadwalan. Tiap time window terdiri dari dua bagian yang sama panjang, yaitu bagian awal yang tidak dapat diubah, dan bagian akhir yang dapat diubah. Pendekatan ini dinamakan rolling time window yang ada dalam suatu horizon penjadwalan sambung-menyambung secara bergulir (rolling), yaitu bagian akhir suatu time window akan berubah menjadi bagian awal time window berikutnya dan saat pergantian time window merupakan saat penjadwalan ulang.
Metoda yang digunakan ini adalah metoda penjadwalan dengan penentuan panjang Time Window yang diusulkan oleh Sun dan Lin (1994) yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Yosephin Suharyanti (2000) menjadi metoda Time Window Forward Scheduling (TWFS) dengan fungsi tujuan meminimasi total biaya tardiness dan earliness, serta dapat menyederhanakan pencarian solusi dan mengakomodasi gangguan datangnya job baru.
Kerta Karkim Unit INKABA. merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) Tingkat I Jawa Barat yang bergerak dalam bidang Industri Karet dengan tingkat variasiproduk yang tinggi, waktu penerimaan pesanan yang tidak tentu, waktu pengiriman produk yang berbeda-beda, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam meminimasi waktu keterlambatan (tardiness) pada pesanan yang baru karena pesanan yang baru belum tentu memiliki due-date yang lebih besar dari pesanan yang datang terlebih dahulu dan mengalami kesulitan dalam meminimasi terjadinya kelebihdinian produksi (earliness), jika waktu penyelesaian pesanan tersebut lebih kecil dari due-datenya, sehingga perlu ditentukan panjang waktu untuk penjadwalan (time window) agar memudahkan pembuatan jadwal.
Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat panjang time window yang memberikan total tardiness dan earliness minimum, yaitu pada time window 250 Jam dengan total biaya tardiness dan earliness sebesar Rp 1.629.353,67. sehingga panjang time window hasil pengolahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan penjadwalan pada horison penjadwalan berikutnya.
Perubahan pola produksi dari mass production ke customized production menuntut pengembangan aktivitas perencanaaan dan pengendalian produksi termasuk penjadwalan, dari yang bersifat statis menjadi yang bersifat dinamis. Salah satu model penjadwalan yang bersifat dinamis adalah penjadwalan dengan pendekatan rolling time window. Time Window adalah suatu rentang waktu tertentu yang lebih pendek dari horizon penjadwalan. Tiap time window terdiri dari dua bagian yang sama panjang, yaitu bagian awal yang tidak dapat diubah, dan bagian akhir yang dapat diubah. Pendekatan ini dinamakan rolling time window yang ada dalam suatu horizon penjadwalan sambung-menyambung secara bergulir (rolling), yaitu bagian akhir suatu time window akan berubah menjadi bagian awal time window berikutnya dan saat pergantian time window merupakan saat penjadwalan ulang.
Metoda yang digunakan ini adalah metoda penjadwalan dengan penentuan panjang Time Window yang diusulkan oleh Sun dan Lin (1994) yang kemudian dikembangkan lebih jauh lagi oleh Yosephin Suharyanti (2000) menjadi metoda Time Window Forward Scheduling (TWFS) dengan fungsi tujuan meminimasi total biaya tardiness dan earliness, serta dapat menyederhanakan pencarian solusi dan mengakomodasi gangguan datangnya job baru.
Kerta Karkim Unit INKABA. merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) Tingkat I Jawa Barat yang bergerak dalam bidang Industri Karet dengan tingkat variasiproduk yang tinggi, waktu penerimaan pesanan yang tidak tentu, waktu pengiriman produk yang berbeda-beda, sehingga perusahaan mengalami kesulitan dalam meminimasi waktu keterlambatan (tardiness) pada pesanan yang baru karena pesanan yang baru belum tentu memiliki due-date yang lebih besar dari pesanan yang datang terlebih dahulu dan mengalami kesulitan dalam meminimasi terjadinya kelebihdinian produksi (earliness), jika waktu penyelesaian pesanan tersebut lebih kecil dari due-datenya, sehingga perlu ditentukan panjang waktu untuk penjadwalan (time window) agar memudahkan pembuatan jadwal.
Dari hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa terdapat panjang time window yang memberikan total tardiness dan earliness minimum, yaitu pada time window 250 Jam dengan total biaya tardiness dan earliness sebesar Rp 1.629.353,67. sehingga panjang time window hasil pengolahan tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan penjadwalan pada horison penjadwalan berikutnya.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/210
10.26874/jt.vol2no1.210
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 109-118
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 109-118
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/210/87
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/211
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Elektroflotasi Ion Logam pada Air Limbah
Elektroflotasi Ion Logam pada Air Limbah
Hodijat, Asep
Nurlina, Elin
Berbagai teknik pengolahan air buangan baik secara fisika, kimia atau secara biologi untuk menyisihkan bahan polutannya telah banyak dikembangkan. Metoda pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan. Metode secara fisika kimia untuk memisahkan suatu ion logam dengan bahan lainnya dalam suatu limbah cair, dapat dilakukan dengan elektroflotasi ion. Sifat flotasi suatu ion ditentukan oleh kemampuan ion logam tersebut untuk menempel pada gelembung gas, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari permukaan logam . Untuk menghasilkan sifat permukaan yang sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam prosesnya perlu ditambahkan reagen-reagen yang dapat mengubah sifat dari permukaan logam tersebut. Elektroflotasi menghasilkan efek pemisahan gas secara elektrolitik . Efektivitas flotasi tergantung kepada beberapa faktor, diantaranya dispersitas, volume dari fase gas, tipe dan konsentrasi surfaktan, kondisi hidrodinamik pH dan kandungan ion dalam media.
Berbagai teknik pengolahan air buangan baik secara fisika, kimia atau secara biologi untuk menyisihkan bahan polutannya telah banyak dikembangkan. Metoda pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau dikombinasikan. Metode secara fisika kimia untuk memisahkan suatu ion logam dengan bahan lainnya dalam suatu limbah cair, dapat dilakukan dengan elektroflotasi ion. Sifat flotasi suatu ion ditentukan oleh kemampuan ion logam tersebut untuk menempel pada gelembung gas, dan hal ini sangat dipengaruhi oleh sifat dari permukaan logam . Untuk menghasilkan sifat permukaan yang sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam prosesnya perlu ditambahkan reagen-reagen yang dapat mengubah sifat dari permukaan logam tersebut. Elektroflotasi menghasilkan efek pemisahan gas secara elektrolitik . Efektivitas flotasi tergantung kepada beberapa faktor, diantaranya dispersitas, volume dari fase gas, tipe dan konsentrasi surfaktan, kondisi hidrodinamik pH dan kandungan ion dalam media.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/211
10.26874/jt.vol2no1.211
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 119-127
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 119-127
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/211/88
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/212
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
Pemodelan dan Simulasi Olah Yudha (War Game Simulation)
Pemodelan dan Simulasi Olah Yudha (War Game Simulation)
Sridadi, Bambang
Simulasi waktu nyata (real time simulation) dan dunia maya (synthetic environment) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi yang dapat membantu perbaikan tingkat keberhasilan suatu sistem nyata atau sistem baru. Salah satu bentuk gabungan antara teknologi simulasi dan teknologi wahana sintetik adalah Simulasi Olah Yudha (SOY) atau war game simulation. Sistem SOY merupakan suatu wahana latihan (training device) yang digunakan untuk melatih komandan dan staf personil anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam meningkatkan kemampuan mengambil keputusan strategis dan taktis operasional olah yudha dalam melakukan misinya. Tulisan ini menjelaskan proses perancangan model dan implementasi suatu prototipe sistem SOY.
Konfigurasi prototipe sistem SOY yang dikembangkan terdiri dari perangkat keras (hardware),dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari 4 (empat) buah komputer pribadi (PC- Personal Computer) yang terhubung secara jaringan lokal (local area network). Perangkat lunak adalah berupa program simulasi waktu nyata olah yudha yang ditulis dengan pendekatan berorientasi objek (object-oriented), multithreading dan multitasking dalam Borland C--- Builder (BCB) dan dieksekusi pada sistem operasi Windows NT dan Windows 98 dengan model eksekusi client-server, terdiri dari game engine dan graphic engine.
Simulasi waktu nyata (real time simulation) dan dunia maya (synthetic environment) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi yang dapat membantu perbaikan tingkat keberhasilan suatu sistem nyata atau sistem baru. Salah satu bentuk gabungan antara teknologi simulasi dan teknologi wahana sintetik adalah Simulasi Olah Yudha (SOY) atau war game simulation. Sistem SOY merupakan suatu wahana latihan (training device) yang digunakan untuk melatih komandan dan staf personil anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam meningkatkan kemampuan mengambil keputusan strategis dan taktis operasional olah yudha dalam melakukan misinya. Tulisan ini menjelaskan proses perancangan model dan implementasi suatu prototipe sistem SOY.
Konfigurasi prototipe sistem SOY yang dikembangkan terdiri dari perangkat keras (hardware),dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari 4 (empat) buah komputer pribadi (PC- Personal Computer) yang terhubung secara jaringan lokal (local area network). Perangkat lunak adalah berupa program simulasi waktu nyata olah yudha yang ditulis dengan pendekatan berorientasi objek (object-oriented), multithreading dan multitasking dalam Borland C--- Builder (BCB) dan dieksekusi pada sistem operasi Windows NT dan Windows 98 dengan model eksekusi client-server, terdiri dari game engine dan graphic engine.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/212
10.26874/jt.vol2no1.212
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 128-235
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 128-235
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/213
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Sistem Drainase dan Fenomena Banjir Perkotaan
Sistem Drainase dan Fenomena Banjir Perkotaan
Hadinagoro, Ronni I. S. R
Banjir
Perkotaan
Saluran
Drainase
Banjir
Perkotaan
Saluran
Drainase
Fenomena banjir di perkotaan mulai banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Dalam skala kecil, luapan air dari saluran drainase ke jalur lalu lintas, serta genangan air di beberapa ruas jalan sudah mulai menjadi pemandangan yang hampir selalu terjadi setelah hujan turun.
Salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah perkotaan adalah penataan serta pembangunan prasarana wilayah, seperti gedung, jalan, pertamanan kota, bahkan saluran drainase yang tidak memperhatikan perilaku alamiah air. dan tanah.
Pembangunan sistem dan saluran drainase yang hanya berwawasan lokal hanya dapat mengalihkan permasalahan banjir, bukan menyelesaikan permasalahan banjir perkotaan. Untuk menyelesaikan masalah banjir di perkotaan, diperlukan sistem dan saluran drainase tepat guna yang tidakharus berupa bangunan sistem dan saluran yang mahal.
Fenomena banjir di perkotaan mulai banyak terjadi di berbagai kota di Indonesia. Dalam skala kecil, luapan air dari saluran drainase ke jalur lalu lintas, serta genangan air di beberapa ruas jalan sudah mulai menjadi pemandangan yang hampir selalu terjadi setelah hujan turun.
Salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah perkotaan adalah penataan serta pembangunan prasarana wilayah, seperti gedung, jalan, pertamanan kota, bahkan saluran drainase yang tidak memperhatikan perilaku alamiah air. dan tanah.
Pembangunan sistem dan saluran drainase yang hanya berwawasan lokal hanya dapat mengalihkan permasalahan banjir, bukan menyelesaikan permasalahan banjir perkotaan. Untuk menyelesaikan masalah banjir di perkotaan, diperlukan sistem dan saluran drainase tepat guna yang tidakharus berupa bangunan sistem dan saluran yang mahal.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/213
10.26874/jt.vol2no1.213
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 135-140
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 135-140
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/213/89
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/216
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar ke Bentuk Modifikasi Header Terhadap Performance Mesin
Pengaruh Penggunaan Knalpot Standar ke Bentuk Modifikasi Header Terhadap Performance Mesin
Subagio, Urip
Biksono, Damawidjaya
Sejalan dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi yang berkembang sangat pesat dalam bidang otomotif, banyak para ahli melakukan berbagai upaya dengan cara modifikasi maupun dengan cara penambahan alat dan peralatan pendukung lainnya, untuk mendapatkan hasil yang di inginkan antara lain hemat konsumsi bahan bakar dengan daya yang besar dan efisiensi mesin yang tinggi.
Salah satu komponen yang menarik dikaji, baik secara penampilan suara maupun performance mesin dengan jalan merubah manifold knalpot bentuk standart konfigurasi (4 1) ke bentuk modifikasi header (4 2 1 ), yang banyak digunakan dan diminati dikalangan masyarakat pencinta otomotif dengan merubah bentuk manifold knalpot tersebut. Pada penelitian ini akan ditunjukan hasil performance mesin yaitu daya mesin yang dihasilkan serta jumlah konsumsi bahan bakar yang terpakai sebelum dan sesudah modifikasi knalpot tersebut di tinjau dari segi ekonomisnya.
Sejalan dengan perkembangan Ilmu dan Teknologi yang berkembang sangat pesat dalam bidang otomotif, banyak para ahli melakukan berbagai upaya dengan cara modifikasi maupun dengan cara penambahan alat dan peralatan pendukung lainnya, untuk mendapatkan hasil yang di inginkan antara lain hemat konsumsi bahan bakar dengan daya yang besar dan efisiensi mesin yang tinggi.
Salah satu komponen yang menarik dikaji, baik secara penampilan suara maupun performance mesin dengan jalan merubah manifold knalpot bentuk standart konfigurasi (4 1) ke bentuk modifikasi header (4 2 1 ), yang banyak digunakan dan diminati dikalangan masyarakat pencinta otomotif dengan merubah bentuk manifold knalpot tersebut. Pada penelitian ini akan ditunjukan hasil performance mesin yaitu daya mesin yang dihasilkan serta jumlah konsumsi bahan bakar yang terpakai sebelum dan sesudah modifikasi knalpot tersebut di tinjau dari segi ekonomisnya.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/216
10.26874/jt.vol2no1.216
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 141-149
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 141-149
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/216/90
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/217
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Analisa Kerusakan pada Turbine Bucket yang Terbuat dari Material Nickel Base Alloy MAR-M-246
Analisa Kerusakan pada Turbine Bucket yang Terbuat dari Material Nickel Base Alloy MAR-M-246
Juwita, Leni
Siahaan, Mabe
Tunggara, Yayan Herdayana Sulung
Dari hasil pemeriksaan metalurgis terhadap turbine bucket nomor 120 dari stage 1 terlihat bahwa benda tersebut telah mengalami oksidasi dan hot corrosion, selain itu bucket tersebut telah mengalami deformasi / distorsi yang memperlihatkan indikasi adanya fenomena creep. Pemeriksaan dengan EDAX memperlihatkan bahwa material bucket adalah MAR-M-246, Cast Nickel Base Superalloys.
Pemeriksaan dengan EDAX menunjukkan bahwa bucket telah mengalami perbaikan dua kali dengan menggunakan coating masing-masing AlNi, ZrO dan adanya indikasi coating dengan menggunakan Platinium (PtAl2). Pemeriksaan metalografis memperlihatkan adanya Jasa sigma (CrCo) berbentuk plate / jarum, yang sangat getas dengan indikasi adanya peningkatan nilai kekerasan.
Telah terjadi kerusakan coating yang mengakibatkan teroksidasinya karbida / dan terjadi reaksi sulfida masing-masing pada batas butir yang menyebabkan timbulnya micro-crack. Hal ini tersebut menunjukkan bahwa turbine bucket telah terekspose panas dengan temperatur sekitar 570-1093oC.
Akibat mekanisme kerusakan yang terjadi, maka turbine bucket tersebut memiliki kehandalan yang sangat rendah. Untuk mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan reparasi dengan welding (rebuilding) yang dilanjutkan dengan proses heat treatment untuk menurunkan tegangan sisa hasil welding sekaligus mengembalikan sifat mekanik kepada kondisi semula sesuai disain.
Dari hasil pemeriksaan metalurgis terhadap turbine bucket nomor 120 dari stage 1 terlihat bahwa benda tersebut telah mengalami oksidasi dan hot corrosion, selain itu bucket tersebut telah mengalami deformasi / distorsi yang memperlihatkan indikasi adanya fenomena creep. Pemeriksaan dengan EDAX memperlihatkan bahwa material bucket adalah MAR-M-246, Cast Nickel Base Superalloys.
Pemeriksaan dengan EDAX menunjukkan bahwa bucket telah mengalami perbaikan dua kali dengan menggunakan coating masing-masing AlNi, ZrO dan adanya indikasi coating dengan menggunakan Platinium (PtAl2). Pemeriksaan metalografis memperlihatkan adanya Jasa sigma (CrCo) berbentuk plate / jarum, yang sangat getas dengan indikasi adanya peningkatan nilai kekerasan.
Telah terjadi kerusakan coating yang mengakibatkan teroksidasinya karbida / dan terjadi reaksi sulfida masing-masing pada batas butir yang menyebabkan timbulnya micro-crack. Hal ini tersebut menunjukkan bahwa turbine bucket telah terekspose panas dengan temperatur sekitar 570-1093oC.
Akibat mekanisme kerusakan yang terjadi, maka turbine bucket tersebut memiliki kehandalan yang sangat rendah. Untuk mengembalikan pada kondisi semula perlu dilakukan reparasi dengan welding (rebuilding) yang dilanjutkan dengan proses heat treatment untuk menurunkan tegangan sisa hasil welding sekaligus mengembalikan sifat mekanik kepada kondisi semula sesuai disain.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/217
10.26874/jt.vol2no1.217
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 150-164
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 150-164
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/217/91
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/218
2020-08-26T20:42:00Z
jt:RST
driver
Model Belajar Teknologi
Model Belajar Teknologi
Sast, Jahny
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/218
10.26874/jt.vol2no1.218
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 165-168
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 1 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 165-168
2580-2615
10.26874/jt.vol2no1
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/218/92
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/219
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Pengaruh Oversize Silinder Motor Honda 70 Terhadap Performansi Mesin
Pengaruh Oversize Silinder Motor Honda 70 Terhadap Performansi Mesin
Subagjo, Urip
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang otomotif khususnya sepeda motor roda dua, banyak masyarakat pengguna melakukan suatu inovasi dan kreasi untuk menemukan sesuatu yang baru guna menunjang kebutuhan pribadi dan kebutuhan lingkungan. Akhir-akhir ini perkembangan performansi sepeda motor sangat pesat, dilain pihak sebagian masyarakat yang kurang mampu hanya dapat melihat sepeda motor baru dengan daya dan torsi yang besar tanpa dapat memiliki dan merasakannya.
Salah satu hal yang menarik dikaji untuk meningkatkan performansi mesin sepeda motor dengan cara memperbesar volume silinder (oversize) agar performansi yang sudah menurun dapat ditingkatkan kembali, sehingga dapat mendekati performansi mesin sepeda motor produksi baru dengan tipe yang sama. Dengan sedikit memperbesar volume silinder akan meningkatkan volume langkah yang menghasilkan daya motor yang lebih besar pada putaran yang sama serta menaikkan kompresi dan tekanan kompresi motor tersebut, walaupun konsumsi bahan bakar akan sedikit lebih boros.
Dengan perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang otomotif khususnya sepeda motor roda dua, banyak masyarakat pengguna melakukan suatu inovasi dan kreasi untuk menemukan sesuatu yang baru guna menunjang kebutuhan pribadi dan kebutuhan lingkungan. Akhir-akhir ini perkembangan performansi sepeda motor sangat pesat, dilain pihak sebagian masyarakat yang kurang mampu hanya dapat melihat sepeda motor baru dengan daya dan torsi yang besar tanpa dapat memiliki dan merasakannya.
Salah satu hal yang menarik dikaji untuk meningkatkan performansi mesin sepeda motor dengan cara memperbesar volume silinder (oversize) agar performansi yang sudah menurun dapat ditingkatkan kembali, sehingga dapat mendekati performansi mesin sepeda motor produksi baru dengan tipe yang sama. Dengan sedikit memperbesar volume silinder akan meningkatkan volume langkah yang menghasilkan daya motor yang lebih besar pada putaran yang sama serta menaikkan kompresi dan tekanan kompresi motor tersebut, walaupun konsumsi bahan bakar akan sedikit lebih boros.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/219
10.26874/jt.vol2no2.219
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 169-176
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 169-176
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/219/93
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/220
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Karakteristik Material Menggunakan XRF, XRD dan SEM-EDX
Karakteristik Material Menggunakan XRF, XRD dan SEM-EDX
Juwita, Leni
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/220
10.26874/jt.vol2no2.220
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 177-192
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 177-192
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/220/94
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/221
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Analisis Peningkatan Tinggi Hisap (Head Suction) Pompa
Analisis Peningkatan Tinggi Hisap (Head Suction) Pompa
Silalahi, Hasudungan
head suction
head discharge
kavitasi
NPSH (Nett Positive Suction Head)
Jet Booster
head suction
head discharge
kavitasi
NPSH (Nett Positive Suction Head)
Jet Booster
Kurva unjuk kerja pompa umumnya hanya menggambarkan kemampuan pompa dalam menaikan cairan beserta laju aliran volumenya dari sisi tekan ( discharge) saja. Padahal dalam kenyataan nya sehari- hari terutama untuk keperluan rumah tangga ada informasi lain yang sering kali justru lebih dibutuhkan, yaitu unjuk kerja pompa dari sisi hisap (suction) yang menyatakan kemampuan pompa dalam menghisap air dari kedalaman tanah sebagai upaya memenuhi kebutuhan air sehari-hari, hal ini tidak digambarkan dalam kurva unjuk kerja pompa pada umumnya. Informasi ini penting bagi masyarakat, agar dapat memilih pompa sesuai dengan keperluannya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan unjuk kerja sisi hisap pompa serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi hisap pompa, yaitu : gesekan pada pipa hisap, pengaruh temperatur kerja, kerugian pada sisi masuk, serta penggunaan Jet Booster pada pompa.
Usually pump performance are presented in head and volumetric flow curve of discharge section. Yet in daily need particullary for home necesarry there is other information is more needed. Which is the performance from suction sestion, that tell the capability to suck fluid from the depth, in fact, the pump performance are not provided with this information, yet are more important so that people can clearly choose the pump with appropriate capability term to they need. In this paper will be explained performance of suction section, and several factors that influenced that is: friction, the contribution of work temperature, losses of inlet section and also the using of Jet Booster
Kurva unjuk kerja pompa umumnya hanya menggambarkan kemampuan pompa dalam menaikan cairan beserta laju aliran volumenya dari sisi tekan ( discharge) saja. Padahal dalam kenyataan nya sehari- hari terutama untuk keperluan rumah tangga ada informasi lain yang sering kali justru lebih dibutuhkan, yaitu unjuk kerja pompa dari sisi hisap (suction) yang menyatakan kemampuan pompa dalam menghisap air dari kedalaman tanah sebagai upaya memenuhi kebutuhan air sehari-hari, hal ini tidak digambarkan dalam kurva unjuk kerja pompa pada umumnya. Informasi ini penting bagi masyarakat, agar dapat memilih pompa sesuai dengan keperluannya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan unjuk kerja sisi hisap pompa serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi hisap pompa, yaitu : gesekan pada pipa hisap, pengaruh temperatur kerja, kerugian pada sisi masuk, serta penggunaan Jet Booster pada pompa.
Usually pump performance are presented in head and volumetric flow curve of discharge section. Yet in daily need particullary for home necesarry there is other information is more needed. Which is the performance from suction sestion, that tell the capability to suck fluid from the depth, in fact, the pump performance are not provided with this information, yet are more important so that people can clearly choose the pump with appropriate capability term to they need. In this paper will be explained performance of suction section, and several factors that influenced that is: friction, the contribution of work temperature, losses of inlet section and also the using of Jet Booster
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/221
10.26874/jt.vol2no2.221
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 193-199
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 193-199
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/221/95
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/222
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Analisis Pengaruh Katalis pada Reaksi Esterifikasi Minyak Sawit Mentah
Analisis Pengaruh Katalis pada Reaksi Esterifikasi Minyak Sawit Mentah
Didi, Didi
Febrianto, Febrianto
Tasroni, Tasroni
Minyak Sawit Mentah (CPO) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku oleokimia, dimana komponen dasar oleokimia terdiri dari: asam lemak, ester, alkohol, komponen nitrogen dan gliserol. Pemanfaatan oleokimia ini antara lain untuk industri lilin, produksi kosmetika, sabun, bahan pembantu dalam pengolahan karet sebagai platisizer.
Selama ini pemanfaatan CPO hanya sebagai bahan baku minyak goreng dan margarin. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kebutuhan akan minyak kelapa sawit mentah (CPO) semakin besar untuk industri pangan dan non pangan. Pemanfaatan CPO ini belum optimal, oleh sebab itu alangkah baiknya apabila CPO ini diproses kembali untuk meningkatkan nilai jual diantaranya diolah sebagai ester, melalui proses esterifikasi.
Untuk mempercepat proses esterifikasi minyak sawit mentah, salah satu hal yang dilakukan adalah dengan penambahan katalis. Katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah katalis homogen [asam (H2SO4) dan basa (NaOH)], dengan % berat masing masing adalah 0,5%; 2%; dan 3%.
Dari hasil analisa dengan menggunakan metoda asetin perolehan % gliserol yang tertinggi pada proses batch dan katalis homogen adalah pada kondisi penambahan katalis asam (H2SO4) dengan 3% berat, waktu reaksi 60 menit, temperatur reaksi 63oC, dan putaran pengaduk 240 rpm yaitu sebesar 91,05%.
Minyak Sawit Mentah (CPO) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku oleokimia, dimana komponen dasar oleokimia terdiri dari: asam lemak, ester, alkohol, komponen nitrogen dan gliserol. Pemanfaatan oleokimia ini antara lain untuk industri lilin, produksi kosmetika, sabun, bahan pembantu dalam pengolahan karet sebagai platisizer.
Selama ini pemanfaatan CPO hanya sebagai bahan baku minyak goreng dan margarin. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kebutuhan akan minyak kelapa sawit mentah (CPO) semakin besar untuk industri pangan dan non pangan. Pemanfaatan CPO ini belum optimal, oleh sebab itu alangkah baiknya apabila CPO ini diproses kembali untuk meningkatkan nilai jual diantaranya diolah sebagai ester, melalui proses esterifikasi.
Untuk mempercepat proses esterifikasi minyak sawit mentah, salah satu hal yang dilakukan adalah dengan penambahan katalis. Katalis yang digunakan pada penelitian ini adalah katalis homogen [asam (H2SO4) dan basa (NaOH)], dengan % berat masing masing adalah 0,5%; 2%; dan 3%.
Dari hasil analisa dengan menggunakan metoda asetin perolehan % gliserol yang tertinggi pada proses batch dan katalis homogen adalah pada kondisi penambahan katalis asam (H2SO4) dengan 3% berat, waktu reaksi 60 menit, temperatur reaksi 63oC, dan putaran pengaduk 240 rpm yaitu sebesar 91,05%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2003-11-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/222
10.26874/jt.vol2no2.222
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 200-205
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 200-205
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/222/96
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/229
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Pengaruh Pengaku Konsentris (Concentric Bracing) dan Eksentris (Eccentric Bracing) pada Struktur Baja dengan Daktilitas PenuhTerhadap Gempa
Pengaruh Pengaku Konsentris (Concentric Bracing) dan Eksentris (Eccentric Bracing) pada Struktur Baja dengan Daktilitas PenuhTerhadap Gempa
Sumargo
Basri, Syamsul
Rosyidah, Anis
pengaku konsentris
pengaku eksentris
daktilititas
concentric bracing
eccentric bracing
ductility
This study evaluated concentric and eccentric braced-frame subjected to El Centro and Pasadena earthquake. The parameters examined were natural periods, story drift, hysteresis loop, element's and structure's ductility.
The structures are 1 2-story steel frames with 4 (four) different bracing configurations, such as: diagonal concentric bracing (A1), inverted V concentric bracing (A2), diagonal eccentric bracing (B1) and inverted V eccentric bracing (B2). Structural Analysis Program (SAP 2000) Version 7.42 and Microsoft Excel had been used as analytical aids. The methodology in this study consisted of design stage and analysis of structure behavior.
In order to examine structures behavior, the structures were analyzed using the same section properties. The result showed that BI frame has the largest natural period of 0,423 second and the lowest natural period is A2 frame of 0,362 second. Steel frame B2 has largest drift due to El Centro and Pasadena earthquake. This seismic load resulted in elastic behavior for all steel frame under consideration s0 as the structure ductility () —1. The same result of unit ductility was obtained for all elements since plastic hinge had not been developed.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku struktur baja berpengaku konsentris dan eksentris apabila diberi percepatan gempa El Centro dan Pasadena. Perilaku yang ditinjau meliputi periode getar, simpangan, histeresis loop, daktilitas struktur dan elemen.
Model struktur adalah portal baja 12 lantai menggunakan pengaku konsentris tipe diagonal (Al) dan inverted V (A2), untuk pengaku eksentris tipe diagonal (B1) serta inverted V (B2). Alat bantu untuk analisis menggunakan software SAP 2000 dan excel. Adapun metode penyelesaiannya meliputi perencanaan struktur dan analisis perilaku struktur.
Dari perencanaan didapat ukuran profil sama pada ke-empat struktur. Pada hasil analisis diperoleh periode getar alami terbesar pada struktur B1- 0,423 detik dan terkecil adalah struktur A2 — 0,362 detik. Hasil simpangan terbesar akibat percepatan gempa El Centro maupun Pasadena terjadi pada struktur B2. Akibat gempa El Centro dan Pasadena pada ke- empat struktur masih bersifat elastis sehingga nilai daktilitas struktur () — 1, begitu pula dengan daktilitas elemen, belum terjadi sendi plastis.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/229
10.26874/jt.vol2no2.229
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 206-215
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 206-215
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/229/98
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/230
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Pemimpin yang Wirausahawan
Pemimpin yang Wirausahawan
Sast, Jahny
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/230
10.26874/jt.vol2no2.230
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 216
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 216
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/230/99
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/231
2020-08-26T20:36:10Z
jt:RST
driver
Teori Persaingan Keunggulan Komparatif
Teori Persaingan Keunggulan Komparatif
Patra, Oviyan
-
-
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-08-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/231
10.26874/jt.vol2no2.231
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 2 No. 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 217-223
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 217-223
2580-2615
10.26874/jt.vol2no2
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/231/100
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
oai:ojs.pkp.sfu.ca:article/232
2021-05-16T20:34:30Z
jt:RST
driver
Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array dengan Slit pada Frekuensi 2620-2690 MHz untuk Aplikasi LTE
Desain dan Realisasi Antena Mikrostrip Patch Rectangular Array dengan Slit pada Frekuensi 2620-2690 MHz untuk Aplikasi LTE
Madiawati, Hanny
Asep Barnas Simanjuntak
antenna
microstrip
array
slot
LTE
antena
mikrostrip
array
slot
LTE
LTE (Long Term Evolution) is a fourth generation wireless communication technology that is currently used by many people. To support the implementation of LTE, we need a reliable antenna and wide bandwidth. In recent years, the demand for compact antennas, low profile and broadband antennas has increased significantly. One type of antennas used is a microstrip antenna. Microstrip antennas can be made smaller by using miniaturization techniques, such as modifying antenna geometry using slots. Microstrip antenna with slots has potential to have a wide bandwidth and antenna array technique to increase gain which support the needs of LTE. Therefore,the aim ofthis research is the design and realization of 4 patch microstrip array antennas with slots for LTE application This antenna is obtained to work on the frequency band 2608 – 2701 MHz, bandwidth 93 MHz at 10 dB return loss and gain of 7,24 dB. This antenna obtained an increase in gain of 4,826 dB from single element and the antenna reduction of 0,12%.
LTE (Long Term Evolution) adalah teknologi komunikasi wireless generasi keempat yang digunakan oleh mayoritas masyarakat. Untuk mendukung implementasi LTE ini dibutuhkan sebuah perangkat antena yang handal dan memiliki bandwidth yang lebar. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk antena compact, low profile, dan broadband antena telah meningkat secara signifikan. Antena mikrotrsip merupakan jenis antena yang digunakan. Antena mikrostrip ini dapat dibuat lebih kecil dengan menggunakan teknik miniaturisasi, seperti memodifikasi geometri antena dengan menggunakan slot. Antena mikrostrip dengan slot memiliki potensi memiliki bandwidth yang lebar dan teknik array antena untuk meningkatkan gain yang menunjang untuk kebutuhan aplikasi LTE. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini adalah dilakukan desain dan realisasi antena mikrostrip array 4 patch dengan slot yang digunakan pada aplikasi LTE. Pada penelitian ini telah menghasilkan antena yang bekerja pada band frekuensi 2608-2701 MHz, bandwidth 93 MHz dan gain sebesar 7,24 dB. Antena ini pun mengalami peningkatan gain sebesar 4.826 dB dari single element dan mengalami reduksi antena sebesar 0,12%.
Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani
2020-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Makalah dengan sistem peer-review
Makalah dengan sistem peer-review
application/pdf
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/232
10.26874/jt.vol19no02.232
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol. 19 No. 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 110-119
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; Vol 19 No 2 (2020): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik; 110-119
2580-2615
10.26874/jt.vol19no02
ind
http://jurnalteknik.unjani.ac.id/jt/article/view/232/194
Copyright (c) 2020 Hanny Madiawati, Asep Barnas Simanjuntak
http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
6368eb12bc05bb54e778d843d0476bf1