Studi Banding Pemakaian Pasir Bekas dan Pasir Baru terhadap Karakteristik Cetakan Co2- Process
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol11no2.186Kata Kunci:
Cetakan CO2, waterglass, permeabilitas, jembatan ikatAbstrak
Didalam Industri pengecoran logam, pasir cetakan CO2-process hanya digunakan untuk sekali pakai. Hal tersebut menyebabkan jumlah pasir bekas menjadi sangat banyak dan akan mencemari lingkungan. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu diupayakan adanya proses reklamasi terhadap pasir bekas cetakan CO2. Oleh karena itu pada kesempatan ini dilakukan penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik cetakan cetakan CO2 yang menggunakan pasir bekas dan pasir baru dengan variasi jumlah bahan pengikat sebanyak 3, 4, dan 5% dari berat pasir.
Permukaan cetakan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas juga terlihat lebih kasar dibandingkan dengan pasir baru karena ukuran rata-rata butir pasir bekas (0,4 mm) lebih besar dibandingkan dengan pasir baru (0,27 mm). Peningkatan kandungan waterglass menyebabkan kekuatan cetakan pasir bekas maupun pasir baru meningkat, tetapi permeabilitas cetakan menjadi turun. Permeabilitas dan kekuatan tekan yang dihasilkan dari pemakaian pasir bekas jauh lebih rendah jika bibandingkan dengan pasir baru.
Referensi
2. K.C. Ng, H.T. Chua, C.Y. Chung, C.H. Loke, T. Kashiwagi, A.Akisawa, & B.B. Saha.,"Experimental investigation of the silica gel — water adsorption isoterm characteristics. Applied thermale engineering, pergamon., 2001.
3. M. Stachowicz , K. Granat , D. Nowak , & K. Haimann., “Effect of hardening methods of moulding sands with water glass on structure of bonding bridgesâ€., Archives of foundry engineering-Volume 10., 2010
4. Foresco., “Silicate bonded molding sandâ€.,
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).