Aplikasi Group Technology Pada Perancangan Alat Bantu Pegang (Fixture) untuk Proses Pembuatan Komponen
Studi Kasus Perancangan fixture untuk pembuatan komponen pesawat di PT DI
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol1no2.200Abstrak
Tahapan penting pada proses produksi komponen di suatu industri manufaktur adalah proses perancangan dan pembuatan fixture yang menjadi prasyarat untuk terlaksananya proses pembuatan komponen tersebut. Industri manufaktur sering menghadapi masalah dalam perancangan dan pembuatan fixture, karena untuk setiap pesanan komponen yang baru diterima harus dirancang dan dibuat fixturenya. Kegiatan perancangan fixture membutuhkan keahlian yang spesifik dan waktu yang panjang, yang berimplikasi pada lead time pembuatan komponen yang panjang.
Suatu komponen sering memiliki kesamaan bentuk geometris dengan komponen yang lain, sehingga fixture yang digunakan untuk proses pemesinan komponen-komponen tersebut pun sering memiliki kesamaan. Fixture yang dirancang sangat berkaitan dengan jenis dan bentuk geometri komponen yang dibuat (bentuk, ukuran), jenis material sertra proses pengerjaan dan jenis pemesinan yang diperlukan. Kesamaan bentuk geometris komponen (produk) dan sifat-sifat lain yang berimplikasi pada kesamaan bentuk fixture yang digunakan diduga dapat digunakan untuk menyederhanakan proses perancangan fixture, yaitu dengan mengelompokkan komponen (produk) yang dibuat dengan menggunakan pendekatan group technology.
Penggunaan pendekatan group technology akan memudahkan perancangan fixture yang dibutuhkan, karena tidak perlu semua tahapan perancangan dilakukan. Pesanan untuk komponen baru yang diterima suatu industri manufaktur dikelompokkan ke dalam kelompok yang sudah dibuat, dan pada setiap kelompok tersebut telah diuraikan bentuk geometri dasarnya, jenis materialnya dan berbagai sifat yang menunjukkan kesamaan. Untuk setiap sifat tersebut (bentuk dasar geometri, jenis material, dsb) ditentukan bentuk fixturenya yang tepat. Oleh karenanya, proses perancangan fixture untuk komponen yang baru diterima dilakukan dengan mengkombinasikan bentuk dasar fixture yang telah dibuat untuk kelompok yang bersangkutan.
Penelitian aplikasi group technology pada perancangan fixture telah dilakukan untuk komponen pesawat terbang N250 dan Boeing 737, dan memberikan waktu perancangan Jixture yang lebih pendek dibandingkan dengan perancangan tanpa menggunakan pendekatan group technology. Pendekatan ini diduga dapat juga digunakan untuk perancangan fixture pada industri manufaktur pembuat komponen umumnya, termasuk pada industri kecil pembuat komponen.
Referensi
Chang, T.C., R.A. Wysk., H.P. Wang. 1991. Computer Aided Manufacturing. Prentice Hall, New Jersey.
Lianto, B. 2001. Facility Layout Design dengan Group Technology (Studi Kasus pada industri furnioture). Prosiding Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Produksi, ITS- Surabaya.
Toha, LS., Harsono, T., Matthias, S.. Mulyowidodo. 1997. Heuristik Penentuan Waktu Manufaktur Produk Untuk Sistem Manufaktur Make to Order Job Shop. Jurnal Teknik dan Manajemen Industri, ITB-Bandung.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).