Pengaturan Parameter Power System Stabilizer pada Pembangkit di Sistem IEEE 39 Bus
DOI:
https://doi.org/10.55893/jt.vol22no1.525Kata Kunci:
kestabilan sinyal kecil, power system stabilizer, metoda bode plot, IEEE 39 busAbstrak
Semakin kompleksnya sebuah sistem kelistrikan menyebabkan permasalahan yang muncul menjadi semakin kompleks. Salah satu isu yang penting untuk dilakukan kajian adalah terkait kestabilan sistem, khususnya kestabilan sinyal kecil. Power System Stabilizer merupakan komponen dari sistem eksitasi pembangkit yang dapat memberikan solusi dari permasalahan kestabilan sinyal kecil jika dilakukan pengaturan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan observasi parameter Power System Stabilizer untuk meningkatkan kestabilan sinyal kecil pada sistem IEEE 39 Bus. Power System Stabilizer dapat meningkatkan batas kestabilan sistem dengan melakukan redaman pada osilasi untuk rentang frekuensi 0.2-2.5 Hz. Dalam penentuan pembangkit yang memerlukan pemasangan Power System Stabilizer dilakukan pemodelan generator menggunakan model Heffron–Phillips dimana dalam menentukan generator yang perlu dipasang PSS digunakan perhitungan fakor partisipasi. Penentuan parameter PSS mejadi krusial dimana, dengan menganalisa batas-batas kestabilan dan proses iterasi nilai faktor penguatan, konstanta waktu, dan washout filter dapat ditentukan. Berdasarkan analisis modal didapatkan bahwa G10 memiliki partisipasi tinggi dalam moda yang tidak stabil sehingga diputuskan perlu dilakukan pemasangan PSS pada generator tersebut. Setelah dilakukan pemasangan PSS didapatkan faktor redaman yang dihasilkan oleh pemasangan PSS masih kurang dari 5%. Melalui penggunaan metoda Heffron–Phillips diperlukan adanya langkah tambahan optimasi tambahan sehingga penentuan parameter PSS dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Referensi
Chandan Kumar, S. G., Saurav Sahay, Alok Pratap Singh, Akash Modi, Surajit Banerjee. (2020). Experience of PSS Tuning in Indian Power System. Paper presented at the National Power Systems Conference (NPSC), Gandhinagar, India.
Dini, H. S. (2017). Analisis Blackout Pasca Gangguan yang Terjadi Pada Subsistem Bengkulu. Retrieved from Bandung:
G. Tricarico, R. W., M. Dicorato, G. Forte, F. Gonzalez-Longatt and J. L. Rueda. (2023). A Modified Version of the IEEE 39-bus Test System for the Day-Ahead Market. Paper presented at the 2023 IEEE PES Conference on Innovative Smart Grid Technologies - Middle East (ISGT Middle East), Abu Dhabi, United Arab Emirates.
Kharrazi, A. (2015). Tuning of Power System Stabilizer in Single Machine Infinite Bus (SMIB) using Genetic Algortihm and Power Factory Modal Analysis.
M. Cupelli, C. D. C. a. A. M. (2012). Voltage stability indices comparison on the IEEE-39 bus system using RTDS. Paper presented at the 2012 IEEE International Conference on Power System Technology (POWERCON), Auckland, New Zealand.
Others, P. K. a. (1994). Power System Stability and Control. Palo Alto, California: Electric Power Research Institute.
P. Arunagirinathan, Y. W., A. Arzani and G. K. Venayagamoorthy. (2018). "Wide-Area Situational Awareness based Power System Stabilizer Tuning with Utility Scale PV Integration. Paper presented at the 2018 Clemson University Power Systems Conference (PSC), Charleston, SC, USA.
Padiyar, K. R. (1996). Power System Dynamic and Control: B. S. Publication.
Rifkiya, G. (2008). Peningkatan Kestabilan Dinamik Sistem Sumatera dengan Power System Stabilizer. Retrieved from Bandung:
Zea, A. A. (2013b). Power System Stabilizers for The Synchronous Generator Tuning and Performance Evaluation. Retrieved from Guteborg, Sweden
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Hasna Satya Dini, Rizki Pratama Putra
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).