Pemanfaatan limbah Abu batubara untuk Mensubstitusi pada Komposisi Bodi Ubin Keramik Dinding
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol10no1.177Kata Kunci:
bodi ubin keramik, kuarsa, abu batubara, kuat lentur optimumAbstrak
Limbah abu batubara adalah limbah industri yang merupakan hasil pembakaran dari batubara. Limbah abubatubara ini biasanya memiliki kandungan silika amorf yang tinggi 70%, terdiri dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, dan lain-lain, dalam industri keramik komponen SiO2, ini bisa digunakan sebagai pengsubstitusi kuarsa, fungsinya sebagai kerangka pada body ubin keramik.
Sampel abu batubara yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari PT. Trisula Tekstile Industries, sampai saat ini limbah yang dihasilkan sekitar 7200 ton per tahun limbah abu batubara.
Penelitian ini menggunakan bahan baku berupa lempung Sukabumi, feldspar Pati, kwarsa Bangka, kaolin Belitung dan limbah abu batubara. Pembentukan benda coba dilakukan dengan cara cetak tekan berukuran 7,5 cm x 7,5 cm. Parameter yang diteliti adalah komposisi campuran dan temperatur pembakaran. Campuran yang terdiri dari 20, 25, dan 30% abu batubara, setelah dicetak dan dikeringkan kemudian dibakar pada temperatur 1100 dan1200oC.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu batubara dapat digunakan sebagai bahan pengganti kuarsa untuk pembuatan bodi ubin keramik dinding. Hal ini dapat dilihat dari kuat lentur optimum yang diperoleh yaitu 117,8 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 89,29 kgf/cm2 pada temperatur 100oC dengan komposisi abu batubara 25%. Kuat lentur tersebut hampir setara dengan kuat lentur dari contoh yang menggunakan kwarsa yaitu 174.4 kgf/cm2 pada temperatur 1200oC dan 55,39 4 kgf/cm2 pada temperatur 100oC.
Referensi
2. Imas Ifah Somantri dan Imawati,†Pemanfaatan Limbah Abu Terbang untuk Bahan Campuran Beton†Jurusan Teknik Kimia. Universitas Achmad Yani 1999.
3. “Standar Specification for Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozzolan for use as a Mineral Admixture in Portland Cement Concrete†Annual Book of ASTM Standars, Vo104.02.
4. Amirrusdi,â€Fly Ash Bottom Ash PLTU Batubara Bukan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)â€, LDKL 3700.2002.
5. Soewanto Rahardjo dan Ase Suparman,†Karakterisasi dan Sifat Lempung Ciruas Kabupaten Serang Sebagai Bahan Baku Keramik Hias†Nol.10 No.1.2001.
6. S.Yilmaz.S.Sen,V.Gunay,T.O.Ozkan†Urilisation of Power Plant Flv-Ash as a Building Materialâ€, Tile & Brick Int. Volume 13.No 4.,1997.
7. Suhanda DKK.â€Penelitian Pemanfaatan Abu Batubara Dari Bukit Asam & Umbilin untuk Bahan Bangunanâ€, Informasi teknologi Keramik dan gelas.No.32 tahun VIII, 1987.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).