Desain Bahan Dasar Campuran Bata Ringan dari Limbah Tambang Emas Pongkor
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol17no1.45Keywords:
Bata Ringan, Tailing, Densitas, Penyerapan Air, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, Kuat LenturAbstract
Hasil limbah dari tambang emas Pongkor yang berupa tailing diteliti pemanfaatannya sebagai bahan dasar campuran bata ringan. Variasi perbandingan rasio volume semen dengan tailing adalah 1 : 2, 1 : 4, dan 1 : 6 dengan waktu pengerasan 7, 14, 21, dan 28 hari. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi densitas (dry density), penyerapan air (water absorption), kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat lentur. Pencampuran tailing sebagai bahan dasar campuran bata ringan menggunakan metode Cellular Lightweight Concrete (CLC) dengan variasi komposisi yang memenuhi syarat ASTM C 969 yaitu densitas < 700 kg/m3, penyerapan air < 25%, dan kuat tekan > 1.4 MPa. Sedangkan untuk kuat tarik belah > 0.25 MPa, yaitu sekitar 10-15% dari kekuatan tekan (Nawy 1998:41) dan kuat lentur > 0,59 MPa (Yothin Ungkoon, 2007). Dari hasil penelitian variasi dengan campuran 1 : 2 (1 semen dan 2 tailing) dengan waktu pengeringan selama 28 hari memiliki hasil pengujian terbaik dan memenuhi semua yang disyaratkan. Pada komposisi tersebut, bata ringan yang dihasilkan memiliki densitas 692 kg/m3, penyerapan air 20,81%, kuat tekan 3,77 MPa, kuat tarik belah 0,48 MPa, dan kuat lentur 0,65 MPa.
References
ASTM C 618-01. Standard Specification for Coal Fly Ash and Raw or Calcined Natural Pozzolan for Use as a Mineral Admixture in Concrete.
ASTM C 869-91, (1991). Specification for Foaming Agents Used in Making Preformed Foam for Cellular Concrete.
Departemen Pekerjaan Umum, (2002). Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton SNI 03-2491-2002, Badan Standarisasi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum, (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder SNI 1974-2011, Badan Standarisasi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum, (2011). Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Labolatorium SNI 2493-2011, Badan Standarisasi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum, (2011). Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan SNI 4431-2011, Badan Standarisasi Nasional.
Nawy, Edward G. (1998). Beton Bertulang (Suatu Pendekatan Dasar), Penerbit PT. Rafika Aditama, Bandung.
Sijabat K. (2007). Pembuatan Keramik Paduan Cordicrit Sebagai Bahan Refraktori dan Karakteristiknya. Tesis, USU Medan.
Wijoseno. (2008). Beton Ringan. Retrieved April 4, 2009, from http://wijoseno.wordpress.com/2008/09/22/beton-ringan/.
Yothin, U. (2007). Chardchart Sittipunt, Pichai Namprakai, Wanvisa Jettipattaranat, Kyo-Seon Kim, and Tawatchai Charinpanitku, Analysis of Microsstructure and Properties of Autoclaved Aerated Concrete Wall Constructure Materials. J. Ind. Eng. Chem., Vol. 13, No. 7, 1103-1108.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).