Potensi Limbah Keju (Whey) sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol19no01.133Keywords:
whey, volume whey, sorbitol, plastik biodegradableAbstract
Pengemasan merupakan salah satu parameter yang perlu diperhatikan untuk mempertahankan kualitas bahan pangan. Saat ini, plastik biodegradable mulai banyak digunakan sebagai alternatif pengganti plastik konvensional untuk pengemasan makanan, karena ramah lingkungan dan mudah terurai oleh adanya aktivitas bakteri. Salah satu bahan pembentuk plastik biodegradable adalah protein whey dengan penambahan bahan lain, seperti hidrokolid (protein dan polisakarida), lemak maupun kombinasi dari dua atau tiga bahan, untuk memperbaiki karakteristik bioplastik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi terbaik penggunaan whey dan volume sorbitol dalam pembuatan plastik biodegradable. Plastik biodegradable dibuat dengan melarutkan whey dalam akuades, yang kemudian ditambahkan sorbitol dan CaCO3. Variasi rasio volume whey adalah sebesar (25, 30 dan 35) mL, sedangkan variasi sorbitol adalah 10, 12, 14, 16, dan 18 % (v/v). Karakteristik palstik biodegradable diuji dengan metode uji kuat tarik, elongasi, dan uji biodegradasi. Hasil karakterisasi plastik biodegradable yang memiliki kinerja terbaik diperoleh dari plastik biodegradable dengan formulasi volume whey sebesar 30 mL dan konsentrasi sorbitol sebesar 14 % (v/v). Hasil uji kuat tarik, persen elongasi, dan persen biodegradasi adalah masing-masing sebesar 2.9 MPa, 49,1%, dan 100%.
References
Aripin., dkk. 2017. Studi Pembuatan Bahan Alternatif Plastik Biodegradable Dari Pati Ubi Jalar Dengan Plasticizer Gliserol Dengan Metode Melt Intercalation. Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. Jakarta. Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06
Awwaly., dkk. 2010. Pembuatan Edible Film Protein Whey: Kajian Rasio Protein Dan Gliserol Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia. Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan.Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, Februari 2010, Hal 45-56, Vol.5, No.1 ISSN : 1978 - 0303
Coniwanti., dkk. 2014. Pembuatan Film Plastik Biodegredabel Dari Pati Jagung Dengan Penambahan Kitosan Dan Pemplastis Gliserol. Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya. Jurnal Teknik Kimia No. 4, Vol. 20, Desember 2014
Fatma., dkk. 2015. Karakteristik Edible Film Berbahan Whey Dangke Dan Agar Dengan Menggunakan Gliserol Dengan Persentase Berbeda. Fakultas Peternakan. Universitas Hassanudin Makasar. JITP Vol. 4 No. 2, Juli 2015.
Haryati., dkk. 2017. Pemanfaatan Biji Durian Sebagai Bahan Baku Plastik Biodegradable Dengan Plasticizer Giserol Dan Bahan Pengisi Caco3. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya. Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 23, Januari 2017
Hasanah Y. R., 2017. Pengaruh Penambahan Filler Kalsium Karbonat (Caco 3 ) Dan Clay Terhadap Sifat Mekanik Dan Biodegradable Plastik Dari Limbah Tapioka, Laporan Skripsi, Universitas Muhammadiyah Purwokerti
Hasnelly., dkk. 2015. Pemanfaatan Whey Susu Menjadi Edible Film Sebagai Kemasan Dengan Penambahan Cmc, Gelatin Dan Plasticizer. Program Studi Teknologi Pangan. Fakultas Teknik. Universitas Pasundan. Bandung. Pasundan Food Technology Journal, Volume 2, No.1, Tahun 2015
Hidayati., dkk, 2015. Aplikasi Sorbitol Pada Produksi Biodegradable Film Dari Nata De Cassava. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.Universitas Lampung. Reaktor, Vol. 15 No. 3, April 2015, Hal. 196-204
Kosikowski, F. V. 1979. Our Industry Today. Journal of Diary Science, 62 (7): 1149-1160
Larasati., dkk. 2016. Pemanfaatan Whey Dalam Pembuatan Caspian Sea Yogurt Dengan Menggunakan Isolat Lactobacillus Cremoris Dan Acetobacter Orientalis. Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 4 No 1 p.201-210, Januari 2016
Mayangsari., dkk. 2015. Pengaruh Penambahan Whey Keju Dan Whey Tahu Pada Media Biakan Murni Terhadap Pertumbuhan Koloni Jamur Tiram Putih. Jurusan Biologi, FMIPA. Universitas Negri Malang. Desember 2015.
Putra Dwi A., dkk. 2017. Penambahan Sorbitol Sebagai Plasticizer Dalam Pembuatan Edible Film Pati Sukun. Jurnal Fakultas Pertanian, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2017
Sanyang., dkk. 2015. Effect of Plasticizer Type and Concentration on Tensile, Thermal and Barrier Properties of Biodegradable Films Based on Sugar Palm (Arenga pinnata) Starch. Polymers. 7(6), pp.1106-1124.
Yulianti, dkk. 2012. Perbedaan Karakteristik Fisik Edible Film dari Umbi-umbian yang Dibuat dengan Penambahan. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Malang. Vol.31, No.2, Hal 131-136.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Mohammad Istnaeny Hudha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).