Isolasi Lignin dari Serbuk Grajen Kayu Jati (Tectona Grandis) dengan Metode Klasson
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol19no02.158Kata Kunci:
Lignin, teak wood powder, FTIR, hydrolisisAbstrak
Isolasi lignin dari limbah furniture kayu jati Jepara merupakan upaya untuk pemanfaatan limbah tersebut dan dalam mengatasi pencemaran lingkungan. Lignin diisolasi dengan cara diekstraksi dari serbuk kayu tersebut, dihidrolisa dan diidentifikasi dengan Fourier Transport Infra-Red (FTIR). Isolasi dilakukan dengan berat sampel 10 gram, waktu 2 jam dan suhu 110oC dan variasi konsentrasi NaOH. Yield lignin 0,106 % (1,06 g) didapat pada konsentrasi NaOH 12%-b, waktu 2 jam dan suhu 110oC. Gugus fungsi guasil merupakan unsur yang mendominasi senyawa lignin terindentifkasi dari hasil analisa spektrum FTIR pada panjang gelombang serapan 1269,6 cm-1.
Referensi
Brit, K. W. (1970). Handbook of Pulp and Paper Technology. New York: Reinhold Pub. Corp.
BSN. (2015). Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klakson SNI 0492:2008. Badan Standardisasi Indonesia. Deded S Nawawi, A. C. (2018). Karakteristik Kimia Biomassa untuk Energi. J. Ilmu Teknol. Kayu Tropis, 16(1), 44-
Efendi, S. M. (2012). Akselerasi Pertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis L.f.) dengan Memotong Batang dan Inokulasi Mikoriza. J. Floratek, 141 - 149.
Enny K. Artati, A. E. (2009). Pengaruh Larutan Konsentrasi Pemasak pada Proses Delignifikasi Eceng Gondok dengan Proses Organosolv. EKUILIBRIUM, 8(1), 25 – 28.
Hotni Lamtiar, E. Y. (2015). Isolasi Lignin dari Jerami Padi dengan Metode Klason. JOM FTEKNIK, 2(2), 1-9.
Imam Wahyudi, T. P. (2014). Karakteristik dan Sifat-Sifat Dasar Kayu Jati Unggul Umur 4 dan 5 Tahun Asal Jawa
Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 19(1), 50-54.
Karlinasari, L., DS., N., & Widyani, M. (2010). Kajian Sifat Anatomi dan Kimia Kayu Kaitanya dengan Sifat Akustik Kayu. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik, 12(3), 110 - 116.
Lempang, M. (2016). Pemanfaatan Lignin sebagai Bahan Perekat Kayu. Info Teknis EBONI, 13(2), 139 - 150.
Masahide Yasuda, K. T.-i. (2013). Effectiveness of Lignin-Removal in Simultaneous Saccharification and
Fermentation for Ethanol Production from Napiergrass, Rice Straw, Silvergrass, and Bamboo with Different Lignin-Contents. In Sustainable Degradation of Lignocellulosic Biomass - Techniques, Applications and Commercialization (pp. 91-104). Tokyo: INTECH.
Mukhriani. (2014). Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Indentifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan, 12(2), 361-367.
Rini Setiati, D. W. (2016). Analisa Spektrum Infra Red pada Proses Sintesa Lignin Ampas Tebu Menjadi Surfaktan Lignosulfonat . Seminar Nasional Cendekiawan, (pp. 1-11). Jakarta.
Silvi Octavia, I. A. (2016). Pengurangan Kadar Lignin Pada Biomassa Lignoselulosik Menggunakan Urea Untuk Meningkatkan Perolehan Glukosa Bahan Mentah Bioetanol. Jurnal Katalisator, 1(1), 20-25.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Priyono Kusumo, S Biyono, Tegar S
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).