Analisis Fluktuasi Total Electron Content (TEC) Akibat Gempa Palu dengan Formosat-3 / COSMIC
DOI:
https://doi.org/10.55893/jt.vol22no2.526Kata Kunci:
ionosfer, gempa bumi, formosat-3/COSMIC , okultasiAbstrak
Gempa bumi merupakan getaran yang terjadi akibat dari adanya pergeseran lempeng. Gempa bumi yang terjadi akan menimbulkan 3 macam gelombang dan salah satunya adalah gelombang akustik yang bergerak secara vertikal dan mempengaruhi electron yang bergerak bebas di lapisan ionosfer. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi Total Electron Content (TEC) akibat gempa dengan menggunakan data FORMOSAT-3 / COSMIC. Metode yang digunakan adalah analisis waktu serta lokasi terjadinya fluktuasi TEC dari hasil plotting data FORMOSAT-3 / COSMIC terhadap waktu dan lokasi terjadinya gempa. Data yang digunakan adalah data netCDF yang berisi informasi nilai TEC dan waktu okultasi yang pada FORMOSAT-3 / COSMIC data tersebut diambil dengan menggunakan Teknik Global Postioning System Radio Occultation (GPSRO). Hasil dari Pada Gempa Palu 28 September 2018 diperoleh 28 okultasi dengan waktu anomali 10 menit setelah gempa dan jarak dengan episenter adalah ± 3700 km.
Referensi
Andreas H., dkk.. (2006). Implikasi Co-Seismic dan Post-seismic Horizontal Displacement Gempa Aceh 2004 terhadap status Geometrik Data Spasial wilayah Aceh dan Sekitarnya, Bandung : Departemen Teknik Geodesi ITB.
Cahyadi, M. N., & Heki, K. (2013). Ionospheric disturbances of the 2007 Bengkulu and the 2005 Nias earthquakes, Sumatra, observed with a regional GPS network. Journal of Geophysical Research: Space Physics, 118(4), 1777–1787. https://doi.org/10.1002/jgra.50208.
Cahyadi, M. N. (2014). Near-Field Coseismic Ionospheric Disturbances of Earthquakes In and Around Indonesia. Sapporo : Hokkaido University.
Cahyadi, M. N., & Heki, K. (2015). Coseismic ionospheric disturbance of the large strike-slip earthquakes in North Sumatra in 2012: Mw dependence of the disturbance amplitudes. Geophysical Journal International, 200(1), 116–129. https://doi.org/10.1093/gji/ggu343.
Cahyadi, M. N., & Adi Saputra, F. (2017). Perbandingan Perubahan Total Electron Content (TEC) Ionosfer akibat Gempa Bumi dan Letusan Gunung Api (Studi Kasus : Gempa Bumi 2 Maret 2016 dan Gunung Merapi 2010). Jurnal Geoid, Vol 12: 195-201.
Fong, C. J., Yang, S. K., Chu, N. H., Huang, C. Y., Yeh, J. J., Lin, C. T., Kuo, T. C., Liu, T. Y., Yen, N. L., Chen, S. S., Kuo, Y. H., Liou, Y. A., & Chi, S. (2008). FORMOSAT-3/COSMIC constellation spacecraft system performance: After one year in orbit. IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing, 46(11), 3380–3394. https://doi.org/10.1109/TGRS.2008.2005203.
Liu JY et al. (2016). The vertical propagation of disturbances triggered by seismic waves of the 11 March 2011 M9.0 Tohoku earthquake over Taiwan. Geophys Res Lett 43:1759–1765. https://doi.org/10.1002/2015gl067487.
Liu, J. Y., Chen, C. Y., Sun, Y. Y., Lee, I. te, & Chum, J. (2019). Fluctuations on vertical profiles of the ionospheric electron density perturbed by the March 11, 2011 M9.0 Tohoku earthquake and tsunami. GPS Solutions, 23(3). https://doi.org/10.1007/s10291-019-0866-7.
Matyjasiak,B. (2016). Radio occultation diagnostics and ionosphere behaviour. https://www.astron.nl/lofarwiki
/lib/exe/fetch.php?media=public:meetings:radio_occultatio_b.matyjasiak.pdf. Diakses pada 30 November 2022.
Muslim, Buldan. (2015). Pengujian Teknik Korelasi Untuk Deteksi Pengaruh Aktivitas Gempa Bumi Besar Pada Ionosfer. Jurnal Sains Dirgantara, Vol 12 : 87-102.
Pusat Studi Gempa Nasional. (2017). Peta Sumber dan Bahaya Gempa IndonesiaTahun 2017. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementrian PUPR.
Saputra, Febrian Adi. (2017). Analisis Perubahan Ionosfer Akibat Gempa Bumi Sumatra Barat Tanggal 2 Maret 2016. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika- Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Schreiner, Bill, Sergey Sokolovsky, Xinan Yue, Janet, Zeng. (2014). Radio Occultation Retrieval Processing for Ionospheric Scientists. IROWG Ionosphere-Atmosphere Coordination Workshop.
Subakti, Hendri. (2008). Analisis Variasi GPS-TEC yang Berhubungan dengan Gempabumi Besar di Sumatra. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
USGS. (2014). http://earthquake.usgs.gov/ learn/topics/becchball.php, diakses 20 Mei 2022.
USGS.(2023).https://www.usgs.gov/programs/earthquake-hazards/focal-mechanisms-or-beachballs#:~:text =A%20focal%20mechanism%2C%20or%20%22beachball,of%20the%20fault%20that%20slipped. Diakses pada 16 September 2023.
USGS. (2018).https://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eventpage/us1000h3p4/dyfi/intensity. Diakses pada Mei 2022
Wu, Bor-Han dkk..(2005). FORMOSAT-3/COSMIC Science Mission Update. GPS Solut 9: 111-121.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Atika Sari, Mokhamad Nur Cahyadi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).