Validasi Model pada Pengeringan Batch Pada Wortel
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol17no1.55Kata Kunci:
Wortel, Batch Drying, Model PengeringanAbstrak
Wortel mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Wortel dikeringkan dengan metode pengeringan batch pada suhu 70 dan 80oC dengan laju pengeringan 0,42 m/s. Penurunan kadar air digunakan untuk memperkirakan perubahan moisture ratio dengan waktu pengeringan. Membandingkan hasil penelitian dan tujuh model pengeringan untuk mendapatkan model yang sesuai berdasarkan parameter statistik. Model model Newton, Henderson dan Pabis, Logarithmic, Two Term, dan pendekatan difusi pada suhu 70 oC dan 80oC merupakan model yang terbaik dengan R2 sebesar 0,9999.sehingga model ini mempunyai error yang kecil.
Referensi
Ernes, A., Lia R., Agustin K.W. dan Joni K. (2014). Optimasi bagas tebu oleh Zymomonas mobilis CP4 (NRRL B-14023) untuk produksi bioetanol. Agritech 34(3): 247-256.
Treyball.R. E., 1983. Mass Transfer Operation 3ed, Mcgraw - Hill Book Company, New York.
Prakash, S., Jha, S. K. And Datta, N., Performance Evaluation of Dried Blanched Carrots by Three Different Driers. Journal of Food Engineering, 62, P-305(2004).
Prochezhian E, Ansari Sh. (2000). Analgesic and Anti-Inflammatory Activity of Volatile Oil from Daucus Carota Linn. Indian J Nat Prod. 6(1):24e6.
Abou Zeinab Rm, Mroueh M, Daher Cf. (2008). Potent Anti-Tumor Promoting Effects of Daucus Carota Oil Extract in Mice. Planta Med. 74:1008.
Bishayee A, Sarkar A, Chaterjee M. (1995). Hepatoprotective Activity of Carrot Agains Carbon Tetrachloride Intoxication in Mouse Liver. J Ethnopharmacol. Jul; 47(2):69e74.
Neef H, Declercq P, Laekeman G. (1995). Hypoglycemic Activity of Selected European Plants. Phytother Res. Feb; 9(1):45e8.
Patil Mvk, Kandhare Ad, Bhise Sd. (2012). Anti-Inflammatory Effect of Daucus Carota Root on Experimental Colitis in Rats. Int J Pharm Sci. 4(1):337e43.
Fan, L.P., Zhang, M. And Mujumdar, A.S. (2005). Vacuum Frying Of Carrot Chips. Dry. Technol. 23, 645–656.
Zielinska, M. And Markowski, M. (2007). Drying Behavior of Carrots Dried in a Spout-fluidized Bed Dryer. Dry. Technol. 25, 261–270.
Mardiah, Fransisca Rungkat Zakaria, Endang Prangdimurti, Rizal Damanik. (2015). Perubahan Kandungan Kimia Sari Rosela Merah Dan Ungu (Hibiscus Sabdariffa L.) Hasil Pengeringan Menggunakan Cabinet Dryer Dan Fluidized Bed Dryer. Jurnal Teknologi Industri Pertanian 25 (1):1-7
E. Demiray And Y. Tulek. (2013). Color Degradation Kinetics of Carrot (Daucus Carota L.) Slices during Hot Air Drying. Journal Of Food Processing And Preservation 39. 800-805
Steven C. Cermak, Terry A. Isbell, Judd E. Isbell, Gregory G. Akerma,Benjamin A. Lowery, Amy B. Deppe. (2004). Batch Drying Of Cuphea Seeds. Industrial Crops And Products 21. 3
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).