The Analysis of GCP Correction Toward GNSS-PPK for LandRegistration Base-map in Muktisari Village, Cipaku District, Ciamis Regency
DOI:
https://doi.org/10.55893/jt.vol23no2.571Kata Kunci:
Fotogrametri, GNSS-PPK, Ground Control Point, Peta DasarAbstrak
Persyaratan utama program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) adalah peta dasar registrasi tanah skala 1:1000 dengan akurasi horizontal (CE90) kelas 1 sebesar 0,3 meter. Global Navigation Satellite System–Post Processing Kinematic (GNSS-PPK) dianggap memberikan akurasi yang baik tanpa koreksi GCP, karena itu dapat mengurangi biaya dan waktu akuisisi data. GNSS-PPK tanpa koreksi GCP dianggap akurat di daerah dengan elevasi <500 meter. Penelitian ini bertujuan mengetahui pentingnya koreksi GCP pada proses Post Processing Kinematic (PPK). Akurasi foto udara menggunakan GNSS-PPK dengan dan tanpa koreksi GCP akan dianalisis di daerah dengan ketinggian 200 – 430 meter. Data yang diperlukan dalam studi ini adalah foto udara, koordinat dalam file RINEX, Digital Terrain Model (DTM), dan 8 titik GCP. Koordinat dihitung menggunakan metode PPK kemudian digunakan untuk koreksi foto. Foto-foto kemudian diproses dengan dan tanpa koreksi GCP. Pengolahan data tanpa koreksi GCP memiliki deviasi yang lebih besar dibandingkan dengan data yang diproses dengan koreksi GCP dan tidak memenuhi ketentuan CE90. Perhitungan korelasi menunjukkan bahwa akurasi memiliki korelasi negatif terhadap elevasi sebesar -0,041 tanpa GCP dan sebesar -0,76 dengan GCP. Studi ini membuktikan bahwa metode GNSS-PPK masih memerlukan GCP dan tidak terbukti bahwa deviasi pada data tanpa koreksi GCP memiliki korelasi berbanding lurus dengan elevasi.
Referensi
Carvajal-Ramirez, Fernando., Aguera-Vega, Francisco., Martinez-Carricondo, Patricio J (2016) Effect of image orientation and ground control points distribution on unmanned aerial vehicle photogrammetry project on a road cut slope. J. Appl. Remote Sens. 10(3), 034004
De Leeuw, A.j., Veugen, L.M.M., Van Stokkom, H.T.C (1988) Geometric correction remotely-sensed imagery using ground control points and orthogonal polynomial, International Journal of Remote Sensing, 9:10-11, 1751-1759
Dinkov, Davis., Kitev, Atanas (2020) Advantages and applicability of GNSS post-processing kinematic (PPK) method for direct georeferencing of UAV images. Proceeding Vol. 1, 8th International Conference on Cartography and GIS
Eker, Remzi., Alkan, Ece., Aydin, Abdurrahim (2021) A comparative analysis of UAV-RTK and UAV-PPK methods in mapping different surface types. Eur J Forest Eng, 7(1): 12-25
James, M.R., Robson, S. and Smith, M.W (2017) 3-D uncertainty-based topographic change detection with structure-from-motion photogrammetry: precision maps for ground control and directly georeferenced surveys. Earth Surf. Process. Landforms, 42(12), 1769-1788
Junarto, R. and D. Djurjani (2020). "Pemanfaatan Teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) untuk Pemetaan Kadaster." BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan 6(1).
Kecamatan Cipaku dalam Angka (2020) Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis (Indonesian Central Statistic Bureu) https://tanahair.indonesia.go.id (access: January 2023)
Konecny, G (1976) Mathematische Modelle und Varfahren zur geometrischen Auswertung von Zeilenabtaster-Aufnahmen. Bildmessung und Luftbildwesen, 44, 188-197.
McKenna, S., et al. (2016). "s-CorrPlot: An Interactive Scatterplot for Exploring Correlation." Journal of Computational and Graphical Statistics 25(2): 445-463.
Mian, O., Lutes, J., Lipa, G., Hutton, J.J., Gavelle, E., Borghini, S (2015) Direct georeferencing on small unmanned aerial platforms for improved reliability and accuracy of mapping without the need for ground control points. The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Science, Volume XL-1/W4
Nagendran, S. K., et al. (2018). "Accuracy assessment on low altitude UAV-borne photogrammetry outputs influenced by ground control point at different altitude." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 169.
Reimann, C., et al. (2017). "A new method for correlation analysis of compositional (environmental) data - a worked example." Sci Total Environ 607-608: 965-971.
Siebert, S. and J. Teizer (2014). "Mobile 3D mapping for surveying earthwork projects using an Unmanned Aerial Vehicle (UAV) system." Automation in Construction 41: 1-14.
Taddia Y, Stecchi F, Pellegrinelli A (2020) Coastal mapping using DJI Phantom 4 RTK in post-processing kinematic mode. Drones 4: 9
Tomastik, J., Mokros, M., Surovy, P., Grznarova, A., Merganic, J (2019) UAV RTK/PPK method-An optimal solution for mapping inaccessible forested areas? Remote Sensing, 11: 721
Wijayanti, R. F., et al. (2023). "Utilizing Post Processing Kinematic (Ppk) Unmanned Aerial Vehicle (Uav) to Accelerate Detailed Land Mapping." Jurnal Geosaintek 9(3).
Zhang, D. (2017). "A Coefficient of Determination for Generelized Linear Models." The American Statistican 71:4: 310-316.
Zhang, H., Aldana-Jague, E., Clapuyt, F., Wilken, F., Vanacker, V., Van Oost, K., (2019) Evaluating the potential of post-processing kinematic (PPK) georeferencing for UAV-based structure-from-motion (SfM) photogrammetry and surface change detection. Earth Surf Dyn, 7: 807-827.
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Niswah Selmi Kaffa, Regita Faridatunisa Wijayanti, Taufik Kusetiyohadi, Hesekiel Sijabat, Tedy Pranadiarso, Hilma Wasilah Robbani, Gholiqul Amrodh Alawy

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).