Kinerja Jaringan W-LAN untuk Komunikasi Pasca Bencana
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol17no2.85Keywords:
balon, bencana, internet, NS2, WLANAbstract
Setelah terjadi bencana, suplai daya listrik terputus dan infrastruktur sistem komunikasi pada umumnya mengalami kerusakan. Tim evakuasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau BASARNAS dan paramedik memerlukan komunikasi untuk kegiatan penyelamatan dan koordinasi. Dengan bantuan balon udara sebagai repeater, fotovoltaik dan baterai cadangan sebagai catu dayanya, maka teknologi komunikasi W-LAN dapat digunakan untuk menggantikan sistem komunikasi lainnya dan menjangkau lebih luas di area bencana. Modifikasi topologi jaringan W-LAN ini di simulasikan menggunakan Network Simulator NS2 untuk mengetahui kelayakan dan kinerjanya. Pada skenario jarak, ketinggian balon udara dari 100 sampai 150 meter memberikan kinerja yang stabil dan pada skenario jumlah host dari 15 sampai 45 user, sistem masih mampu memenuhi trafik transfer dokumen elektronik, komunikasi media sosial dan gambar bergerak sesuai standar yang ditetapkan IEEE_802.11b-1999.
References
Ghanbari M., Hughes C.J., Sinclair M.C., Eade, J.P. (1997). Principles of Performance Engineering for Telecommunication and Information Systems. The Institution of Engineering and Technology, Short Run Press Ltd, United Kingdom, London.
Goldsmith, A. (2005). Wireless Communication. Cambridge University Press, London.
Heywood, D. (1996). Networking with Microsoft TCP/IP. New Rider Publishing, United States of America, Indianapolis:.
IEEE Std 802.11TM (2007). Part 11:Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer (PHY) Specifications. Diakses tanggal 2 Desember 2017 dari https://standards.ieee.org/standard/802_11-2007.html
Issariyakul, T., & Hossain, E. (2012). Introduction to Network Simulator 2 (NS2). In Introduction to Network Simulator NS2 (pp. 21-40). Springer, Boston, MA, United States of America.
Mikrotik. (2018). Aplikasi Bantu Wireless. Diakses tanggal 19 November 2018 dari http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=48
Rec. ITU-R F.1093-1. (1997). Effects Of Multipath Propagation On The Design And Operation Of Line-Of-Sight Digital Radio-Relay Systems, diakses tanggal 19 November 2018 dari https://www.itu.int/dms_pubrec/itu-r/rec/f/R-REC-F.1093-2-200604-I!!PDF-E.pdf
Scheck, H. (2013). User equipment receiver sensitivity : The forgotten mobile network efficiency factor. Nokia Solutions and Network, diakses tanggal 19 November 2018 dari https://docbox.etsi.org/workshop/2013/201310_eeworkshop/s04_ee_applicationofmethodologies/nsn_scheck.pdf
Walrand, J. (1991). Communication Networks. Aksen Associates, United States of America, New York.
Wirawan, Bayu, A., dan Indarto E. (2004). Mudah Membangun Simulasi dengan Network Simulator-2 (NS-2). Andi Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia.
Yuhefizar. (2008). 10 Jam Menguasai Internet Teknologi dan Aplikasinya. Elex Media Komputindo. Jakarta
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).