Perbandingan Nilai Kedalaman Relatif Sungai Brantas Kabupaten Jombang dengan Perhitungan Algoritma Van Hengel and Spitzer Citra Sentinel-2 dan Digital Elevation Model (DEM)
DOI:
https://doi.org/10.55893/jt.vol21no2.475Kata Kunci:
Van Hangel and Spitzer, sentinel 2A, digital elevation model, kedalaman relatifAbstrak
Kedalaman relatif perairan dangkal dapat diperoleh melalui Digital Elevation Model (DEM). Seiring berkembangnya sains, banyak metode dikembangkan untuk memperoleh nilai kedalaman relatif salah satunya dengan mengolah citra Sentinel-2 menggunakan algoritma Van Hengel and Spitzer. Penulis bertujuan untuk membandingkan nilai kedalaman relatif yang didapatkan dari pengolahan citra Sentinel-2 menggunakan algoritma Van Hengel and Spitzer dengan kedalaman relatif yang didapatkan melalui DEM. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah citra Sentinel-2 level 1C yang telah ter orthorektifikasi diunduh dari laman Earth Explorer dan DEM yang diunduh dari laman Tanah Air. Citra Sentinel-2 kemudian dikoreksi secara atmosferik dan radiometrik untuk mendapatkan nilai radiannya yang kemudian diolah dengan algoritma Van Hengel and Spitzer. Titik sampel disebar dengan interval 25 meter sepanjang sungai Brantas Kabupaten Jombang. Penelitian ini hanya membandingkan perhitungan secara komputasi sehingga tidak dilakukan validasi lapangan. Hasil dari pengolahan citra Sentinel-2 dengan algoritma Van Hengel and Spitzer memberikan rata-rata kedalaman relatif sebesar 16,35m dan rata-rata kedalaman relatif DEM yaitu sebesar 17,98m. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai koefisien determinasi kedalaman relatif citra Sentinel-2 yang diolah menggunakan algoritma Van Hengel and Spitzer dengan DEM adalah sebesar 6,52%. Korelasi yang rendah tersebut diakibatkan tingginya kandungan sedimen dalam kolom air Sungai Brantas sehingga menimbulkan bias pada citra.
Referensi
Casal, G., dkk. (2018). "Assessment of empirical algorithms for bathymetry extraction using Sentinel-2 data." International Journal of Remote Sensing 40(8): 2855-2879.
Casal, G., dkk. (2020). "Satellite-derived bathymetry in optically complex waters using a model inversion approach and Sentinel-2 data." Estuarine, Coastal and Shelf Science 241.
Chikodzi, D. and G. Mutowo (2016). "Using River Altitude Determined from a SRTM DEM to Estimate Groundwater Levels of the Tokwe and Mutirikwi Watersheds in Zimbabwe." Journal of Geographic Information System 08(01): 65-72.
Dewi, R. S., dkk. (2021). "Assessing the Accuracy of Shallow Water Depth Estimation by Using Multispectral Satellite Images." Geographia Technica(Special Issue): 180-197.
Dimara, A., dkk. (2020). "Pemanfaatan Citra Satelit Sentinel-2A Untuk Pemetaan Habitat Dasar Perairan Dangkal (Studi Kasus: Teluk Humbolt, Kota Jayapura)." Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua 3: 25-31.
Drusch, M., dkk. (2012). "Sentinel-2: ESA's optical high-resolution mission for GMES operational services." 120: 25-36.
Erlina, E. J. J. T. S. (2018). "Analisis Banjir dan Sedimentasi Wilayah Sungai Brantas (Tinjauan Terhadap Metode Pengendalian)." 13(1): 1-14.
Geyman, E. C., dkk. (2019). "A simple method for extracting water depth from multispectral satellite imagery in regions of variable bottom type." 6(3): 527-537.
Gholamalifard, M., dkk. (2013). "Remotely sensed empirical modeling of bathymetry in the Southeastern Caspian Sea." 5(6): 2746-2762.
Jaelani, L. and M. Bobsaid (2019). Bathymetric mapping of shallow water using Landsat 8 and Sentinel 2A Satellite Data. Case Study: East Madura’s Waters. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, IOP Publishing.
Mateo-Pérez, V., dkk. (2020). "Port bathymetry mapping using support vector machine technique and sentinel-2 satellite imagery." 12(13): 2069.
Oktaviani, N. and H. A. J. O. Kusuma, XLII (2017). "Pengenalan Citra Satelit Sentinel-2 Untuk Pemetaan Kelautan." 3: 40-55.
Paul, A., dkk. (2019). "Changes in river bed terrain and its impact on flood propagation–a case study of River Jayanti, West Bengal, India." 10(1): 1928-1947.
Setiawan, K. T., dkk. (2017). "Bathymetry data extraction analysis using Landsat 8 Data." 13(2): 79-86.
Taufik, M., dkk. (2015). "The utilization of global digital elevation model for watershed management a case study: Bungbuntu Sub Watershed, Pamekasan." 24: 297-302.
Xia, H., dkk. (2019). "A bathymetry mapping approach combining log-ratio and semianalytical models using four-band multispectral imagery without ground data." 58(4): 2695-2709.
Yunas, Novy Setia. (2015). Praktik Kekuasaan Persuasif dalam Perspektif Environmental Governance (Studi Kebijakan Pengamatan Tanggul Sungai Brantas Berbasis Partisipasi Masyarakat di Kabupaten Jombang. Jurnal Politika, Vol. 1, Nomor 1
Zhou, Q. J. I. E. o. G. P., the Earth, Environment and Technology (2017). "Digital elevation model and digital surface model." 1-17.
https://sentinels.copernicus.eu/web/sentinel/technical-guides/sentinel-2-msi/level-1c/product-formatting (Akses: 11 November 2022)
http://bappeda.jatimprov.go.id (Akses: 11 November 2022)
File Tambahan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Niswah Selmi Kaffa, Muchammad Masykur, Yoga Kencana Nugraha

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).