Analisa Kegagalan Bantalan Luncur (Bush) pada Poros Sepatu Rem Kereta Api
DOI:
https://doi.org/10.26874/jt.vol10no2.182Keywords:
Bantalan Luncur, poros, sepatu rem, konsentrasi tegangan, patah transgranularAbstract
Bantalan Luncur (Bush) pada poros sepatu rem kereta api berfungsi membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api yang akan berhenti. Kegagalan bantalan luncur dalam membantu proses pengereman yang terjadi pada kereta api akan mengakibatkan kereta bisa tergelincir atau yang lebih fatal akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Kerusakan pada bantalan luncur ini terjadi karena adanya konsentrasi tegangan sehingga tegangan yang diterima melebihi kekuatan dari bantalan luncur. Akibatnya bantalan luncur mengalami patah. Tegangan yang terjadi akibat adanya konsentrasi tegangan sebesar 21,32 kgf/mm2 sedangkan tegangan yang diijinkan adalah 16,4 kgf/mm2 . Perbedaan yang besar ini menyebabkan terjadinya deformasi dan patah pada bantalan luncur. bentuk patahan yang terjadi berupa patah transgranular. Sehingga pada material bush yaitu patah transgranular .
References
2. Hartono As, "Konstruksi dan Perkembangan Bogie Kendaraan Relâ€, PJKA,1985.
3. Metals Handbook, American Society for Metals Volume 7, “Atlas of Microstructures of Industrial Alloysâ€, 1972.
4. Metals Handbook ASM volume I, “Properties and Selection of Metalsâ€, 1961.
5. Metal Handbook ASM volume 11, “Failure Analysis And Preventionâ€
6. Dieter, G.E 1989, Mechanical Metallurgy, Mc. Graw Hill, New York
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menyerahkan artikel di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik untuk keperluan publikasi telah mengetahui bahwa Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik memberikan akses terbuka terhadap konten untuk mendukung pertukaran informasi mengenai ilmu pengetahuan, sesuai dengan penerbitan daring yang berbasis Open Access Journal dan mengikuti Creative Commons Attribution 4.0 International License. Sehingga penulis setuju dengan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada pihak jurnal dengan pekerjaan secara bersamaan
di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan
dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi pertama artikel tersebut di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan
Aplikasi Teknik.
2. Penulis dapat melakukan perjanjian tambahan untuk hak distribusi non-eksklusif artikel yang telah diterbitkan di jurnal ini
(misalnya, posting ke sebuah repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui bahwa
publikasi pertama dilakukan di Jurnal Teknik: Media Pengembangan dan Aplikasi Teknik.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk menyebarkan karya mereka secara daring (misalnya, dalam repositori institusi atau
laman web penulis) setelah artikel terbit (proses penerbitan artikel selesai). Hal ini terkait dengan imbas dari pertukaran
informasi yang produktif (Lihat Pengaruh Open Access).